Recap M4 World Championship – Gelaran M4 World Championship telah usai beberapa hari yang lalu. Turnamen yang mempertemukan 16 tim dari bebagai belahan dunia itu telah menyajikan banyak pertandingan menarik.
Banyak pihak mulai dari influencer hingga fans esport MLBB yang menyatakan bahwa tournament kali ini penuh dengan pertandingan yang sangat imbang bahkan sulit ditebak hasilnya. Semua itu tidak lepas dari biasanya performa tim dari luar Asia Tenggara yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain pertandingan yang menarik dan sulit ditebak, gelaran M4 juga menjadi ajang bagi Moonton selaku developer Mobile Legends dalam mengumumkan roadmap skema esport mereka selama tahun 2023 ini.
Seberapa besar peningkatan tim-tim asal regional non-SEA dalam ajang ini? Lalu apa saja isi dari Roadmap Esport MLBB ditahun 2023 ini? Berikut ulasannya.
Daftar isi
Recap M4 World Championship
Dibandingkan edisi sebelumnya, Tournamen M4 World Championship tahun ini berhasil menjadi ajang pembuktian bagi tim tim dari luar Asia Tenggara. Dibandingkan gelaran M3, performa tim non-SEA mengalami peningkatan, baik dari jumlah kemenangan, hasil akhir turnamen maupun gaya permainannya.
Tim Non-SEA Mencuri Perhatian
Beberapa tim non-SEA yang berhasil mencuri perhatian di ajang ini diantaranya Incendio Supremasi (Turki), RRQ Akira (Brazil) dan The Valley (NA).
Incendio Supremacy (Turki)
Tim Incendio hadir sebagai perwakilan Turki melalui jalur kualifikasi nasional. Selama turnamen M4, Incendio berhasil menunjukkan performa yang baik di fase grup. Berhasil mengalahkan juara MPL kamboja Burn x Flash dan wakil Myanmar Falcon Esports, Incendio memaksa terjadinya babak tie breaker. Hal ini menentukan tim yang lolos ke upper bracket diantara 3 tim, yaitu Incendio, Blacklist International (PH) dan Falcon Esports. Namun pada akhirnya Incendio harus puas masuk ke lower bracket setelah kalah melawan kedua tim tersebut.
Di fase gugur, performa tim Incendio tidak kalah gagah. Di babak pertama lower bracket tim ini berhasil mengalahkan tim mdh esport (Vietnam) dengan skor 2-0. Dibabak ke dua lower bracket, tim asal Turki ini berhasil menciptakan kejutan setelah menumbangkan sang juara MPL Malaysia yaitu team HAQ dengan skor 2-1. Sayang perjalan Incendio Supremacy harus berakhir di babak ke-3 lower bracket setelah Kembali kalah dari wakil Myanmar Falcon Esports dengan skor tipis 3-2.
Dengan hasil ini, Incendio berada di posisi 7-8 dan berhak mengantongi uang sebesar $30 ribu. Hasil ini juga menjadi hasil terbaik yang diraih oleh tim asal Turki setelah di edisi sebelumnya (m3), yaitu tim Bedel hanya mampu menduduki posisi 9-12.
Performa tim Turki selama gelaran M Series:
- M1: 9-12/16
- M2: Tidak Berpatisipasi
- M3: 9-12/16
- M4: 7-8/16
Catatan menarik untuk tim Turki ini adalah gaya bermain mereka. Selama turnamen, tim Incendio kerap menggunakan draft dan pola rotasi yang mirip dengan tim asal Filipina yaitu Blacklist International. Penerapan strategi UBE (ultimate Bounding experience) ala Blacklist yang berpusat pada hero dengan kemampuan healing seperti Estes dan Rafaela serta dikombinasikan dengan hero tank ataupun fighter dengan durabilitas yang tinggi di posisi jungle berhasil dimainkan oleh tim Turki ini dengan cukup baik dan mengejutkann banyak orang. Mengingat selama ini banyak tim bahkan asal Asia Tenggara sekalipun yang cukup kesulitan hingga enggan untuk mencoba strategi ini.
Ditambah lagi update patch menjelang M4 menyebabkan terjadinya perubahan META yang kini berpusat pada peningakatan item dan status untuk hero assassin dan marksman yang menjadikan kedua role ini lebih populer digunakan serta memunculkan pandangan bahwa META UBE ala Blacklist mulai kurang efektif. Namun performa Incendio Supremacy berhasil membuktikan bahwa pandangan itu salah, serta menunjukkan bahwa tim dari luar Asia Tenggara juga mampu mengadaptasi strategi tim dari Asia Tenggara dengan baik.
RRQ Akira
Berbekal rekor tanpa kekalahan di MPL brazil, Akira menunjukaan performa yang apik di fase grup. Berhasil mengalahkan tim juara MPL malaysia yaitu tim HAQ serta tim The Valley asal Amerika Serikat, Akira berhasil menduduki puncak klasemen grup A. Sayangnya rekor tak pernah kalah mereka harus berakhir di tangan tim sebenuanya yaitu S11 Argentina.
Walaupun berjalan cukup mulus di babak group, tren positif Akira tidak berlanjut di babak playoff. Di upper bracket Akira langsung berjumpa dengan sang juara bertahan Blacklist International asal Filipina. Akira harus mengakui keunggulan Blacklist setelah menuai kekalahan dengan skor 3-1. Turun ke lower bracket, Akira berhasil menumbangkan wakil Timur Tengah yaitu Occupy Throne dengan skor telak 2-0. Perjalanan RRQ Akira pun berakhir setelah dalam babak ke-3 lower bracket kembali berjumpa dengan The Valley dan kalah dengan skor 3-1.
Berhasil menduduki puncak klasemen grup, mampu mencuri satu game dari tim Filipina, dan melaju hingga babak ke-3 lower bracket dan kembali bercokol di posisi 7-8, RRQ Akira berhasil menunjukkan performa yang konsisten bahkan cukup meningkat untuk regional Brazil dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya.
Rekor tim Brazil selama gelaran M Series:
- M1: Gagal Lolos Fase Grup
- M2: Gagal Lolos Fase Grup
- M3: 7-8/16
- M4: 7-8/16
The Valley (NA)
Perwakilan asal Amerika Utara (NA) ini merupakan salah satu tim kuda hitam yang paling banyak menarik pehatian penggemar esport Mobile Legends dunia. Setelah performa apik yang ditunjukkan oleh tim BTK yang mewakili NA di gelaran M3 yang mampu menempati posisi ke 3, ekspektasi tinggi pun membanjiri perwakilan asal negeri paman sam ini.
Tim The Valley yang di perkuat oleh gabungan pemain BTK (M3) seperti MobaZane, SHARK, serta FwydChickn dan tim Gosu (M1) yang terdiri dari Basic yang pernah memperkuat tim Onic PH dan Hoon yang sebelumnya juga bermain untuk tim Immortal dalam ajang esport LOL Wildrift. Komposisi tim ini juga di sebut oleh penggemar Amerika Utara sebagai “The Dream Team” untuk regional ini. Sayangnya walaupun menyajikan performa yang cukup baik, hasil spektakuler yang mereka dapatkan di gelaran M3 tidak berhasil terulang.
Di fase grup The Valley hanya mampu menduduki posisi ke 3 hasil dari satu kali kemenangan dan 2 kali kekalahan. The Valley harus memulai perjalanan merek di fase gugur dari lower bracket.
Di lower bracket The Valley berhasil bangkit dan menunjukkan perfroma yang epic setelah menumbangkan 3 tim MPL sekaligus yaitu sang juara MPL kamboja tim Burn x Flash dengan skor telak 2-0, runner up MPL Malaysia yaitu tim Todak dengan skor telak 2-0, dan sang juara MPL Brazil yaitu RRQ Akira dengan skor 3-1. Tren kemenangan The Valley harus berakhir di babak quarter final lower bracket setelah tim Onic Esports berhasil menumbangkan mereka dengan skor 3-1.
Dengan hasil ini The Valley menduduki posisi 5-6 dan membawa pulang uang sebesar $40,000. Walaupun gagal mendapatkan hasil yang sama dengan M3 tahun lalu, namun The Valley mampu menunjukkan performa yang cukup impresif. Berhasil menumbangkan 3 tim jawara MPL di turnamen ini membuktikan bahwa regional Amerika Utara masih menjadi daerah yang menjanjikan dan dapat menyajikan perlawan yang sengit walaupun tidak mempunyai ekosistem esport sebaik Asia Tenggara.
Performa tim NA di gelaran M Series:
- M1:Gagal Lolos Fase Grup
- M2: Tidak Berpatisipasi
- M3: 3/16
- M4: 7-8/16
Dominasi Tim Filipina
Rekor dan Fakta Menarik Tim PH Di Ajang M Series
Setelah sukses menjadi juara di 2 gelaran m series sebelumnya, tim asal Filipina kembali menunjukaan taringnya sebagai regional terbaik Mobile Legends dunia. 2 tim Filipina berhasil menempatkan diri di babak grand final seklaigus mengunali fenomena yang sama di ajang M3. Fakta menarik lainya, dari 4 gelaran M Series, 3 diantranya berakhir dengan final yang berlangsung antara wakil negara yagn sama di mana m1 menyajikan all Indonesian final dan M3 serta M4 menyajikan all Philippines final.
Superioritas tim asal PH tidak berhenti disitu. Salah satu wakil mereka yaitu tim Blacklist International berhasil menciptakan sejarah sbagai satu-satunya tim yang berhasil back to back masuk babak final. Sayangnya Blacklist harus mengakui keunggulan tim dari negara yang sama yaitu Echo Esports di babak final dengan skor telak 4-0. Kemenangan Echo di babak final juga. Ini melanjutkan tren di gelaran M Series dimana juara baru selalu hadir di setiap turnamen.
Echo Esports: From Doubter to Believer
Sebelum gelaran M4 berlangsung, perwakilan Filipina memang digadang-gadang sebagai favorit juara. Namun banyak penggemar dan pengamat yang lebih mengunggulkan Blacklist dibandingkan Echo dalam perebutan juara tahun ini. selain bekal hasil positif dan pengalaman yang di miliki oleh tim Blacklist, kurangnya pengalaman tim Echo diajang internasional juga menjadi keraguan banyak pihan untuk memilih tim ini sbagai favorit juara.
Semua keraguan pun berhasil dibantahkan Echo dengan performa luar biasa selama turnamaen ini. Tak terkalahkan di fase grup, Echo Esports masuk ke upper braket dan berhasil mengalahkan juara MPL MY dan ID yaitu tim HAQ dan Onic Esports masing-masing dengan skor 3-2 dan 3-1 sekaligus mengantarkan mereka ke babak final upper bracket dan berhadapan dengan dengan Blakclist International.
Pertandingan final upper bracket ini menjadi laga ulangan grand final MPL PH S10. Dalam laga itu Blacklist berhasil mengalahkan Echo dengan skor 4-2. Mimpi buruk Echo kembali terulang setelah Blacklist kembali berhasil menumbangkan mereka di laga ini dengan skor 3-2. Hasil ini membawa Echo turun ke lower bracket dan berhadapan dengan tim favorit tuan rumah, RRQ Hoshi. Echo berhasil menumbangkan sang tim tuan rumah di depan penonton sendiri dengan skor 3-1.
Echo kembali berjumpa Blacklist di babak grand final untuk menentukan sang juara turnamen dengan total hadiah $800,000 ini. kali ini Echo berhasil mematahkan draft hero tim Blacklist serta performa luar biasa dari para pemain muda mereka, tim dengan logo paus orca ini berhasil menumbangkan sang juara bertahan dengan skor telak 4-0 sekaligus membalaskan kekalahan mereka di final upper bracket.
Kemenangan ini menjadi hadiah spesial untuk dua orang pemain Echo Esports yaitu Karltzy dan Sanford. Bagi Karltzy kemenangan ini sekaligus menempatkannya menjadi pemain pertama yang meraih 2 gelar juara M Series setelah sebelumnya berhasil juara bersama Bren Esports dalam ajang M2. Sedangkan bagi Sanford, dirinya berhasil menjadi pemain termuda yang pernah meraih gelar juara M Series.
Pemain dan Pelatih Asal Filipina yang Memperkuat Tim dari Negara Lain
Selain prestasi yang berhasil diraih, dominasi Filipina juga dapt terlihat pada susunan pemain dan pelatih dari negeri asal hero lapu-lapu tersebut yang memperkuat tim dari negara lain di ajang M4. Berikut daftar tim non-Filipina yang memiliki pemain ataupun pelatih asal Filipina:
- The Valley
- Basic (Gold Lane)
- Mielow (Exp Laner)
- Occupy Throne
- Mundo (Pelatih)
- RRQ Hoshi
- Arcadia (Pelatih)
- Onic Esports
- Kairi (Jungler)
- Yeb (Asisten Pelatih)
- Burn x Flash
- Zico (Pelatih)
- Hesa (Gold Laner)
- Falcon Esports
- Dale (Pelatih)
Roadmap Esport MLBB 2023
Gelaran M4 World Championship ini juga dijadikan Moonton sebagai ajang untuk mengumumkan Roadmap Esport Mobile Legends untuk tahun 2023 ini. Pengumuman roadmap tersebut disampaikan Moonton sebelum laga final yang berlangsung di hari minggu tanggal 15 jaunari 2023 lalu.
Dalam roadmap tersebut terdapat beberapa poin yang disampaikan, diantaranya jadwal gelaran tournanem liga profesional per negara ataupun regional, turnamen internasional, serta ekspansi liga esport mereka ke negara lain.
Ekspansi Liga Esport MLBB
Moonton memastikan bahwa Mobile Legends akan kedatangan liga baru di tahun ini yaitu liga Turki. Belum diketahui pasti apa nama liga serta bagaimana format tunamen untuk negara ini. namun satu yang pasti gelaran liga di Turki ini akan berlangsung sebanyak dua kali dalam setahun bersamaan dengan musim liga MPL di negara-negara lain.
Selain pengumulan liga Turki, Moonton juga mengumumkan penyesuaian pelaknasaan liga Amerika Utara yang dikenal dengan NACT. Dari pengumuman tersebut, Moonton memastikan gelaran NACT mulai tahun ini akan berlangsung selama 2 kali dalam setahun mengikuti jendela musim turnamen MPL dan liga Turki yang baru saja diumumkan.
Pengumuman liga Turki dan penambahan gelombang turnamen NACT ini merupakan angin segar bagi pecinta esport MLBB tidak hanya dari Turki dan Amerika Utara, tapi juga seluruh dunia. Masifnya perkembangan komunitas dan prestasi di kancah internaional dari kedua negara membuka mata banyak khalayak bahwa ke dua negara sudah selayaknya medapatkan liga resmi dan berkelanjutan, bahkan banyak penggemar yang menganggap bahwa kedua negara ini telah layak mendapatkan MPL-nya sendiri.
Turnamen Mulai Ekspansi ke Negara Lain
Dalam 2 tahun terakhir, setidaknya ada 4 negara atau regional lain yang menjadi perhatian komunitas MLBB sebelum roadmap 2023 diumumkan yaitu Eropa Timur (CIS), Asia Timur (Jepang-Korsel), Asia Selatan dan Mongolia. 4 daerah tersebut menjadi perhatian mengingat sebelumnya Moonton pernah melakukan ataupun di ketahui sedang melakukan ekspansi ekositem esport di sana.
Perlu diingat, beberapa tahun belakangan negara seperti Jepang dan CIS sempat ikut hadir dalam gelaran MLBB World Championship. Namun sejak 1-2 tahun terakhir, kedua regional tersebut tidak lagi ikut dalam ajang ini.
CIS (Khususnya Russia-Ukraina)
Untuk CIS, Moonton sebernarnya sempat mengumukan ekspansi liga esport ke regional ini dengan mengumumkan turnamen bertajuk MLBB Mythic League 2022 dengan total hadiah sebesar $100.000. Namun sayang rencana ini terpaksa dibatalkan akibat perang yang terjadi antara Russia dan Ukraina.
Walaupun membatalkan turnamen Mythic League 2022, Moonton terlihat masih menjaga ekosistem esport di daerah Rusia untuk terus berjalan. Terbaru, seiring pergelaran M4 World Championship, Moonton juga mengadakan turnamen resmi di Rusia dengan tajuk M4dness yang mempertandinkan tim-tim komunitas di Rusia dan memperebut total hadia sebesar $2000. Selain turnamen, komunitas MLBB Russia rupanya masih aktif mengadakann turnamen lainnya baik itu di pelopori oleh streamer, ataupun brand dan EO esport asal Rusia sendiri.
Hingga saat ini belum ada kepastian apakah Rusia ataupun CIS secara keseluruhan dapat kembali bertanding di kancah Internasional mengingat kondisi perang yang tak kunjung usai di daerah tersebut.
Bicara soal CIS, salah satu pelatih tim peserta M4 asal Timur Tengah, yaitu Occupy Thrones terpaksa melakukan pergantian pelatih menjelang dimulainya turnamen karena pelatih mereka yang berasal dari Ukraina, WarBarbie, tidak dapat hadir ke Jakarta imbas dari konflik Rusia-Ukraina.
Asia Selatan
Region selanjutnya menjadi perhatian adalah asia selatan. Bagi anda yang belum tahu, beberapa tahun terakhir Moonton telah melakukan beberapa usaha ekspansi di daerah ini. salah satu turnamen resmi yang baru-baru ini dilaksanakan Moonton di asia selatan adalah Annual Ace Invitation Tournament (AAIT) dengan total hadia sebesar $2000.
Dilihat dari perkembangannya terdapat beberapa faktor yang menghambat Moonton untuk segara menerapkan liga semi-profesional ataupun profesional di regional ini. salah satu faktor utamanya adalah pollitik. Intensitas politik yang kurang baik antara beberapa negara Asia Selatan dan Cina menjadi hambatan yang sulit untuk di hadapai Moonton, bahkan hingga saat ini Mobile Legends masih di ban di India, salah satu negara terbesar di Asia Selatan. Selain politik, kondisi ekonomi dan infrastruktur juga cukup menghambat Moonton dalam melakukan ekspansi ke daerah ini.
Asia Timur (Jepang-Korea Selatan)
Sempat hadir dan menarik perhatian khalayak di 2 edisi awal MLBB World Championship, jepang tiba-tiba menghilang dari peredaran. Tidak adanya kepastian akan peluang partisipasi mereka diajan M Series kedepan bahkan berhentinya dukugnan Moonton dalam menyediakan wadah turnamen resmi di negeri sakura itu secara tidak langsung mengindikasikan bahwa Moonto telah menyerah di regional ini.
Walaupun begitu komunitas MLBB Jepang nampaknya masih belum menyerah dan menolak mati ekosistem esport mereka. Bahkan hingga saat ini, masih banyak turnamen tingkat komunitas yang diadakan oleh para streamer dan pemain Jepang. Salah satunya adalah Our M4 Japan MLBB Tournament yang diadakan bersamaan dengan pelaksanaan turnamen M4.
Harapan untuk jepang dan bahkan Asia Timur tentang diberikannya kembali panggung untuk mereka dalam berpatisipasi di ajang MLBB Internasional nampaknya mulai mendapatkan titik terang setelah Word Cyber Games (WCG) mengumumkan Mobile Legend menjadi salah satu cabang game yang akan dipertandingkan di turnamen tersebut. WCG edisi 2023 sendiri akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2023 ini dengan Korea Selatan Sebagai tuan rumah.
Dengan hadiarnya Mobile Legends di WCG dan masih aktifnya komunitas dari kedua negara (Jepang dan Korea Selatan) mengadakan event skala komuntias dan mengikuti perkembangan turnamen esport global diharapkan menjadi momentum untuk Moonton dalam mempertahankan serta memperbesar ranah esport di regional ini.
Mongolia
Diantara semua negara dan regional dalam daftar ini, mungkin Mongolia merupakan negara yang paling tidak diduga banyak orang juga masuk radar Moonton. Negara yang terletak bersebelahan dengan Cina ini sebernarnya menunjukkan perkembangan yang positif dari sisi komunitas dan turnamen esportnya. Terdapat berbagai turnmane skala nasional yang telah di laksanakan di sana. Selain itu tim Positive Gaming yang merukan tim MLBB terbesar di sana juga kerap bertanding di turnamen yang diselenggarakan di negara lain seperti Turki dan Rusia.
Eksistensi MLBB di Mongolia semakin terlihat Ketika Positive Gaming terpilih sebagai perwakilan Mongolia dalam ajang IESF World Championship 2022 lalu. Namun sayang mereka batal berpatisipasi karena Federasi Esport Mongolia kekurangan dana untuk memberangatkan tim ini ke Bali.
Usaha tim esport dan komunitas Mobile Legends Mongolia nampaknya mulai mendapatkan hasil setelah tim Positive Gaming Mongolia mendapatkan undangan dari Moonton untuk hadir dalam acara M Summit.
M Summit merupakan acara pertemuan antara Moonton dengan para tokoh dan pelaku di dunia esport seperti pemilik tim, influencer, dan media. Konferensi M Summit ini bersifat Business-to-Business (B2B) dan digelar selama satu hari, Jumat (13/1/2023), bertempat di Hutan Kota by Plataran, Senayan, Jakarta Pusat. Lokasi ini tak jauh dari gelaran playoff M4 World Championship yang digelar di Tennis Indoor Stadium Senayan.
Konferensi ini menghadirkan serangkaian panel dan lokakarya tentang pendidikan, jaringan, dan peluang industri. Fokus dari konferensi ini akan mencakup esports mobile, ekosistem game, corporate social responsibility (CSR), dan talent management.
Kehadiran Positive Gaming dalam konferensi ini cukup unik karena mereka di undang sebagai perwakilan MLBB Mongolian league. Hal ini secara tidak langsung menandakan adanya rencana Moonton untuk melakukan ekspansi ke negara ini. Menarik untuk melihat apakan liga resmi di Mongolia dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Pengumuman Turnamen Internasional
Di tahun 2023, MLBB akan megadakan 3 tunamen internasional yang berada dibawah naungan langsung Moonton. Setelah sukese dengan M4 World Championship, turnamen interasional tahun ini berlajut dengan MLBB Women Invitational (MWI) edisi ke-2 yang untuk pertama kalinya akan dilaksanakan offline di jakarta.
Turnamen internasional selanjutnya berlangsung di pertengahan tahun 2023. Terdapat 4 turnamen internasional yang berlangsung secara beruntun di rentang waktu ini. 2 diantaranya adalah SEA Games dan MSC 2023. Adalah Kamboja yang akan menjadi tuan rumah dari kedua turnament tersebut. 2 turnamen internasional lainnya di pertengahan 2023 yaitu Word Cyber Games (WCG) yang akan dilaksanakan di Korea Selatan dan ESL Snapdragon Pro Series Challanger yang akan berlangsung di Malaysia .
Deretan Event internasional Moonton akan ditutup pada akhir tahun dengan 2 event , yaitu MPLI yang akan berlangsung secara Online dan M5 World Championship yang akan dilaksanakan di Filipina.
Daftar dan Jadwal Turnamen di Tahun 2023
Berikut ini jadwal turnamen esport MLBB 2023:
Bulan | Turnamen |
Januari | M4 World ChampionshipM4 World Championship |
Februari | MLBB Women’s Invitational |
Februari – Mei | – MPL Paruh Pertama 2023 – ID, PH, MY, SG, KH, MENA, BR – National Leagues and Championships: NACT, TR – Regional Leagues: MLSL |
Mei | SEA Games 2023 |
Juni | MSC 2023 |
Juli | – World Cyber Games – Snapdragon Pro Series Challenge MLBB |
Agustus – Oktober | – MPL Paruh Kedua 2023 – ID, PH, MY, SG, KH, MENA, BR – National Leagues and Championships: NACT, TR – Regional Leagues: MLSL |
November | ONE Esports MPL Invitational |
November- Desember | M5 World Championship |
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Mobile Legends atau artikel lainnya dari Friliando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.