Lagi – lagi perseteruan PQube Games dan Corecell Technology akan game Aeterno Blade II masih memanas. Setelah pernyataan Toge Productions tentang penundaan perilisan A Space for the Unbound akibat PQube menyelewengkan pendanaan perilisan game dan berikan klarifikasi tentang hal itu, kali ini kreator game Corecell Technology angkat bicara soal masalah klarifikasi terkait pendistribusian Aeterno Blade II yang tak sesuai dengan perjanjian.
Penasaran? Yuk kita ulik satu – persatu!
Klarifikasi Kreator Game Corecell Technology Tentang Pernyataan PQube
Setelah memberikan pernyataan tentang kinerja buruk dari PQube, PQube sempat memberikan klarifikasi terkait hal satu ini. Setelah telusuri berbagai sumber, dikatakan bahwa sejak awal, Corecell memaksa mereka untuk merilis cepat Aeterno Blade II di tahun 2019 lalu. Dikatakan juga bahwa Corecell hanya membayar upah minimum lebih sedikit dari perjanjian awal. Terkait masalah publikasi, PQube sebenarnya telah melepas hak tersebut kepada Corecell bahkan sebelum perjanjian mereka berakhir.
Mendengar klarifikasi itu, akhirnya kreator game Corecell Technology, Noppon Wannapensakun pun angkat bicara. Dalam postingannya di Facebook, ia mengatakan bahwa yang dikatakan PQube itu hanyalah kebohongan semata. Selain itu, ia juga berkata bahwa Corecell tak pernah mendapatkan hak publikasi tersebut sama sekali di platform konsol. Hal ini dibuktikan dengan penyertaan link yang kami screenshot melalui Xbox Store di bawah ini.
Wannapensakun Bersitegas PQube Melanggar Perjanjian dengan Corecell
Selain masalah hak publikasi, Wannapensakun juga jelaskan bahwa perilisan game Aeterno Blade II harus dapatkan persetujuan dari kedua belah pihak, yaitu Corecell dan PQube Games yang tentunya memakan waktu sekitar 2 – 3 bulan untuk proses produksi di Switch dan PS4 dan dibayar dengan uang publisher.
CEO sekaligus kreator game Corecell Technology tersebut juga mengatakan bahwa Aeterno Blade II versi PC tak pernah ada dalam kontrak mereka. Kontrak yang disetuji hanyalah berisi kalau Corecell berhak menolak game untuk platform lain, namun PQube melanggar kontrak dan tidak membayar uang jaminan minimal. Ia juga menuduh PQube tak pernah membalas pesan selama 4 bulan hingga mengharuskan mereka terbang ke Inggris untuk berdiskusi langsung di tahun 2020 lalu.
Namun, yang didapat oleh Corecell adalah, PQube Games hanya setuju membayar sekitar 20% dari dana jaminan dari kontrak sebelumnya. Hingga akhirnya Corecell memutuskan kontrak di bulan Agustus 2020 sebelum versi PC Aeterno Blade II rilis di September 2020 karena tak terima akan persetujuan tersebut.
Tak hanya itu, alih – alih mengembalikan hak publikasi, PQube malah meminta Corecell untuk menandatangani surat pernyataan agar developer asal Thailand itu tak menuntut mereka dan memilih untuk merahasiakannya.
Di akhir pernyataan, Wannapensakun masih bersitegas bahwa PQube belum membayar biaya minimum yang telah disetujui oleh kedua belah pihak hingga saat ini.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Nadia Haudina. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.