Pada tanggal 14-15 Juli 2018 di EXPO Hall Balai Kartini Jakarta nanti, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan mengadakan ajang pameran diskusi dan startup game tahunan terbesar di Indonesia yaitu Bekraf Game Prime 2018 (BGP). Bersama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan IDEA network, acara ini diharapkan dapat mewadahi pertemuan antara developer game, publisher, investor, dan customer yang mengujungi Bekraf Game Prime (BGP).
Acara ini bertujuan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif khususnya subsektor aplikasi dan pengembang permainan (developer game) dengan berusaha untuk meningkatkan kualitas developer game lokal yang nantinya akan dipertunjukkan kepada khalayak luas. Harapannya, acara ini tidak hanya sebatas menjadi ajang hiburan semata, namun dapat menjadi media edukasi dan periklanan bagi developer game Indonesia. Diharapkan melalui ajang ini, karya developer game lokal akan lebih dikenal serta dapat membuka jaringan komunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari developer game lainnya, publisher, atau investor. Hal ini dinyatakan oleh Selliane Halia Ishak, Plt Sestama Badan Ekonomi Kreatif terkait dengan tujuan utama diselenggarakannya BGP 2018.
“Tugas kami (Bekraf) ingin menunjukkan bahwa gim bukan sekadar entertainment, melainkan bisa menjadi alat edukasi, periklanan bahkan membantu pengembangan subsektor ekonomi kreatif lain,”
Pada tahun ini, Bekraf berencana untuk membagi acara ke dalam dua konsep. Pertama, dalam format Business to Business (B2B) dimana akan diisi dengan berbagai workshop yang bertujuan untuk memberi inspirasi dan edukasi dari pembicara dari Indonesia, luar negeri, serta para developer game lokal yang berhasil di kancah internasional. Beberapa pembicara diantaranya, Wan Hazmer (pendiri Metronomik sekaligus mantan Lead Game Designer di Final Fantasy XV), Elizabeth Galuh ( Project Manager Streamline Games Malaysia, studio yang turut membantu pengembangan game populer Street Fighter V dan Marvel vs Capcom Infinite).
Konsep kedua, kegiatan Business to Consumer (B2C) akan diadakan dengan konsep pameran. Dalam acara ini, para game artist, design atau developer game lokal diberi ruang untuk memamerkan hasil karya mereka agar dapat dinikmati dan diberi saran serta komentar oleh pengunjung. Acara ini bertujuan untuk menarik minat publisher atau investor lokal atau mancanegara untuk berinvestasi pada industri game Indonesia.
Selain itu, pada akhir acara nanti, BGP 2018 ini nantinya juga akan memberi penghargaan kepada developer game yang mampu menorehkan prestasinya dalam berbagai kategori yang disediakan, serta lolos kriteria seleksi sebagai bentuk upayanya untuk memajukan industri game nusantara. Dari 100 gerai yang tersedia pada Bekraf Game Prime 2018, 80 gerai akan diisi oleh developer game dari Indonesia. Beberapa diantaranya Agate Studio, Digital Happiness, Niji Games Studio, Toge Productions, Own Games, Rolling Glory Jam, dan masih banyak lainnya.
Acara ini sifatnya terbuka untuk umum, dan kalau kamu mau masuk, tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis! Untuk informasi lebih lanjut atau pendaftaran tiket masuk, bisa didapatkan disini. Bagi kamu yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya jangan lupa datang dan meramaikan acaranya ya!