Ia harus menikmati hukuman banned permanen karena aksi yang dilakukannya.
Rasisme adalah sebuah tindakan di mana seseorang membanding-bandingkan, melakukan tindak kekerasan, hingga memperolok karena ras orang lain yang berbeda dengannya. Tindakan ini dikecam keras di berbagai negara karena ragam ras manusia tidak bisa menentukan tindakan yang dilakukannya dalam penghakiman tertentu. Tak terkecuali video game.
Baru-baru ini EA telah banned permanen seorang player FIFA 20 berusia 18 tahun, Patrick O’Brien karena tindakan rasismenya terhadap pemain sepak bola atau lebih tepatnya mantan pemain sepak bola Crystal Palace dan Arsenal, Ian Wright.
Menurut laporan Eurogamer, tindakan O’Brien dipicu karena kekalahannya di game FIFA 20 saat menggunakan Ultimate Team yang di dalamnya berisi kartu Ian Wright. O’Brien kemudian mengirim pesan pribadi kepada akun Instagram asli Ian Wright dengan kata-kata yang mengacu pada penghinaan rasial pada bulan Mei 2020.
Kasus tersebut kemudian dibawa ke meja hijau yang berakhir dengan permintaan maaf O’Brien dan dilepaskannya dari jeratan hukum.
— Ian Wright (@IanWright0) February 3, 2021
Wright mengaku kecewa atas putusan hakim dan mengatakan bahwa kasus yang O’Brien alami adalah tentang konsekuensi tindakan rasisme. Menurutnya putusan tersebut takkan membuat orang lain jera untuk tidak melakukan hal yang sama di masa datang.
Berbeda dengan hakim, EA Sports langsung layangkan hukuman banned permanen kepada O’Brien. Menurut David Jackson, Vice President brand FIFA, Ian Wright adalah bagian dari keluarga EA Sports dan mereka akan terus mendukungnya. Kasus rasisme yang dialaminya takkan dapatkan toleransi apapun dari EA. Mereka akan hukum semua player yang melanggar aturan yang juga telah ditulis dalam gamenya tersebut.
Baca lebih lanjut tentang FIFA atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com