PlayStation Shovelware – Industri video game memang menjadi industri yang sangat besar saat ini. Banyak perusahaan game yang berlomba merilis game untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan terdapat beberapa pengembang yang melakukan spam perilisan game dengan kualitas buruk.
Hal ini disebut Shovelware dimana pengembang mengeluarkan game-game cepat saji dengan kualitas buruk dan bermodalkan Asset Flip. Dan sepertinya, game-game mencurigakan tersebut kini akan ditindak oleh Sony di platform mereka.
PlayStation Mungkin Akan Tindak Game-Game Shovelware

Dilansir dari investigasi IGN, diketahui bahwa terdapat perbedaan pendekatan terhadap Quality Control dari Nintendo, PC, PlayStation, dan juga Xbox Store. Dan terdapat bukti yang sangat menarik.
Investigasi tersebut menemukan bukti bahwa Sony telah menghapus atau menindak pengembang yang mencurigakan dari PlayStation Store. Seperti salah satu pengembang yaitu RandomSpin.

Game-game dari pengembang ini seperti Supermarket Simulator Pro, Bodycam Shooter, dan Backrooms Inside The Escape, dituding menggunakan AI ataupun aset daur ulang alias Asset Flip. Game-game tersebut telah menghilang dari store PlayStation.
Hal ini menjadi spekulasi bahwa Sony telah merespon kritik dari para pengguna. Dan memang, berdasarkan situs seperti PSNProfiles, Developer tersebut merilis lusinan game di 2024 bahkan merilis beberapa game dalam 1 bulan yang menyebabkan berbagai pihak menanyakan kualitas game yang dirilis oleh studio tersebut.
Tak hanya Sony yang di protes Developer

Dan ternyata, Shovelware ini juga melanda platform lain juga. Steam merupakan salah satu platform yang kerap digunakan pengembang nakal untuk merilis game-game shovelware tersebut.
Selain itu, Creative Director game Unpacking yaitu Wren Brier, telah memberi kritik terhadap Nintendo karena kehadiran game plagiat di Switch eShop dan juga fans-fans di China juga menemukan game Wukong Sun: Black Legend yang dituding plagiat dari Black Myth Wukong.
Dan kabar serupa juga melanda platform mobile dimana developer Poppy Playtime yaitu Mob Entertainment menuntut Google karena gagal menghapus game “scam” dari Google PlayStore seperti Poppy PlayTime Chapter 3 dan seterusnya dimana game resminya bahkan belum rilis secara resmi di platform tersebut.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com