Salah satu resiko yang harus dihadapi oleh pengembang game online adalah masalah pengembangan lanjutan dan pemeliharaan agar para pemainnya tetap ‘betah’. Para publisher besar seperti Blizzard, Valve, dan Riot mungkin telah terbiasa dengan dua hal krusial tersebut. Namun untuk game battle royal favorit para gamer saat ini, PlayerUnknown’s Battlegrounds kelihatannya popularitas yang naik ‘terlalu cepat’ tidak diimbangi dengan kesiapan dari sang pengembang dan publisher Bluehole Inc. Hal itupun terbukti dengan Rating dari review di halaman Steamnya yang semula ‘Mostly Positive‘ kini harus jeblok ke ‘Mixed’ yang berarti hampir separuh dari para pemain kini memberikan review negatif pada PUBG.
Hujan review negatif dari para pemain pun sangat bervariasi, mulai dari masalah optimalisasi performa yang buruk hingga masalah streamsniping yang masih belum bisa diperbaiki oleh Bluehole. Dan bila dirangkum ada 3 masalah yang mayoritas dikeluhkan oleh para pemain. Yang pertama adalah masalah server ‘sibuk’ yang menyebabkan pemain sulit bermain, dimana para pemain juga mengalami kasus server yang tiba-tiba down, atau bahkan server yang maintenance dalam waktu yang lama. Entah apa yang menghambat Bluehole untuk menyediakan server yang lebih baik dan mampu menampung jumlah pemain mereka yang terus meroket.
Masalah kedua dan masih berhubungan dengan masalah pertama adalah adanya iklan VPN berbayar di dalam game mereka bagi para gamer di China. China tentunya memiliki jumlah pemain PUBG yang masif, dan mereka sendiri juga terkendala dengan server lokal yang belum ada atau mengalami hal buruk seperti masalah pertama. Sehinnga mayoritas mereka memainkan gamenya di server lain seperti Amerika Utara atau Eropa. Namun dengan konsekuensi koneksi internasional yang tidak stabil, publisher Bluehole malah bekerja sama dengan salah satu penyedia VPN lokal China untuk mempromosikan produk mereka agar para pemain dapat bermain dengan lebih lancar. Yang tentunya dengan mudah menyulut kemarahan para pemain yang telah membeli gamenya.
Ketiga adalah masalah ban dengan tuduhan streamsnipe atau dalam bahasa lokal ‘main spion’ yang diterima tidak sedikit pemain. Seperti yang penulis katakan sebelumnya, streamsnipe memang menjadi masalah utama sejak PUBG menjadi game terpopuler untuk dijadikan stream online di Twitch maupun Youtube. Dan Bluehole pun kelihatannya telah mengusahakan agar kecurangan yang merusak permainan ini dapat meminimalisir. Dan tentunya salah satu caranya adalah menghukum para streamsniper tersebut dengan ban. Namun kelihatannya yang terjadi adalah ban tersebut tidak hanya mengenai para cheater namun juga para pemain yang tidak bermasalah (atau setidaknya mengaku seperti itu). Meskipun Bluehole sendiri tidak mengumumkan bagaimana mereka menentukan pemain tersebut terbukti melakukan streamsnipe atau tidak.
We are aware of the matchmaking errors and are working on a fix. We apologize for the inconvenience and are working to resolve this quickly.
— PLAY BATTLEGROUNDS (@PUBATTLEGROUNDS) October 1, 2017
Dilain tempat, Bluehole lewat akun twitter resminya sendiri kelihatannya tengah memperbaiki masalah matchmaking dan server mereka yang baru online dari maintenance. Namun, dengan banyaknya masalah yang kini tengah mengganggu di gamenya Bluehole masih memiliki banyak sekali PR untuk diselesaikan secepatnya. Jika tidak, maka akhirnya popularitas PUBG akan menemui puncaknya dan akan mengalami penurunan oleh para pemain-pemain yang mulai meninggalkan gamenya karena permasalahan-permasalahan yang memang mengganggu permainan.