Pemerintah Irak memutuskan gamenya dibanned.
Kabar bahwa PlayerUnknown’s Battlegrounds Mobile akan diharamkan di Indonesia tentu tak hanya menjadi rencana keputusan yang absurd, namun juga mengherankan. Meski sempat juga terjadi di Malaysia, namun beruntung mereka memiliki Menteri olah raga yang cerdas dan tak jadi buatnya diblokir dari negara tersebut. Namun, sepertinya hal yang sama juga terjadi di Irak dan berakhir tak mengenakkan.
Pemerintah Irak putuskan bahwa PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG dibanned di negara tersebut. Menurut laporan Reuters (via PCGamer), hal ini dikarenakan gamenya dinilai merusak moral, kesehatan, budaya, dan keamanan sosial Irak termasuk anak muda. Tak hanya PUBG, Fortnite juga dilarang untuk dimainkan di sana.
Ulama Shi’ite dan mantan pimpinan pasukan militer Mahdi yang sempat bertempur melawan pemerintah dan pasukan Amerika Serikat tahun 2004-2008 silam, Moqtada al-Sadr mengatakan bahwa gamenya tak berguna sama sekali. “Apa yang akan kamu dapatkan dari membunuh 1-2 orang di PUBG? Itu bukan game untuk adu kecerdasan atau game militer yang berimu cara yang benar dalam bertempur di peperangan”, imbuhnya.
Keputusan tersebut disambut negatif dari banyak orang di Irak. Bukan hanya karena mereka tak bisa lagi memainkan dua game fenomenal tersebut, namun mereka memprotes bahwa pemerintah irak mencari sebuah isu di mana mereka tak bisa memprioritaskan masalah yang sedang mereka hadapi saat ini. Mulai dari kekerasan, infrastruktur yang tak memadahi, dan ketidakstabilan politik. Bahkan parlemen Irak hanya bisa melepaskan satu laporan legislatif sejak bulan September 2018 kemarin. Sementara dana hukumnya baru dikeluarkan bulan Januari kemarin.
Tak hanya Irak, kepolisian India juga sempat ajukan banned terhadap PUBG, beruntung keputusan tersebut ditarik.
Baca terus berita tentang PUBG dan Fortnite agar kamu tak ketinggalan update. Atau kamu bisa baca artikel yang penulis telah publish.
contact: akbar@gamebrott.com