Review Agony – Kekecewaan Berlebih Yang Di Luar Dugaan

Screenshot 23
si Red Goddes

Agony, sebuah game kickstarter karya developer indie bernama Madmind Studio menghadirkan sebuah konsep yang cukup memberi harapan buat banyak player yang sudah bosan dengan kebanyakan game-game jaman sekarang. Neraka impian sang developer sepertinya akan terus jadi impian bagi para playernya. Konsep yang menggambarkan neraka sadis nan vulgar berakhir hanya menjadi sebuah game yang mengandalkan suasana sadis dan vulgar, dimana letak salahnya ? Eksekusi ! konsep tersebut sebenarnya cukup menarik, namun eksekusi serampangan cukup menghancurkan niat ketika bermain.

Dimulai dari story yang tidak jelas asal usulnya, bercerita tentang lelaki bernama Nimrod yang berusaha mengejar red goddes yang terus menerus memaksanya membunuh jiwa-jiwa yang hilang tanpa tujuan pada tiap chapternya. Berharap terdapat kejelasan cerita namun setiap dialog sangat tidak menarik, font tulisan pada game tersebut juga sangat tidak nyaman dibaca membuat kebosanan menjadi-jadi. Setiap note yang tidak menarik dan juga lelah mencari patung hanya demi hal yang sama sekali membosankan juga men-cambuk experienceku. Setelah lelah melewati gameplay yang hampir membuatku depresi, dibayar dengan ending yang sama sekali tidak jelas dan sangat membosankan benar-benar membuatku kecewa. Peran tokoh utama Nimrod yang menjadi silent protagonist sangat tidak memiliki karakter, latar belakang dan juga tujuan ia mengejar sang red goddes membuatku mempertanyakan esensi game ini.

Sisi gameplay pada game ini benar-benar membuatku takjub dan bertanya-tanya, bagaimana sebuah game bisa sangat repetitif dan membosankan seperti ini. Ini kali pertamaku bermain game yang sangat sukses mengkolaborasikan seluruh elemen gameplay sehingga menjadi satu kesatuan yang sangat jelek. Seperti game walking simulator yang jelek, puzzle dalam game ini dari awal hingga akhir hanyalah berkutat pada mencari jalan > bersembunyi dari iblis > mencari tanda > menggambar tanda > gagal > lalu kembali ke step pertama hingga kalian menemukan logo yang tepat. Repetitif yang gila ini benar-benar diimplementasikan hampir keseluruh level pada game ini, terdapat mode yang tidak terlalu buruk yaitu mengumpulkan jantung untuk di taruh ke altar persembahan namun puzzle gambar pada game ini benar-benar membosankan dan sangat mengganggu.

Konsep sok eddgy anti tuhan dan satanis

Ketika masuk kedalam gameplay yang dinanti-nanti yaitu merasuki setan, ternyata kesenangan tersebut hanya berlangsung dalam beberapa menit saja. Setelah kalian mengetahui seluruh fungsi tombol dan gerak, lalu kebosanan itu berlanjut. Bagaikan gameplay semu, menjadi iblis hanyalah sedikit gejolak gameplay yang sama membosankan dan tak ada tujuanya, kalian tidak bisa melihat tujuan kalian, visi misi menjadi iblis hanyalah membuka jalan sedi

Fitur lain benar-benar digarap setengah matang, banyak namun terkesan memuakkan begitulah kata-kata yang terserirat ketika memainkannya. Terdapat fitur dimana kalian bisa terbang layaknya roh dan merasuki tubuh orang, namun pada mode hard tidak diberi tahu sama sekali caranya merasuki tubuh musuh. Membakar rerantingan bahkan bisa dibilang fitur tersendiri, ranting terbakar sangat lama benar-benar membakar amarahku.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Bug…. ini adalah faktor paling mengganggu, puncak kemarahanku sebagai player berada pada titik ini. Game yang dirasa tidak optmize membuatku kecewa, 1070ti  di kombinasikan i7-8700 tidak bisa menghandle game ini pada settingan ultra. Settingan High mengalami banyak sekali stuttering yang mengganggu. Bug pada game ini sangat banyak sekali ditemui, mulai dari monster tiba-tiba menghilang, monster tidak mau pergi dari rute jalan, roh yang bug, tidak bisa bergerak diantara rerantingan, crash yang terjadi lebih dari 4 kali, saat melakukan possesed terhadap tubuh fodder kadang kita tak bisa bergerak dan fodder terus membenturkan kepala, nyangkut diberbagai tempat, dan masih banyak lagi hal gila lainnya.

Grafik, meski environtment yang aku bisa bilang digarap serius, namun hal seperti npc Fodder, muka beberapa orang. Bahkan muka NPC laki-laki hampir semuanya sama dan membuatku bosan. Texture batu dan juga api tidak smooth dan juga sangat jelek. Gamma pada game ini sangat tidak jelas (gambar diatas menunjukan gamma saat pertama kali bermain), pencahayaan pada game ini sering membuatku mual. Hal paling konyol namun esensial, terasa sangat ngawur yaitu view kamera. Kamera yang ada dalam game ini benar-benar sangat kacau dan buruk, membuat kalian mual dan pusing, kamera tersebut bergerak secara liar dan gak karuan.

Muka-muka NPC yang ada didalam game kelewat cair dan goofy, ketika membuka kantong kepala mereka seketika feelingku langsung lenyap. Gak niat dan juga sudah bosan, jadi satu-satunya alasan yang muncul dikepalaku.

Tembok yang digarap secara malas dan grafik fodder yang nggilani

Kesimpulan game ini sangat tidak layak beli pada full pricenya jika kalian merupakan orang normal, namun jika kalian psykopat yang mencari suasana kehancuran dan juga gameplay yang acak-acakan ini cocok banget buat kamu. Grafik yang gak jelas dan dipenuhi kekecewaan dari story sampai gameplay sangat membuatku kagum. Developer indie ini perlu mendorong kemampuan mereka lebih jauh lagi, hal ini terasa seperti produk yang sangat mengecewakan.

Exit mobile version