Sebagai game yang paling populer di dunia saat ini, game Playerunknown’s Battleground (PUBG) tidak serta merta selalu memberikan dampak positif bagi para playernya. Kejadian demi kejadian sering terjadi beberapa tahun belakangan ini yang sebagian besarnya membawa nama PUBG itu sendiri.
Menurut Pristine Kashmir dan berbagai media jurnalis lain di India, sebuah asosiasi yang menyebut dirinya Himpunan Mahasiswa Jammu & Kashmir (JKSA), menuntut Gubernur Satya Pal Naik untuk segera melarang game PUBG di negara mereka dengan alasan dampak kecanduan dan buruknya hasil ujian kelas X dan XII baru-baru ini.
Berdasarkan laporan tersebut, Abrar Ahmad Bhat sebagai ketua (J&K) menyebut PUBG sebagai “spoiler masa depan”, sementara itu wakil ketua Raqif Makhdoomi mengatakan bahwa game tersebut harus sesegera mungkin dilarang setelah buruknya hasil ujian daripada siswa-siswa kelas 10th dan kelas 12th. Hingga saat ini belum ada tindakan nyata yang ditunjukkan oleh pemerintah India atas kasus tersebut.
Pembahasan masalah game ini menjadi lebih memprihatinkan daripada pembahasan tentang masalah narkoba saat kita bisa melihat anak-anak 24 jam menatap layar ponsel mereka dan bermain game hingga berlarut-larut dan lupa waktu.
Hal ini bukanlah kasus yang pertama kali terjadi berkaitan dengan game PUBG, sebelumnya pernah terjadi di sebuah sekolah di Bengaluru, India yang mana mereka memperingatkan para orang tua murid yang membiarkan anaknya bermain video game hingga berjam-jam tanpa istirahat. Termasuk kasus yang menimpa seorang pelatih kebugaran yang kehilangan keseimbangan mentalnya karena terlalu lama bermain PUBG.