• Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
  • Android
  • iOS
  • PC
  • PS4
  • PS5
  • Switch
  • XBOX One
  • Xbox Series X
  • Genshin Impact
  • GTA
  • GB Live!
Gamebrott.com
  • Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
Gamebrott.com
No Result
View All Result

Gamebrott > OPINI > Perlukah Industri Video Game Meniru Cara Negara Tiongkok dalam “Mendewasakan” Komunitasnya ?

Perlukah Industri Video Game Meniru Cara Negara Tiongkok dalam “Mendewasakan” Komunitasnya ?

by Ido Limando
22 Mei 2018
in OPINI
Reading Time: 4 mins read
A A
0
marvel avengers infinity war thanos sixth scale figure hot toys feature 903429 1 e1526879803787
0
SHARES
13
VIEWS
Bagikan ke FacebookShare on Twitter

Bila kalian rajin mengikuti perkembangan berita mancanegara, baru-baru ini Cina telah menerapkan kebijakan sosial yang akan menilai seluruh warganya lewat sebuah sistem skor. Biasa disebut sebagai “Social Credit System” dalam bahasa Inggris, kebijakan ini pertama kali diusulkan pada tahun 2014, dan sekarang sudah mulai diimplementasikan di beberapa wilayah di Cina. Intinya kalian sebagai warga negara diwajibkan untuk bersikap baik guna mendapatkan poin. Namun, secara bersamaan poin kalian juga dapat berkurang apabila kalian melakukan hal-hal yang dirasa kurang terpuji oleh pemerintah.

Lantas apa sebenarnya kegunaan dari “Poin-poin” ini ? Pemerintah Tiongkok sendiri sudah mengintegrasikan kebijakan unik tersebut ke banyak institusi yang memungkinkan orang-orang dengan “skor tinggi” mendapatkan sebuah jaminan hidup yang lebih menguntungkan dibandingan dengan yang tidak. Sebuah artikel dari harian online Independent memberi beberapa contoh, yaitu; hak untuk mendapat diskon ketika membeli keperluan sehari-hari, mendapat keuntungan bunga yang lebih tinggi di bank, sampai hak istimewa untuk menyewa suatu barang secara cuma-cuma.

Sistem inipun juga terintegrasi oleh salah satu aplikasi jejaring sosial android buatan Cina, yaitu Baihe yang biasa dipakai guna mencari kenalan ataupun jodoh di dunia maya. Dimana lewat Baihe, seseorang yang dinilai bersikap baik, namanya akan selalu terpampang dalam daftar teratas di aplikasi tersebut.

badoo
Di Cina, kalian bisa lebih mudah dapat gebetan jika menjadi orang “baik” ?

Sebaliknya, bagi para warga yang dianggap “kurang baik”, jaminan hidup mereka justru akan semakin dipersulit oleh pemerintah. Misal bila kalian tidak mau mengikuti program wajib militer, kalian akan selalu kesulitan dalam membeli tiket pesawat hingga menyewa kamar di Hotel. Atau jika kalian ketahuan sering ngetroll di internet, kecepatan internet di rumahmu bisa dibuat turun secara drastis. Biasanya orang-orang yang berskor rendah tersebut juga pasti akan kesulitan untuk diterima masuk ke universitas yang lebih baik.

Ketika ada orang luar mendengar keberadaan sistem yang seperti ini, mereka seringkali merasa “ngeri”. Karena pastinya ada yang menganggap bahwa sistem tersebut terdengar cukup gila, dan memandang pemerintah Cina terlalu berlebihan dalam mengawasi hingga mengontrol kehidupan warganya. Mereka sendiri sebenarnya tidak salah beranggapan seperti itu. Namun kita tetap tidak boleh acuh mengenai hal yang sebenarnya bisa kita petik dari kebijakan “keras” itu.

Artikel dari website Independent di atas juga memberi sedikit catatan tentang suatu hal yang kami rasa perlu untuk kita renungkan bersama:

Seorang entrepreneur berusia 32 tahun bernama Chen, mengatakan “Dalam 6 bulan terakhir, saya mengamati banyak perilaku seseorang yang menjadi lebih baik dari biasanya.”

“Misal pada saat sedang berkendara, sekarang kita selalu membudayakan untuk berhenti tepat sebelum melebihi garis penyeberangan. Karena jika tidak, kalian akan kehilangan poin.”

“Awalnya saya lebih khawatir bila harus kehilangan poin, namun sekarang saya sudah menjadi lebih terbiasa.”

 

Bagi kalian yang belum tahu, meski Cina merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, kehidupan para masyarakatnya di sana sangatlah tidak teratur. Dimulai dari banyaknya pengendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas, pejalan kaki yang suka meludah sembarangan, hingga viralnya berita mengenai seorang anak yang *maaf pup di salah satu tempat transportasi publik. Hal tersebut bisa dibilang sudah terlampau cukup kronis. Ibaratnya ketika terserang penyakit kanker, kita tak bisa menyembuhkannya dengan obat-obatan biasa sembari berharap agar mereka bisa sembuh, justru kita harus melakukan proses operasi guna mengangkat tumor-tumor yang telah menempel erat di tubuh sang pasien.

Lalu apa hubungannya hal ini dengan video game ? Sejujurnya kami menganggap bahwa interaksi sosial di internet sekarang sudah sama kacaunya dengan masalah yang biasa dialami oleh pemerintahan negara Cina. Terlalu banyak orang yang menyalahgunakan asas kebebasan berekspresi karena kurang kuatnya suatu sistem yang dapat memberi kesadaran bagi mereka. Melalui sebuah studi dari para ahli di Swansea University Medical School, telah tercatat bahwa Perilaku Toxic di dunia maya ataupun Cyber Bullying ternyata mempunyai pengaruh 2 hingga 3 kali lipat lebih kuat terhadap meningkatnya aksi bunuh diri yang kerap terjadi di kalangan para kaula muda.

Internet Troll

Jadi tidak bisa dipungkiri apabila aksi toxic yang sering dilakukan di internet tersebut dapat merefleksikan suatu dampak buruk yang terjadi di kehidupan nyata. Namun, kami tentu tidak akan menyinggung permasalahan ini dalam ruang lingkup yang lebih jauh. Segala halnya bisa kita mulai dari ranah dunia game online. Dari dunia ini saja, sudah tercatat begitu banyak “drama” hingga aksi-aksi cyber bullying yang seakan sudah menjadi sebuah norma dan budaya bagi para penduduknya di sana.

Kami pun sebenarnya sangat bersyukur dengan upaya yang dilakukan oleh Blizzard, Riot, Epic Games, dan Twitch dalam memerangi perilaku toxic di dalam game online. Tapi apakah hal yang mereka lakukan itu pasti 100% efektif dalam membrantas perilaku toxic ? Kami yakin pasti banyak yang cukup meragukan hal tersebut. Sehingga sebenarnya kami tetap mengharapkan agar mereka bisa meniru apa yang dilakukan oleh pemerintahan cina dalam membentuk mental para warganya. Bahkan kalau bisa juga dilakukan oleh semua pelaku industri video game. Karena kami merasa bahwa titik permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih “represif”.

Coba bayangkan apabila tiap pemain mempunyai track record yang menampilkan berapa kalikah ia AFK ketika berada sedang berada di match, sengaja melakukan feeding, atau melakukan pelecahan secara verbal terhadap player lain ? Untuk sanksinya, para pelanggar mungkin bisa diban, progres di gamenya dipersulit, lalu direhabilitasi atau diasingkan bersama dengan para pelanggar-pelanggar lainnya sampai mereka sadar. Lalu tak ketinggalan dengan pemberian pamrih bagi para pemain yang bersikap baik, seperti mendapat tambahan in game items, skin, hingga hal-hal lainnya yang dapat memotivasi mereka untuk tidak pernah melanggar.

Mengingat bahwa dunia video game sekarang sudah mulai berkembang semakin luas di tiap tahunnya, kami ingin melihat bahwa tren ini nantinya bisa berkembang ke arah yang pastinya positif. Bila atas nama “Kesadaran” kita semua mau untuk mengkondisikan diri menjadi sesosok gamer yang lebih baik, bukan tidak mungkin jika nantinya akan banyak “mereka-mereka” yang sudah terbiasa menjadi orang baik.

 

Tags: communitygamerToxic
SummarizeShareTweetSend
Previous Post

“Jurassic World Evolution” Luncurkan Developer Diary Kedua

Next Post

Jalur Cerita Shadow of the Tomb Raider Akan Lebih Emosional

Ido Limando

Ido Limando

Just an ordinary gamer who currently in love with Warframe. Also Football, Badminton, and Pro Wrestling enthusiast. Contact: author@gamebrott.com

Related Posts

Shiny Charm Pokemon Z-A

Demi Bisa Mendapat Shiny Charm Pokemon Z-A, Gamer Ini Buat Alat Khusus dengan 3D Printer

by Muhammad Faisal
1 bulan ago
0

Demi bisa mendapatkan Item Shiny Charm Pokemon Z-A, ada Gamer memakai alat khusus dengan 3D Printer dan Controller Turbo. Wait,...

Usia Gamer

Rata-rata Usia Gamer Kini Mencapai 41 Tahun Menurut Hasil Survey Global ESA

by Muhammad Faisal
2 bulan ago
0

Berdasarkan hasil survey dari sebuah asosiasi, rata-rata usia Gamer saat ini telah mencapai 41 tahun dan masih gemar main video...

Gamer Amerika

Gamer di Amerika Semakin Jarang Beli Game, Kebanyakan Hanya 1 atau 2 Game Setahun

by Muhammad Faisal
2 bulan ago
0

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Gamer di Amerika semakin jarang membeli game baru, kebanyakan hanya 1 atau 2 game dalam setahun.

Game Blockblasters Curi Uang

Game Steam BlockBlasters Curi Uang Pengobatan Kanker, Kok Bisa?

by Nadia Haudina
2 bulan ago
0

Bagaimana cara game mencuri uang untuk pengobatan kanker tersebut?

Load More
Please login to join discussion
Rectangle Desktop Bleach Gamebrott

Gamebrott Latest

Where Winds Meet 9 Juta Pemain 2 Minggu

Where Winds Meet Catat Total 9 Juta Pemain dalam Kurun Waktu 2 Minggu

by Andy Julianto
1 jam ago
0

Game RPG Terbaik

10 Game RPG Terbaik 2025 yang Wajib Dimainkan!

by Javier Ferdano
7 jam ago
0

game horror terbaik 2025

10 Game Horror Terbaik 2025, Bikin Merinding!

by Sofie Diana
8 jam ago
0

Game Action Terbaik 2025

10 Game Action Terbaik 2025 yang Seru Buat Dimainin

by Nadia Haudina
9 jam ago
0

Light No Fire Sean Murray Bos Hello Games

Bos Hello Games Ungkap Light No Fire Dikerjakan oleh Tim Kecil

by Andy Julianto
10 jam ago
0

Gamebrott Live

Gamebrott Trending

Cheat GTA

Cheat GTA Terlengkap Bahasa Indonesia Terbaru November 2025!

by Muhammad Faisal
4 minggu ago
0

Nama Squad Mobile Legends

2000+ Nama Squad Mobile Legends (ML) Keren dan Artinya yang Berkualitas

by Jeri Utama
2 tahun ago
0

Nickname Keren

1000+ Nickname Keren yang Bisa Kalian Pakai di Game Favoritmu 2025!

by Jendra
8 bulan ago
0

cover 39 low end games gamebrott

120 Game PC Ringan Terbaik di Dunia yang Takkan Buat Laptop dan PC Kentang Kalian Meleleh

by Muhammad Maulana
11 bulan ago
33

Mantan CEO Intel Memprediksi

Mantan CEO Intel Ungkap Era GPU akan Tamat Sebelum Akhir Dekade Ini

by Bima
1 hari ago
0

© Gamebrott.com Ltd. 
Untuk say hello, kerjasama, Press Release, dan kolaborasi lainnya silahkan hubungi;
Career
: hrd@gamebrott.com
Partnership: info@gamebrott.com
Press Release: pr@gamebrott.com
Phone/Whatsapp: (+62)-852-7134-8676

POWERED BY

Visit our GMA team:
Vietnam – EXP GG VN
Taiwan HK – EXP GG TW
Thailand – GamingDose

  • About Us
  • Contact Us
  • advertising
  • SITEMAP

© 2024 Gamebrott Limited

Share

Facebook

X

LinkedIn

WhatsApp

Copy Link
×
No Result
View All Result
  • Berita
  • Review
  • G | LIST
  • PLATFORM
    • Android
    • iOS
    • PC
    • PS4
    • PS5
    • Switch
  • TECH
  • Tutorial
  • Popular Games
    • Mobile Legends
    • Free Fire
    • PUBG Mobile
    • GTA
    • Genshin Impact
  • Videos
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • Topup

© 2024 Gamebrott Limited