AS dan Belasan Negara Lainnya Teken Perjanjian Pengembangan AI yang Aman

Perjanjian Pengembangan Ai

Semakin banyak yang menyadari betapa mengerikannya kecerdasan buatan alias AI jika dibiarkan bebas pengembangannya. Apalagi kalau sampai saat ini belum ada regulasi yang ketat terkait pengembangan AI, tampaknya  nasib masa depan manusia tidak akan terlihat jelas.

Jika sebelumnya ada 28 negara yang menghadiri konferensi tingkat tinggi di Inggris soal komitmen mereka dalam mengembangkan AI yang lebih aman. Kini ada belasan negara yang menandatangani perjanjian untuk lebih bijak dalam mengembangkan teknologi mutakhir ini.

Belasan Negara Teken Perjanjian Pengembangan AI yang ‘Secure by Design’

Artificial Intelligence

Melansir dari Reuters, negara yang bergabung dalam perjanjian ini meliputi Amerika Serikat, Inggris Raya, dan belasan negara lainnya. Perjanjian ini tertuang dalam 20 halaman dokumen yang berisikan kesepakatan untuk tidak membiarkan pengembangan AI yang keluar jalur dan tidak terkontrol.

Termasuk diantaranya adalah memaksa para pengembang untuk menciptakan AI yang “aman secara desain” dan tidak berujung dapat disalah gunakan. Dokumen perjanjian ini dipublikasikan pada hari Minggu kemarin (26/11) dan kebanyakan isinya adalah seputar rekomendasi yang diberikan untuk pengembang.

Teknologi AI diharapkan tidak membawa bencana bagi manusia

Ini adalah pertama kalinya kita melihat afirmasi bahwa kapabilitas teknologi ini tidak hanya sebatas dari seberapa keren fitur yang tersedia maupun seberapa cepat kita bisa menyediakannya untuk pasar atau seberapa kompetitifnya kita bisa menurunkan cost.

Jen Easterly, U.S. Cybersecurity and Infrastructure Security Agency

Kelak para developer diminta untuk memonitor AI yang mereka ciptakan apakah bisa digunakan sebagai penyalahgunaan sistem serta pengamanan data dari tampering. Hal yang serupa dikemukakan oleh Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Amerika Serikat, Jen Easterly bahwasanya perjanjian ini merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan.

Perencanaan Butuh Prioritaskan Keamanan

Keamanan harus jadi prioritas utama

Melalui pembicaraannya dengan Reuters, Jen mengatakan hal terpenting yang harus diperhatikan pada fase perencanaan adalah soal keamanan. Yang mana nantikan perjanjian ini juga akan berlaku untuk belasan negara yang ikut.

Adapun negara dan teritori yang menyetujui perjanjian ini adalah Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, Italia, Republik Ceko, Estonia, Polandia, Chile, Israel, Nigeria, dan Singapura. 

Bagaimana menurut kalian soal perjanjian ini brott? Apakah efektif dalam menekan bagaimana pengembangan AI berjalan kedepannya? Apakah keresahan orang awam akan teknologi ini memang terjustifikasi?


Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version