Ditengah maraknya usaha Square Enix dalam mempromosikan seri Final Fantasy VII remake, tidak sedikit para fans yang mungkin telah menyimpan rasa penasaran terhadap kiprah yang ingin mereka tuju setelahnya. Terutama mengenai kesediaannya untuk mau membangkitkan ataupun melanjutkan kembali franchise game lama Square Enix yang belum sempat terurus pada era modern ini.
Kebetulan, nama seri game horror sci-fi bercampur RPG seperti Parasite Eve belakangan muncul di benak pikiran seorang pegulat profesional AEW seperti Kenny Omega. Dimana Pria asal Kanada yang juga merupakan fans berat video game ini baru saja mendapat kesempatan mewah untuk duduk serta berbincang-bincang bersama dengan sang produser Final Fantasy VII Remake yang sekaligus juga adalah salah seorang petinggi atau eksekutif di perusahaan Square Enix, yakni Yoshinori Kitase.
Lewat pengalamannya saat berkarir di NJPW, ia tergolong cukup fasih dalam berkomunikasi kepada Kitase dengan menggunakan bahasa Jepang. Di sana, Kenny sebagai seorang gamer JRPG mewawancarai Kitase banyak hal mengenai preferensinya tentang dunia Final Fantasy plus game-game lain yang dimiliki oleh Square Enix. Video lengkapnya sendiri bisa kamu lihat langsung di bawah.
Dengan memberikan info bahwa nama perusahaan antagonis Shinra di Final Fantasy VII awalnya diambil dari nama “Shinwa“, yang berarti mitologi atupun hal yang berhubungan dengan kedewa-dewaan. Kitase menjelaskan bahwa ini adalah sedikitnya satu unsur fantasy yang ingin diselipkan dalam seri Final Fantasy VII sebagai seri yang memang lebih lebih bernuansakan sci-fi dan modern dari para pendahulunya.
Sehingga Kitase pun juga ikut mengiyakan interpretasi Kenny tentang peran perusahaan Shinra yang seolah ingin berperan menjadi sesosok “Tuhan” dengan mengontrol segala bentuk kehidupan, termasuk menyedot energi lifestream yang memang menjadi pusat cerita utama di game ini.
Menjelang akhir interview, Kenny Omega tak ketinggalan juga menanyakan nasib dari keberadaan satu franchise game Square Enix (atau Squaresoft) yang sudah lama tidak mendapatkan kelanjutan sekuel maupun versi Remake-nya seperti Parasite Eve. Sejak perilisan game “3rd Birthday” di 2010, Yoshinari Kitase sayangnya menjelaskan bahwa ia dan para timnya masih belum mempunyai suatu rencana terhadap game horror RPG tersebut.
Meski begitu, ia tetap menganggap bahwa keberadaan Aya Brea (sang protagonis) tetap sukses membawa pesona yang otentik di dalam game Parasite Eve. Bahkan, beliau sendiri mengakui bahwa cukup rugi sebenarnya bila sosok figur Aya tidak lagi pernah muncul dalam era yang lebih maju ini.
Menariknya, kegelisahan Kitase tersebut kebetulan juga sudah sempat ditampakkan oleh Square Enix pada tahun lalu. Dimana mereka dilaporkan sempat ingin mematenkan merk dagang dari franchise Parasite Eve di perusahaan hak cipta terkait. Sayangnya, belum ada info apapun yang dapat kita dengar sejak saat itu. Semoga saja singgungan Kenny Omega pada aktivitas wawancaranya di atas dapat memicu Square Enix untuk jauh lebih responsif dalam mengurus keberlangsungan franchise game Parasite Eve.
Baca pula informasi lain terkait Parasite Eve, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.