Ketika di berbagai penjuru dunia mulai menganggap serius Esports sebagai salah satu cabang olahraga masa depan yang dapat menggaet generasi yang lebih muda untuk dapat berperan aktif. Kamu tentunya tahu bahwa di Asia sendiri terutama Asia Tenggara telah mengujicobakan Esports ke dalam gelaran seperti Asian Games dan nantinya akan menjadi salah satu cabang resmi untuk SEA Games.
Namun hal tersebut kelihatannya berbeda dengan negara-negara di Eropa yang malah semakin terang-terangan menunjukkan pandangan mereka bahwa Esports bukanlah bagian dari olahraga yang dapat masuk ke dalam olimpiade. Bila sebelumnya Presiden Komite Internasional Olimpiade yang memberikan pendapatnya bahwa Esports tidak akan dapat masuk ke Olimpiade, kini Presiden Federasi Olimipiade Jerman (DOSB)- Alfons Hörmann yang mengeluarkan pendapatnya dengan tidak mengakui keberadaan Esports.
Hal ini sendiri dilaporkan via Faz.Net bahwa Senin kemarin Alfons Hörmann mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap Esports “Esports itu tidak ada. Dan tidak akan dimasukkan ke dalam program Olimpiade” . Hal yang lebih keras bahkan dilontarkan juga oleh Menteri Dalam Negeri dan Olahraga untuk negara bagian Hesse Jerman – Peter Beuth yang bahkan menyamakan Esports dengan kegiatan merajut dan memainkan recorder. Beuth bahkan sebelumnya telah mengajak orang-orang untuk berhenti menggunakan kata “Esports” karena hal tersebut dianggap tidak ada hubungannya dengan olahraga.
Ketika Eropa menunjukkan sikap kerasnya untuk menerima kehadiran Esports sebagai bagian dari olahraga, negara-negara lain termasuk Asia Tenggara malah mulai terbuka terhadap kehadiran Esport sebagai sebuah revolusi terhadap olahraga. Negara-negara seperti Malaysia bahkan ikut andil bagian dalam pemberatasan cheater di negaranya, Indonesia pun tidak ketinggalan dimana Pemerintah akan memberikan dukungan mereka untuk dapat masukkan Esports ke dalam sekolah.
Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang Esports atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A.