Kecanduan akan bermain video game tentu menjadi salah satu kekhawatiran utama orang tua zaman now. Dan dalam mengatasi hal tersebut, sekarang pun sudah ada beberapa game yang mulai menghadirkan fitur untuk memperingati pemainnya ketika sudah bermain terlalu lama. Namun agaknya memang diperlukan penanganan lebih ‘kuat’ jika ingin hasil yang lebih efektif.
Salah satunya datang dari negara Jepang, dimana sejumlah politisi dari komite Kagawa Prefectural Assembly mengusulkan peraturan undang-undang yang membatasi jam bermain anak yang masih berada 17 tahun, terutama yang masih berstatus sebagai pelajar.
Dilansir dari NHK News Web (via SoraNews24), Secara spesifik, anak-anak hanya akan diperbolehkan bermain selama satu jam selama hari biasa, dan hanya 90 menit saat akhir pekan dan hari libur. Tidak hanya itu, anak sekolah menengah atas tidak boleh bermain lebih dari jam 10 malam, dan yang lebih muda hanya sampai jam 9 malam.
Belum jelas hukuman apa yang nantinya akan diberlakukan, namun pihak komite kini tengah meminta pendapat masyarakat dan akan terus menyesuaikan proposal peraturan tersebut sebelum dipresentasikan pada rapat pleno komite bulan depan.
Hal ini tentu juga mengingat bahwa Jepang sendiri miliki Sony dan Nintendo sebagai produsen dari konsol-konsol populer di dunia, tidak ketinggalan bahwa tidak sedikit juga game dan developer yang berasal dari Jepang. Dan ketika masyarakat Jepang sendiri yang ingin membatasi jam bermain anak, mungkin tingkat kecanduan sudah menjadi hal yang harus diperhatikan di negeri sakura tersebut.
Nah kira-kira menurutmu gimana brott? Apakah Indonesia juga perlu menghadirkan peraturan serupa untuk mengurangi kecanduan bermain video game? Yuk, langsung aja share aja pendapatmu di kolom komentar!
Baca juga informasi menarik atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. You can contact me via andy@gamebrott.com