Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang cukup unik, terutama kepada sistemnya yang disebut region lock atau Sakoku. Dimana beberepa media hiburan mereka seperti musik dan game memiliki kebiasaan hanya dijual dan menggunakan bahasa Jepang. Sistem yang mereka yakin bakal mendapat untuk hanya dari pasar media hiburan saja.
Dilansir dari mmoculture, perusahaan pengelola game bernama Rose Online Japan Menurut sebuah laporan minggu lalu dan sejak dikonfirmasi oleh perusahaan, mereka telah mengajukan kebangkrutan dengan hutang sekitar USD 4 juta dan 46 kreditor.
Jika kamu tidak tahu, ROSE Online Japan dibentuk pada 2013 untuk mempublikasikan dan mengembangkan konten baru khusus untuk Rose Online server Jepang yang merupakan sebuah game mmorpg. Game tersebut dikenal dengan penambahan yang paling menonjol adalah ekspansi Shibuya Crossing. Sebagaimana diketahui juga game ini tidak memiliki basis server bahasa inggris.
Meskipun memecat dan memberhentikan karyawan pada akhir 2019 dengan gaji yang belum dibayar, pemberitahuan resmi dari ROSE Online Jepang di situs web resmi game mengklaim bahwa perusahaan akan terus beroperasi dan mengembangkan konten baru. Ini termasuk Dungeon baru dan Major Update untuk ulang tahun ke 15 ROSE Online pada bulan Juli.
Oleh karena itu, hal ini mungkin jadi pelajaran bagi berbagai developer yang mungkin tidak menyediakan bahasa selain Jepang. Harapannya agar masalah yang dimiliki perusahaan ROSE Online Japan segera selesai. Terutama untuk pegawai mereka dan para penggemar mereka yang masih memainkan game mereka.