Sudah berhasil kantongi ratusan juta Rupiah lebih
Bisa menjadi atlit eSports kelas dunia di usia belia jelas merupakan suatu kebanggaan yang patut disyukuri. Namun, kamu harus tahu bahwa tidak semua anak ditakdirkan untuk dapat meraih suatu garis kehidupan yang seistimewa itu. Kondisi yang dialami oleh seorang remaja berusia 15 tahun bernama David Fish ini sebenarnya bisa kalian jadikan sebagai bentuk contoh sekaligus motivasi yang tepat, bukan yang salah.
Benjyfishy atau sapaan in-game David di Fortnite adalah seorang atlit eSports di game tersebut. Tidak main-main, bahkan ia kini sudah menjadi salah satu atlit yang akan berkompetisi di kejuaraan kelas dunia dan telah sempat meraup ratusan juta rupiah lewat kemenangannya di ajang-ajang turnamen sebelumnya. Meskipun begitu, tahukah kamu seperti apakah latar belakang yang ia alami sebagai anak remaja di daratan Inggris ?
Usia 15 tahun biasa menjadi usia yang banyak dihiasi oleh banyaknya bentuk pergaulan di sekolah. Namun, nyatanya Benjy sama sekali tidak pernah menginginkan hal itu. Ia lebih memilih untuk putus sekolah demi mewujudkan mimpinya sebagai gamer Fortnite profesional. Meski penuh dengan berbagai resiko. keputusan Benjy itu ternyata malah mendatangkan sebuah rejeki yang luar biasa untuknya.
Menariknya, ia pun juga mendapat dukungan penuh dari sang ibu. Karena sosok dirinyalah yang mendorong Benjy untuk sebaiknya tidak bersekolah lagi dan menggantinya dengan kegiatan home schooling. Semuanya itu dilakukan demi membantu Benjy agar lebih fokus terhadap karirnya di dunia eSports. Benjy sendiri dikabarkan selalu rutin bermain Fortnite sampai jam 4 pagi dan baru kembali bangun di jam 2 siang.
Lewat usahanya tersebut, ia mampu 3 kali menjuarai berbagai turnamen Fortnite di sektor duo dengan raihan total sekitar 25.000 GBP (Pound Sterling) atau setara 457 juta Rupiah. Kini, ia pun juga berhasil lolos ke kualifikasi putaran utama dari ajang Fornite World Cup dengan tergabung ke dalam tim NRG eSports. Dengan hanya ikut meramaikan saja, Benjy sudah dijamin akan mendapat kompensasi hadiah sebesar 50.000 GBP atau setara 915 juta Rupiah dari kesuluruhan total prize poolnya yang mencapai 23 juta GPB.
Disamping manisnya prestasi yang sudah berhasil Benjy Fish torehkan, pemuda yang selalu menggunakan karakter avatar manusia ikan di game Fortnite ini juga punya suatu kisah yang cukup kelam. Benjy sendiri sudah lama ditinggal pergi oleh almarhum sang ayah akibat penyakit kanker. Sudah lama menjadi anak yatim sejak masih berusia 8 bulan, sang keluarga Benjy akhirnya sempat mengalami kesulitan ekonomi dan harus tinggal di rumah kontrakan hingga saat ini. Dengan kesuksesannya berkarir sebagai atlet eSports, Benjy Fish pun menyimpan suatu tekad untuk bisa membelikan keluarganya sebuah rumah hunian yang lebih layak.
Selain menjadi atlet, Benjy juga cukup aktif berstreaming di platform Twitch. Dimana melalui kelihaiannya untuk menjadi yang terbaik di Fortnite, ia mampu menggaet sekitar 120 ribu follower. Akun Youtubenya pun juga sudah disubscribe oleh sekitar lebih dari 150 ribu subscriber. Jerih payah yang diperlihatkan oleh Benjy ini seolah menunjukan bahwa video game bisa menjadi SALAH SATU saluran penolong bagi kehidupan banyak orang.
Kalian nampak perlu memperhatikan baik-baik maksud dari kata “salah satu”. Karena jika tidak, kalian malah bisa salah paham sekaligus terjebak ketika memandangi hakekat dari keberadaan video game itu sendiri. Masalahnyam, jika Benjy bisa meraup banyak uang hanya dengan bermain game dan tidak bersekolah, apakah cara itu 100% bisa diaplikasikan pada hidup kalian ?
Sebelum bilang iya atau tidak, cobalah untuk selalu berikhtiar dalam memahami kapasitasmu sendiri beserta dengan berbagai situasi yang ada di sekitarmu. Karena belum tentu video game merupakan satu-satunya jawaban yang bisa menolong sekaligus menyelesaikan segala bentuk persoalanmu di dunia ini.
Sumber: Daily Mail
Baca pula informasi lain terkait Fortnite, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.