PUBG Menunda Pengembangannya Karena Terkendala Cheater

pabgi cover

Permasalahan cheater memang kerap jadi sebuah tamparan keras bagi pengembang game, baru-baru ini PlayerUnknown BattleGround melalui laman Steamnya mengumumkan bahwa mereka terpaksa menunda pengembangan gamenya karena harus berurusan dengan Cheaters.

“Awal tahun ini, beberapa proses pengembangan fitur dan juga sistem terpaksa ditunda karena konsentrasi kami harus teralihkan untuk memperketat pertahanan anti-cheat kami,” Kata developer PUBG. “Juga, dikarenakan alasan lain, kami tak bisa menunjukan roadmap tahun 2018 dari tim pengembangan kami”

Selain membahas tentang perbaikan sistem yang akan mendahulukan pemain dengan ping yang baik, update terbaru PUBG juga membahas beberapa poin penting, seperti 2 crate baru yang akan hadir di PUBG, perbaikan sistem heal yang kerap dimanfaatkan cheater, dan masih banyak lagi.

Targetnya, pada bulan maret nanti progress dari team pengembangan PUBG akan mengumumkan konten baru apa saja yang akan hadir di PUBG, termaksud seperti apa map baru nantinya.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Permasalahan cheater pada PUBG ini sendiri memang bagaikan sebuah tumor yang tumbuh besar di punggung. Permasalahan ini juga sempat menjadi pembicaraan hangat pada akhir 2017 lalu, di mana sang developer meminta maaf perihal banyaknya cheater yang masih berkeliaran dalam game ini.

Uniknya

Meski Brendan Greene telah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan Region-Lock terhadap negara China karena hal tersebut dianggap terlalu reaktif, hal berbeda disuarakan oleh para penggemarnya. Kalian bisa langsung membuka pengumuman developer PUBG dan melihat bagian kolom komentar, dimana komentar tersebut sangat didominasi oleh tulisan ” Region Lock China”. Hal ini mungkin didorong berita yang mengatakan 99% Cheater yang terbanned di PUBG berasal dari negeri tirai bambu tersebut.

Apakah langkah developer PUBG ini akan benar membuahkan hasil, atau hal ini hanya akan ditemukan celahnya oleh para cheater pada game ini ?

Exit mobile version