Game PUBGM merupakan salah satu game yang cukup populer di kalangan gamer mobile. Karena kepopulerannya, banyak sekali turnamen – turnamen nasional dan internasional yang diadakan, salah satunya berada di negara Bangladesh. Namun sayang, turney bertajuk PUBG Mobile Chuadangan League (PMCL) itu tiba – tiba didatangi kawanan polisi dan menangkap beberapa pemain di dalamnya.
Lho, kok bisa ya? Penasaran dengan beritanya? Langsung saja simak di bawah berikut!
Informasi Tentang Kepolisian Bangladesh Menggrebek 108 Pemain PUBGM
Hari Rabu pagi (20/7) lalu, dikabarkan bahwa sekitar 108 pemain PUBGM ditangkap kepolisian Bangladesh. Mereka ditangkap ketika sedang mengadakan turney PMCL yang berlokasi di Chuadanga . Sekitar 24 pemain PUBGM dikirim ke penjara karena pelanggaran “judi online”. Di samping itu, panita penyelenggara event ternyata tidak mengantongi izin dari pemerintah daerah setempat.
Diketahui bahwa judi online dilarang peredarannya di Bangladesh, beberapa pemain lainnya didakwa melanggar undang – undang tersebut. Selain 24 pemain PUBGM di penjara selama dua hari lamanya, 78 pemain lainnya dipertimbangkan karena masih di bawah umur. Selain itu, tidak ada informasi detail terkait reaksi penyelenggara event terkait hal tersebut.
Penggrebekan Terjadi Ketika Pemain PUBGM Baru Menyelesaikan Match Pertama
Salah satu staf kepolisian Chuadanga, Thana mengatakan bahwa mayoritas pemain PUBGM diiisi oleh anak sekolah dan mahasiswa. Setelah mendapatkan pengumuman terkait event ini, mereka langsung berangkat dari berbagai daerah menuju Chuadanga. Dengan total 19 tim yang berpartisipasi di turnamen, termasuk tim populer Bangladesh seperti A1 Esports, TRZ, dan INES telah dijadwalkan akan bermain sebanyak tujuh match di hari pertama event.
Namun sayang, kawanan polisi langsung menggrebek tempat tersebut setelah mereka menyelesaikan match pertama. Beragam reaksi diberikan komunitas e-sport terhadap insiden ini, karena hal ini membuat citra e-sport di Bangladesh menjadi sedikit buruk.
Sebelumnya, di tahun 2021, pemerintah Bangladesh melarang masyarakatnya bermain game PUBGM dan Free Fire karena dianggap sebagai “game perusak”. Perdebatan sempat terjadi akibat larangan tersebut. Hingga artikel ini ditulis, undang – undang ini masih belum ada kejelasan, alias abu – abu.
(Source: Gamingonphone)
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Nadia Haudina. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com