Setelah penjualan Overkill’s The Walking Dead yang buruk, developer dan publisher asal Swedia – Starbreeze menghadapi konsekuensi yang sangat besar. Pada bulan November silam mereka telah umumkan akan review kembali biaya pengeluaran mereka serta lebih fokus pada “bisnis penting,” tetapi tampaknya dampak dari gagalnya game tersebut lebih luar biasa dari yang kita ekspektasi.
Publisher dari Payday ini telah mengajukan rekonstruksi dengan pengadilan distrik Stockholm. Rekonstruksi merupakan upaya akhir untuk menghindari likuidasi, dan Starbreeze diberi waktu terbatas untuk mencari solusi masalah finansial yang mereka hadapi sebelum proses kepailitan dimulai.
Meskipun dalam situasi yang tergolong buruk ini, Starbreeze mengatakan apabila staff akan tetap dapatkan upah yang sama serta perusahaan akan tetap beroperasi seperti biasa. Apabila taktik ini berjalan sesuai rencana, Starbreeze telah rencanakan “solusi jangka panjang” untuk perusahaan ini nanti.
“Keputusan ini diambil atas dasar kekurangan likuiditas dan dianggap sebagai langkah penting untuk memberi perusahaan waktu yang diperlukan untuk merundingkan solusi keuangan jangka panjang dan menerapkan perubahan pada organisasi dan operasi.
Target finansial untuk Q4 2018 dan 2019 kini tidak lagi diberlakukan.”
Bersamaan dengan pengumuman rekonstruksi ini, CEO dari Starbreeze, Bo Andersson telah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Posisinya kini digantikan oleh Mikael Nermark yang sebelumnya merupakan deputi CEO dari perusahaan game Swedia tersebut.
Tentunya kabar ini terdengar mengkhawatirkan khususnya untuk penggemar Payday melihat game ketiga masih dalam tahap pengembangan. Tetapi apabila taktik ini berjalan sesuai rencana dan mereka dapatkan investasi, Starbreeze akan dapat terus beroperasi.
Source: PCgamer