Memiliki budget terbatas (dalam kasus ini 10 Juta), rasanya sudah lebih dari cukup bila kebutuhanmu hanya untuk sekedar memainkan games. Meski beberapa setting-an kemungkinan masih harus disesuaikan, setidaknya dahaga memainkan games terkini bisa dipenuhi dengan baik. Rakit PC 10 Juta yang zaman now banget, rasanya bukan masalah!
Tentunya kamu bakal butuh beberapa referensi yang relevan. Mengingat merakit sebuah komputer yang spesifik penuhi kebutuhan gaming, menuntut spesifikasinya tersendiri. Oleh karenanya, kita tak boleh asal memilih komponen karena ditakutkan akan buatmu menyesal di kemudian hari.
Pada kesempatan ini, kami akan mencoba sajikanmu beberapa rekomendasi komponen yang relevan dengan tuntutan gaming zaman now. Perlu kami ingatkan kembali bahwasanya komponen yang disebutkan pada artikel ini bisa saja berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu demi relevansi.
Disclaimer:
Rekomendasi komponen untuk racik PC 10 Juta ini akan kami perbaharui secara berkala bila dibutuhkan demi relevansi harga saat itu. Tidak hanya itu, kami akan berusaha untuk senantiasa sesuaikan dengan ketersediaan komponen yang tersedia.
Daftar isi
Komponen yang Dibutuhkan untuk Rakit PC 10 Juta
Beberapa komponen yang sekiranya vital ketika merakit sebuah komputer adalah prosesor, motherboard, memory, power supply, storage, monitor, aksesoris, dan case. Sebuah racikan bisa saja tak butuhkan kehadiran graphic processing unit karena beberapa prosesor tawarkan kekuatan lebih dari cukup, buatnya bukanlah sebuah halangan.
Namun, dibutuhkan setidaknya beberapa referensi komponen yang tepat supaya ekspektasimu dapat terpenuhi. Karena semua komponen yang digunakan akan berhubungan satu sama lainnya demi berikanmu pengalaman komputasi yang mencukupi.
Terlebih pada fokus kita kali ini, di mana kita harus berhasil membangun sebuah PC 10 Juta yang sesuai dengan peruntukannya. Entah untuk sekedar nge-game maupun content creation, kami akan berusaha untuk maksimalkan potensi komponen yang tersedia.
Dengan alokasi budget yang tersedia, sebenarnya sudah lebih dari cukup, bahkan meski kita harus membeli sebuah monitor untuk lengkapi build-nya. Baiklah, daripada pembahasan ini terkesan dilama-lamakan, di bawah ini merupakan beberapa rekomendasi komponen untuk rakit PC 10 Juta, versi Gamebrott.
1. Prosesor
Kemampuan dari sebuah prosesor merupakan faktor esensial yang tak boleh diremehkan sama sekali, terlebih bila kamu tengah merakit sebuah komputer. Beruntung buatmu saat ini yang memang berencana untuk merakit komputer impian, karena kini hampir tidak ada prosesor yang memble, kecuali jajaran low-end.
Ditambah kemunculan prosesor Intel Generasi Ke-12 Alder Lake, dan AMD versi ‘refresh’ yang akan hadir dalam waktu dekat ramaikan suasana. Banyaknya pilihan yang ada tentu mampu berikanmu beberapa referensi, termasuk benchmark untuk lihat kekuatan komputasi dari prosesor yang kamu incar.
Untuk sebuah komputer dengan kategori gaming (bahkan di tahun 2023), pastikan bahwa setidaknya prosesor yang kamu incar tawarkan 4 cores dan 8 threads. Meski peran dari ekstra ‘threads’ ini lebih diperuntukkan untuk multitask, namun tak ada salahnya untuk berjaga-jaga bila kamu butuhkan kemampuan tambahan nanti.
Namun, untuk lengkapi referensi yang kamu butuhkan, kami akan berikanmu dua opsi yang bisa kamu ambil saat ini.
A. Kubu Biru Intel – Hybrid Core yang Membantu Para Gamer
Di penghujung tahun 2023 ini, Intel Gen-10 akhirnya dilengserkan prosesor Intel Gen-12. Perlu dicatat bahwa untuk muluskan pengalaman bermain maupun aktivitas lainnya, kamu tak boleh terlalu pelit alokasikan dana untuk prosesor mumpuni. Harganya pun kini lebih terjangkau di IDR 1.300.000 untuk Intel Core i3-12100F.
Setidaknya, sekelas Intel i3-10xxx sudah lebih dari cukup bila yang kamu butuhkan hanya sekedar memainkan games maupun streaming permainan favorit. Meski sudah cukup ‘berumur’ karena merupakan Generasi Ke-10, namun tidak ada salahnya untuk milikinya karena harga relatif murah.
Sebelumnya, penulis memang gunakan Intel i3-10105F yang ditandem dengan GPU low-end sekelas GTX 1650 4GB DDR6 hanya untuk sekadar main games casual. Kalau prosesor sekelas i3 Generasi Ke-10 terdengar kurang relevan untuk gaming zaman now, artinya kamu memang harus menimbang Intel Generasi Ke-12, terlebih di tahun 2023.
Berdasarkan pengamatan penulis pribadi terhadap beberapa komunitas PC, kubu biru Intel kerap dikatakan lebih optimal untuk kebutuhan gaming-mu. Meski generasi sebelumnya ‘memble’ dan kalah secara performa dari AMD, namun tampaknya kali ini si biru sudah berbenah diri dengan segudang kelebihannya.
B. Kubu Merah AMD – Platform Murah Meriah Andalan Para Gamer
Beberapa tahun silam, prosesor besutan kubu merah AMD kerap disebut solusi murah di kala orang ingin merakit PC gaming murah. Bagaimana tidak, prosesor dengan suffix atau akhiran “G” tawarkan integrated graphics unit (iGPU) yang mampu bersaing dengan discrete graphics unit (dGPU) konvensional berikanmu lebih banyak kebebasan.
Tawarkan prosesor murah meriah, rasanya kubu merah AMD berhasil gaet segelintir orang yang hanya butuhkan kemampuan dari iGPU itu sendiri. Melihat potensi yang ditawarkan kubu merah AMD, ada dua opsi di mana kamu bisa memilih mana yang sesuai dengan preferensimu.
Bahkan di tahun 2023, prosesor AMD Ryzen 5 5600G masih tetap menjadi primadona bagi para gamer dikarenakan kemampuan komputasinya yang di atas rata-rata kompetitor dengan harga serupa. Selain itu, jumlah core dan thread-nya pun terbilang banyak, 6C/12T dengan harga hanya di IDR 1.700.000.
Jadi, jangan heran bila banyak gamer yang sarankan merakit PC 10 Juta dengan bermnodalkan prosesor AMD Ryzen sebagai salah satu prosesor yang memiliki cost-effective yang baik.
I. Bermain Game dengan iGPU – Cocok Buat Budget Gamers!
Di saat semua serba mahal, rasanya tidak heran bila kubu merah AMD dicintai beberapa orang karena mampu penuhi kebutuhan gaming minimalis mereka. Sekedar memainkan permainan dengan genre esports dan competitive, rasanya adalah hal yang mudah dieksekusi oleh prosesor dengan akhiran “G” di keluarga AMD.
Dibekali iGPU dengan microarchitecture Vega, merupakan jawaban yang ideal untuk merakit PC 10 Juta di saat semua masih serba mahal. Perlu digarisbawahi bahwa saat ini prosesor dengan integrated saat ini harganya sedang merangkak naik berkat “kelangkaan” yang terjadi.
Namun jangan salah, karena meski berbekal iGPU, namun prosesor AMD Ryzen “G” bahkan mampu jalankan games sekelas Genshin Impact dan Apex Legends. Penulis miliki prosesor AMD Ryzen 5 3400G dengan Vega 11 yang termasuk cukup mumpuni jalankannya pada resolusi 1080P rata kiri.
Selain mampu penuhi kebutuhan gaming-mu, prosesor AMD Ryzen “G” ini juga bisa eksekusi video editing ringan, bahkan streaming meski 720P. Bila dikombinasikan dengan teknologi upscale, bukannya tidak mungkin untuk menjalankan berbagai macam games kekinian pada resolusi yang disesuaikan.
Sayangnya kamu harus ketahui bahwa idealnya prosesor berakhiran “G” ini dipergunakan tanpa manfaatkan dGPU supaya berbanding lurus dengan value ditawarkan.
Di saat ini, opsi budget yang bisa kamu ambil antara lain adalah Athlon 3000G atau Ryzen 5 5600G. Penulis kurang menyarankan prosesor kubu merah seri 4000G karena banderolnya benar-benar beda tipis ketimbang seri 5000.
Ditambah fakta di lapangan bahwa mendapatkan prosesor seri 4x50G masih saja harus secara bundel, jadikannya makin tak relevan dengan peruntukan. Bila memang ingin menekan kucuran dana, rasanya build ini ideal untuk sebuah PC 10 Juta.
II. Bermain Game dengan Prosesor Tanpa iGPU – Alternatif Buatmu yang Punya Budget Lebih!
Di luar sana, ada banyak sekali prosesor yang tawarkan grafis terintergrasi dan tanpa grafis terintegrasi. Walau fungsi keduanya sama – untuk memudahkan komputasi, keduanya memiliki perbedaan yang lumayan berdampak pada isi dompet para gamer.
Di antara contohnya adalah prosesor Intel dengan akhiran ‘F’ dan prosesor AMD tanpa akhiran ‘G’ yang mana keduanya memiliki kemiripan, yaitu tidak dibekalinya prosesor tersebut dengan grafis terintegrasi.
Dalih mengapa kedua kubu tidak menanamkan grafis terintegrasi ke dalam prosesor tersebut adalah tawaran peningkatan performa, total PCI lane, dukungan PCI yang lebih baik (PCIe 4.0 atau PCIe 5.0), sampai potensi overclock yang tentunya lebih niche – karena tidak semua gamer maupun kreator membutuhkan fitur tersebut.
Namun, kalau kalian memang merupakan profesional yang memang menuntut performa lebih, tidak ada salahnya kok melirik prosesor tanpa grafis terintegrasi ini. Namun, pastikan dompet kalian aman yah, brott!
2. Motherboard
Ketika merakit sebuah komputer, hal kedua yang tak boleh dilewatkan ialah motherboard yang berfungsi untuk naungi prosesor yang kamu miliki. Sebenarnya, bila kebutuhanmu benar-benar hanya sekedar bermain games layaknya muda-mudi zaman now, overkill rasanya bila sarankanmu motherboard dengan kelas high-end.
Tidak usah memusingkan masalah VRM dan tetek-bengek lainnya selama kamu merasa yakin dengan reputasi brand tersebut. Namun harus ditekankan bahwa kamu harus miliki beberapa referensi supaya tak salah langkah dan menyesal di kemudian hari.
A. Motherboard Intel – Opsi Murah Meriah dengan Konektivitas yang Terpangkas
Satu hal yang wajib kamu ingat, platform Intel tak butuhkan motherboard ‘mid-high’ karena tak terlalu ribet bersoalan dengan kecepatan memory. Kecuali kamu memang gunakan prosesor high-end, sudah barang tentu kamu butuhkan motherboard kelas high-end pula supaya kinerjanya optimal.
Untuk motherboard Intel sendiri, terlihat banyak manufaktur memangkas konektivitas demi turunkan harga, terutama untuk ukuran Mini-ITX sebuah brand. Tidak hanya motherboard berukuran ringkas tersebut, namun motherboard Mini-DTX yang kerap diluncurkan sebuah brand bahkan sampai hilangkan penyimpanan kekinian NVMe.
Kita berbicara tentang sebuah PC 10 Juta, tidak relevan rasanya bila kami rekomendasikan motherboard ‘mahal’ untuk komputer budget. Oleh karenanya, kami rekomendasikan minimal untuk gunakan motherboard H410 untuk platform LGA1200, dan H610 untuk platform terbaru LGA1700.
Meski berada pada rentang harga 1 Jutaan Rupiah, namun tentu peruntukannya sudah sesuai dengan alokasi dana yang kita miliki, bukan. Bukanlah sebuah masalah untuk memilih motherboard yang murah untuk sebuah PC 10 Juta.
B. Motherboard AMD – Wajib Chipset ‘B’!
Namun chipset miliki peranan sangat penting, terlebih untuk platform AMD karena akan berimbas pada fungsi hardware secara keseluruhan. Meski ambang kecepatan tetap dibatasi oleh limitasi dari prosesor kubu merah, jadikan platform AMD lebih fleksibel. Namun tetap saja, performa prosesor akan lebih optimal bila gunakan chipset yang sesuai.
Berdasarkan pengalaman penulis, rasanya hampir tidak ada fitur yang dipangkas untuk menekan harga kecuali chipset yang ditanamkan. Peran dari chipset ini sendiri sebenarnya gak penting-penting amat kecuali kamu ingin keluarkan potensi terbaik dari prosesor milikmu.
Tidak ada yang salah dengan manfaatkan motherboard low-end semacam A320M maupun A520M bila kebutuhanmu hanya sekedar gaming dan content creation. Meski keduanya sama-sama merupakan chipset entry-level, namun sudah lebih dari cukup untuk penuhi harapanmu. Umumnya, motherboard AMD tersebut dibanderol di bawah 1 Jutaan Rupiah.
Taksiran yang ditawarkan pun terbilang lebih murah karena peran chipset di sini lebih ke penambahan performa meski tidak selalu masif. Salah satunya ialah dukungan kecepatan memory yang biasanya mentok di 3200MHz pada motherboard low-end, yang tentunya bukan permasalahan berarti.
Meski untuk racikan PC 10 Juta, bukanlah hal masalah terlebih untuk kubu merah AMD.
3. Memory
Sekarang beralih ke pembahasan yang lebih enteng namun sedikit tricky adalah memory alias RAM. Untuk zaman now, standar besaran memory yang dibutuhkan untuk PC 10 Juta adalah 32 GB, tidak kurang tidak lebih. Penekanan ini diperlukan karena RAM 16 GB sudah mulai kurang relevan dengan zaman now. Maksain 8 GB? Mending nabung lagi.
Selain besaran memory, hal yang tak boleh dilewati ketika merakit komputer ialah dukungan kecepatan. Secara umum, penulis rekomendasikan sekurang-kurangnya RAM dengan speed 2666MHz sampai dengan 3600MHz dengan konfigurasi memory dual-channel, misalkan 2x8GB atau 2x16GB.
Penulis tegaskan bahwa kecepatan maksimal dari memory hanya bisa dilakukan ketika motherboard dan prosesor sudah mendukungnya. Meski tidak mustahil, namun rasanya kurang worth gunakan RAM dengan speed 3600MHz pada prosesor Intel i3-10105F misalkan. Ini dikarenakan limitasi dari prosesor tersebut yang hanya mendukung sampai dengan 2666MHz.
Faktor lain ialah CAS Latency (CL) yang lebih berguna bila kamu gunakan prosesor dengan iGPU prosesor sekelas Ryzen. Tentu, tak menutup kemungkinan dorongan performa meski gunakan platform kubu biru Intel. Untuk build PC 10 Juta, rasanya kita tak perlu galau memilih memory yang sesuai dengan kantong.
Sebagai tambahan, beberapa motherboard tidak mendukung memory tertentu karena dinilai tak penuhi standar atau Qualified Vendor List (QVL) motherboard tersebut. Penulis sempat alami kendala di mana motherboard B450i Gaming Plus tak mendukung memory dari brand tertentu, namun work dengan brand memory lainnya.
Oleh karenanya, penulis rekomendasikan kalian semua untuk mempertimbangkan DDR5 – terutama untuk kalian yang baru pertama kali merakit PC. Walau sebenarnya DDR4 tidak ada masalah dan malah lebih murah, kembali pertimbangkan DDR5 karena teknologinya lebih baru dan tidak lupa harganya kini jauh lebih bersahabat.
4. GPU
Akhirnya kita sampai pada pembahasan yang kontroversial karena graphic processing unit ini adalah hambatan ketika berencana meracik PC 10 Juta. Untuk lengkapi kemampuan olah grafis komputer dengan baik, maka dibutuhkan dGPU atau kartu grafis yang mumpuni.
Sebelumnya, kami sempat merekomendasikan VGA sekelas GTX 1650 4GB DDR6 di kisaran 2 Jutaan Rupiah, atau RX 570 di kisaran 1 Jutaan Rupiah. Sayangnya, dengan perkembangan pesat saat ini, kedua VGA tersebut sudah mulai terseok-seok.
Alternatif terbaik yang dapat kami rekomendasikan adalah RTX 3060 12GB, atau AMD RX 6600 XT yang keduanya sama-sama dibanderol di kisaran 3 Jutaan Rupiah. Kemampuannya tidak usah kalian ragukan. Dengan minimal VRAM 8-12GB, kebutuhan gaming kalian pastinya terpenuhi.
Bahkan di tahun 2023 ini, penulis tegaskan bahwasanya membeli GPU bekas bukanlah keputusan yang bijak untuk saat ini ketika kamu ingin membuat PC 10 Juta impian. Selain harganya yang ikut-ikutan demam, tak ada yang bisa menjamin fungsi dari GPU tersebut ke depannya, termasuk garansi.
5. PSU
Memilih sebuah power supply atau PSU untuk komputer tentu memiliki standar tersendiri. Layaknya jantung manusia yang memompa darah, PSU memiliki peran untuk pastikan pasokan daya ke komponen tercukupi dengan baik.
Tak hanya itu, power supply umumnya dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan untuk pastikan komponen komputer terjaga dengan baik. Bila tidak memiliki fitur kemanan, biasanya power supply tersebut dipastikan kaleng-kaleng dan beresiko merusak komponen pada komputer milikmu.
Selain fitur keamanan, tiap pengguna tentu memiliki kebutuhan akan besaran daya yang tak sama. Mungkin di antaranya untuk kebutuhan mining, server, content creation, maupun gaming, besaran daya yang dibutuhkan pasti akan berbeda. Namun, karena fokus kita adalah PC 10 Juta, kita harus pandai memilih dan memilah PSU yang sesuai kebutuhan.
Sebelumnya, kami pernah membahas detail terkait tata cara ketika memilih PSU terbaik yang bisa kalian baca di sini. Mengingat kami rekomendasikan GPU GTX 1660 Series dan AMD RX 6600 Series, maka kami rekomendasikanmu untuk mempertimbangkan PSU dari FractalDesign.
6. Storage
Ketika membangun sebuah sistem PC 10 Juta, jangan lupa alokasikan sisa dana untuk storage atau penyimpanan yang berkualitas. Tentunya, besaran yang dibutuhkan akan berbeda-beda tergantung preferensi dan kebutuhan, namun secara umum, eksistensi SSD merupakan hal mutlak.
Di zaman now, kecepatan dari SSD dalam bentuk SATA maupun M.2 NVMe akan sangat-sangat membantu tingkatkan produktivitas dan kenyamanan kita.
Penulis menyarankan setidaknya gunakan SSD dengan kapasitas 256 GB untuk sistem operasi dan program yang sekiranya dibutuhkan. Lengkapi setup PC 10 Juta milikmu dengan tambah storage SSD tambahan untuk simpan data dan pangkas loading setidaknya berkapasitas 512 GB.
Berdasarkan pengalaman penulis, akan lebih ideal bila kita memisahkan storage untuk sistem operasi dan untuk data maupun games. Hal ini dikarenakan kemampuan penyimpanan utama akan lebih stabil bila Disk Usage benar-benar tidak ada hambatan. Rakitan PC 10 Juta akan terasa lebih ‘wah’ bila gunakan storage yang cocok.
Aktivitas memindahkan data, aplikasi, bahkan games, nyatanya butuhkan segenap kemampuan dari penyimpanan utama untuk meneruskannya ke penyimpanan tujuan. Tidak masalah bila masih ingin gunakan satu penyimpanan, namun jangan protes bila terjadi stuttering atau patah-patah ketika gunakan aplikasi lain.
Di bawah adalah beberapa solusi storage atau penyimpanan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan:
A. SSD 2.5”
Media penyimpanan yang paling umum, paling standar, dan paling banyak direkomendasikan berkat fleksibilitasnya adalah SSD 2.5”. Hal ini dikarenakan storage yang berukuran layaknya hardisk laptop konvensional tersebut backward-compatible dengan interface SATA secara umum. Kecepatan yang ditawarkan bisa sentuh 500-an MB/s di read dan write.
Satu-satunya yang membedakannya ialah kecepatan maksimal yang didukung oleh interface SATA pada komputer tersebut. Namun kita berbicara tentang PC 10 Juta dengan spesifikasi kekinian, yang mana SATA III merupakan hal terstandar yang bisa diterapkan.
Yang membuat storage ini favorit ialah harganya yang relatif murah dan lebih terjangkau ketimbang jenis penyimpanan yang lain berkapasitas sama. Walau demikian, perlu dicatat bahwa memilih SSD tidak bisa asal-asalan karena akan ada sangkut-pautnya dengan keawetan data milikmu.
Penulis rekomendasikan SSD 2.5” dengan brand yang kredibel, dengan kapasitas minimal 256GB yang bisa kamu gunakan untuk sistem operasi.
B. M.2 SATA
Bila kamu lebih memilih penyimpanan berukuran ringkas, maka M.2 SATA adalah jawabannya. M.2 SATA Tawarkan ukuran yang benar-benar kecil dan bisa dimasukkan ke dalam motherboard bila miliki slot-nya.
Sayangnya, untuk urusan performa hampir tidak ada bedanya dengan jenis SSD 2.5” pada umumnya. Kecepatan read dan write yang ditawarkan kurang lebih sama, hanya saja M.2 SATA tawarkan ukuran yang benar-benar compact.
Kendati demikian, ada saja orang yang gunakan penyimpanan ini terutama pada konfigurasi PC 10 Juta dengan ukuran mini. Penulis tak terlalu rekomendasikan jenis storage ini karena performanya mirip-mirip dengan SSD 2.5” konvensional.
C. M.2 NVMe
Berkat perkembangan teknologi, tampaknya jenis storage M.2 NVMe ini merupakan yang tercepat dari penyimpanan jenis lainnya. Perlu dicatat bahawasanya kamu butuhkan slot yang dibutuhkan untuk maksimalkan potensi dari storage tersebut.
Beberapa brand bahkan klaim bahwa penyimpanan miliknya bisa tembus 4.000MB/s, yang mana termasuk ngebut untuk sebuah storage. Miliki ukuran yang sama dengan M.2 SATA, namun sedikit lebih mahal berkat kecepatannya yang ngebut.
Biasanya, kebanyakan rakitan komputer zaman now akan manfaatkan kemampuan dari M.2 NVMe. Namun, meski lebih memang lebih cepat namun kamu harus tahu bahwa suhu yang dihasilkan pun cukup tinggi, meski masih wajar.
Untuk jenis M.2 NVMe, penulis rekomendasikan brand PNY 256GB M.2 NVMe yang sudah lebih dari cukup untuk zaman now. Dengan kehadiran NVMe, dipastikan kemampuan PC 10 Juta milikmu akan benar-benar meroket.
7. Case
Eits, jangan remehkan case sebuah komputer karena akan ada hubungannya langsung dengan kompatibilitas komponen yang kamu gunakan. Semisal tinggi cooler yang kamu gunakan, panjang dan lebar dari GPU, bahkan ukuran PSU yang didukung. Sebenarnya ada bermacam ukuran case yang harus kamu ketahui, namun akan kami bahas di lain kesempatan.
Namun ukuran yang paling umum digunakan adalah M-ATX dengan dukungan 4 sampai dengan 8 slot PCI. Menariknya, berdasarkan pengamatan penulis, case berukuran besar lebih disukai orang banyak karena dirasa lebih adem dan mampu beri kesan lega.
Penulis menyarankan untuk kembali crosscheck dengan komponen yang kamu pinang dari awal supaya benar-benar muat dalam case yang kamu mau. Meski budget yang kita miliki terbatas, bukanlah penghalang untuk sempurnakan PC 10 Juta impian kita.
Selain memastikan semua komponen akan muat tanpa masalah, hal ini dibutuhkan untuk atasi problem yang mungkin kalian temui di case. Pada kesempatan berikutnya, kami akan berikanmu beberapa alasan mengapa memilih case ideal itu memang benar-benar butuh beberapa referensi.
Untuk mudahkanmu memilih sebuah case yang ideal, penulis sarankan case setidaknya dengan 4 slot PCI untuk mudahkan urusanmu. Umumnya, case tersebut dibanderol mulai dari 400 Ribuan Rupiah, yang benar-benar affordable untuk lengkapi PC 10 Juta milikmu.
Akhir Kata
Nah kira-kira itulah dia rekomendasi komponen untuk merakit PC 10 Juta yang bisa kamu jadikan referensi. Kami akan berusaha untuk update artikel ini secara berkala dan menyesuaikannya kembali dengan komponen yang tersedia saat itu.
Penulis berharap bahwasanya artikel ini bisa membantumu mendapatkan insight supaya tidak salah ketika membeli komponen yang kamu butuhkan. Dengan bermodalkan PC 10 Juta, penulis merasa bahwa performa yang didapat akan berbanding lurus dengan harga.
Entah itu untuk kebutuhan gaming maupun content creation, rasanya tak masalah dengan salah satu contoh komputer dengan budget 10 Juta. Sebagai referensi, tak lupa penulis contohkan PC 10 Juta yang bisa kamu jadikan patokan zaman now:
Dan itulah akhir dari rekomendasi komponen untuk merakit PC 10 Juta, stay tuned untuk update artikel yang dilakukan secara berkala!
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com