Baru saja diumumkan beberapa waktu lalu, proyek NFT yang dipromosikan oleh Troy Baker (aktor pengisi suara dari The Last of Us, Bioshock Infinite dsb.) bernama Voiceverse NFT memang sudah menuai banyak kontroversi. Berawal dari pengumumannya melalui Twitter, respon yang didapat pun relatif negatif, terlebih dengan kalimat “you can hate or you can create” yang justru dianggap ofensif bagi sejumlah orang.
Sayangnya, kontroversi tak hanya berhenti sampai disitu saja. Kali ini terdapat kabar baru bahwa Voiceverse NFT ketahuan mencuri aset suara AI dari kreator lain tanpa izin. Hal tersebut pertama kali diketahui ketika mereka merilis sebuah animasi di akun twitternya yang didampingi dengan suara AI dari sebuah program bernama ai.15 tanpa seizin pemiliknya. ai.15 sendiri merupakan sebuah layanan text-to-speech non-komersil yang dapat digunakan secara gratis.
Menanggapi hal tersebut, kreator dari ai.15 mengungkapkan kekecewaaanya melalui cuitan di Twitter, yang menyatakan bahwa Voiceverse telah menggunakan program AI nya tanpa izin demi keuntungan pribadi. Dirinya juga tak lupa untuk menyertakan sebuah bukti melalui log files yang dilampirkan melalui akun Twitternya. Saat ini, animasi tersebut sudah dihapus, tetapi seorang pengguna Twitter ini berhasil mengunduh video sebelum dihapus yang kemudian diunggah ulang oleh dirinya.
Here is the video they deleted.
— Malik ? (@KiddBlast_) January 15, 2022
????? pic.twitter.com/lVfUOTi6kR
Kreator dari ai.15 juga sempat menyatakan bahwa suara AI miliknya yang dicuri ternyata sudah dimodifikasi. Yakni dengan mengubah nada suara menjadi lebih tinggi agar terdengar sedikit berbeda. Tentu hal tersebut sepertinya bertujuan untuk mengelabui sang kreator dengan harapan agar tidak dikenali olehnya.
Setelah terjadinya kontroversi, Voiceverse pun meminta maaf sekaligus mengakui kepada kreator ai.15 bahwa suara yang digunakan sudah dimanfaatkan tanpa izin. Kemudian mereka berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama. Tetapi, permintaan maaf tersebut sepertinya sudah tak lagi berarti bagi sang kreator lantaran dirinya membalas dengan respon yang negatif.
Go fuck yourself. https://t.co/hn4D1fAB9u
— 15 (@fifteenai) January 14, 2022
Tak hanya Voiceverse, market NFT secara keseluruhan memang saat ini masih memiliki respon umum yang variatif. Sejumlah orang mendukung dengan adanya teknologi NFT karena dianggap dapat menjadi wadah baru bagi para seniman dan content creator. Namun sebagian orang lainnya justru melontarkan respon yang negatif karena dianggap memempermudah untuk dimanfaatkan hal-hal negatif, salah satu contohnya seperti kasus Voiceverse ini.
Terlepas dari pro dan kontranya, mencuri sebuah karya seseorang tanpa seizin pemiliknya sudah jelas merupakan suatu perbuatan yang salah dan wajib dikecam apapun alasannya. Karena pencuran karya tentu hanya akan menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya. Semoga saja kasus ini dapat menjadi pelajaran di masa mendatang agar tak terulang kembali, terutama bagi para pengguna teknologi NFT.
Baca juga artikel-artikel lainnya terkait NFT serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com