Pupus Sudah Harapan Na’vi Menuju TI 8, Dendi pun Meminta Maaf

FV7thbc

Sebelum menuju The International 2018, satu-satunya jalan bagi tim yang tidak mendapatkan direct invite maupun regional invite open qualifier merupakan satu-satunya jalan untuk mereka maju ke turnamen impian para tim hingga pemain Dota 2 di seluruh dunia ini. Hal tersebut juga ditempuh sang juara TI pertama, yaitu Natus Vincere.

image courtesy, liquidpedia

Pada open qualifier tahap pertama regional CIS, Na’vi sendiri harus puas mengakui kekalahan dari tim ESPADA dengan skor 2-0. Meskipun ada tiga slot yang bisa diamankan dalam open qualifier tersebut namun Na’vi sendiri harus gugur terlebih dahulu. Dengan hasil tersebut Na’vi pun harus mengikuti open qualifier tahap ke-2.

Meskipun bermain dengan roster baru, nampaknya open qualifier tahap ke-2 pun tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan mereka. Di open qualifier tahap ke-2 Na’vi bahkan masih belum berhasil maju ke babak 8 besar. Perjalanan mereka terhenti di babak 32 besar setelah kalah dari tim imagine hehe. Tim imagine hehe sendiri memiliki roster yang cukup berpengalaman di dunia kompetitif, dia adalah Ilya “ALOHADANCE” Korobkin yang juga pemain asal Ukraina sama seperti Dendi dan kawan-kawan.

image courtesy, liquidpedia

Apakah kejadian ini menandakan berakhirnya era Na’vi di dunia kompetitif Dota 2 ? Namun pada kenyataannya, setelah bergonat-ganti roster Na’vi pun masih belum menunjukkan performa terbaiknya. Meskipun sempat tampil dengan cukup fenomenal di GESC Jakarta Minor silam dengan come back­ setelah mengalahkan Fnatic dengan Divine Rapier yang dipegang oleh Dendi dengan Lina, setelah pertandingan tersebut Na’vi tak kunjung memberikan performa yang lebih baik, bahkan pergantian roster yang dilakukan dalam waktu singkat ini justru sulit untuk kembali menemukan jati diri serta chemistry antar pemainnya.


Melalui akun Twitter resminya, bahkan Dendi memberikan cuitan yang cukup menyayat hati para penggemarnya. Dendi meminta maaf atas kekalahan dari Na’vi maupun atas performanya sendiri masih belum bisa membuat tim legendaris yang sempat berjaya di era-nya ini. Well, dua tahun berturut-turut Na’vi masih belum bisa menghadiri turnamen impian serta bergengsi, yaitu The International. Meskipun begitu Na’vi tampaknya masih menggoreskan kenangan bagi para fans-nya, semoga dengan pelajaran serta berbagai hal yang telah dilewatinya Na’vi bisa menemukan jati dirinya kembali.

Exit mobile version