Perjuangan Keras H1Z1 Pertahankan Playernya Pertanyakan Eksistensinya di Industri eSport

H1Z1
Eksistensi H1Z1 di Industri eSport dipertanyakan.

Jauh sebelum PlayerUnknown’s Battlegrounds dirilis, terdapat banyak game dengan konsep battle royale yang sama yang sayangnya kurang begitu beruntung untuk tinggalkan masa early access-nya. Salah satu game tersebut adalah H1Z1 yang hingga saat ini masih berada pada “zona nyaman” tersebut.

Game buatan Daybreak Game Company tersebut miliki player yang cukup banyak, namun menurun drastis berkat banyaknya game bergenre sama yang jauh lebih cepat pengembangannya dibanding H1Z1. Meskipun sempat bertahan dengan playerbase yang cukup “oke” berkat update King of the Hill­-nya, keluarnya PlayerUnknown’s Battlegrounds dari early access dan munculnya Fortnite Battle Royale makin buat jumlah player game tersebut semakin terpuruk.



Hal ini tentunya pertanyakan rencana Daybreak Game Company bersama Twin Galaxies di industri eSport dengan H1Z1 Pro League-nya. Liga yang akan miliki 15 tim yang akan diumumkan kuartal pertama 2018 (sekitar bulan Januari-Maret, red) ini akan diselenggarakan selama 20 minggu pada kuartal kedua tahun 2018 (kisaran bulan April-Juni). Hadiahnya sebesar $20 juta buat liga ini bisa disandingkan dengan Overwatch League. Sayangnya, dengan jumlah player yang makin menurun setiap minggunya, membuat eksistensi gamenya semakin pudar. Meskipun begitu, akan sangat menarik apabila kita melihat sejauh mana antusiasme para tim di liga tersebut saat diumumkan nanti. Bagaimana menurutmu? Apakah game ini sebaiknya dijadikan game free-to-play untuk mempertahankan jumlah playernya?

Source: Polygon

Exit mobile version