Kasus kebocoran data lagi-lagi terjadi pada salah satu perusahaan di Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu dialami oleh Tokopedia dan Bukalapak, kali ini kebocoran data tersebut dialami oleh salah satu perusahaan finance, KreditPlus.
Informasi ini dilaporkan oleh salah satu firma keamanan siber asal Amerika, yaitu Cyble. Dalam laporan tersebut, jumlah data dari nasabah Kreditplus yang berhasil dicuri sebesar 896.169 baris yang berisi data pengguna.
Database itu berisi data-data yang cukup sensitif mulai dari Nama lengkap, NIK, email, status pekerjaan, alamat, data keluarga penjamin pinjaman, tanggal lahir, nomor telepon, dan beberapa data pribadi lainnya.
Sama seperti kasus yang terjadi pada Tokopedia beberapa waktu lalu, data pengguna dari KreditPlus juga dijual melalui forum terbuka yang seringkali digunakan sebagai forum untuk bertukar database, yaitu Raidsforums.
Namun, ketika mencoba mencari pada forum tersbeut, nampaknya tread tersebut telah dihapus oleh sang penjual. Kendati baru terkuak, menurut pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha, ternyata sang peretas telah menjual database tersebut sejak 16 Juli lalu.
“Sebenarnya data KreditPlus sudah lama dibagikan pada pertengahan bulan lalu. Tepatnya di tanggal 16 Juli anggota raidforums dengan nama ShinyHunters,” Ujar Pratama dalam sebuah keterangan.
Untuk mendapatkanya, para member pada forum raidsforum bisa mendapatkanya melalui pembayaran kredit menggunakan mata uang forum itu, yang apabila dirupiahkan akan menjadi sekitar 50 ribu rupiah.
“Seperti biasa, member di raidforums membagikannya melalui sistem pembayaran kredit, mata uang forum tersebut yang jika dirupiahkan sekitar 50 ribu rupiah.” imbuhnya.
Hingga artikel ini dirilis, pihak KreditPlus belum memberikan keterangan atau tanggapan resmi terkait kebocoran data para nasabah miliknya.
Jangan lupa untuk membaca artikel dan berita menarik lainya tentang tech dari Rizki