Rebutan Gym, Player Pokemon Go “Menyerang” Player Lain

go

Setiap game tentu kasusnya masing-masing pada kasus Pokemon Go satu ini, dimana seorang laki-laki berumur 59 tahun terancam hukuman, atas penyerangan dan juga tindakan tak terpujinya setelah berusaha menyerang pemain lain yang merebut Gymnya.

KATU-TV dari Portland, Ore, melaporkan Jumat kemarin bahwa ketika Otton dan dua orang sahabatnya yang sedang duduk di bangku taman di Vancouver. Saat seorang tiba-tiba ingin menyerang mereka dengan mengacungkan sebuah besi.

Sang terduga penyerang, Stephen Jolly, awalnya ingin mengetahui siapa dari ketiga orang tersebut yang merebut Gym Pokemon Go miliknya. “Pada awalnya ia mencari orang bernama Andy, Usernameku adalah AndySamberg dan aku sedang menghidupkan Pokemonku setelah merebut gymnya. Aku mengambil gymnya namun aku tidak tau bahwa ia baru saja merebut gym tersebut” “tiba-tiba ia marah dan berkata lo baru ngambil gym gw ya?” kata Andrew Otton.

Teman dari Otton yang bernama, Grayson Hagstrom, mengaku bahwa dirinya di pukul beberapa kali oleh orang asing tersebut. “Aku langsung menuju kebelakangnya dan mencekik dia,” kata Hagstrom ” kalau dia tidak benar-benar sadar, sepertinya dia tak akan sekuat ini”.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Momen komunitas pemain pokemon go di Vancouver

Pengadilan mencatat bahwa tersangka yang diketahui bernama Stephen Jolly, mengakui bahwa ia memukul meja dengan besi miliknya namun tidak untuk memukul ketiga orang tersebut. Otton dan Hagstrom mengatakan bahwa mereka bukan satu-satunya korban yang berusaha ia celakai.

“Kami memposting kasus ini di Facebook dan menujukan nomor polisi mobilnya. Orang lain mengatakan bahwa orang ini pernah melakukan hal yang serupa, namun kami adalah orang pertama yang berhasil menghentikanya.” Kata Hagstrom.

Polisi akhirnya terpaksa menangkap penyerang tersebut, diketahui kemudian ia tidak menggunakan narkoba maupun meminum-minuman keras, namun ia memang mengkonsumsi obat akibat dari kelainan mentalnya.

Exit mobile version