Video game ber-gacha agaknya semakin populer dalam beberapa tahun belakangan ini, terutama pada platform mobile. Kamu mungkin mengenal beberapa diantaranya yang begitu populer sampai saat ini seperti Azur Lane, Fate/Grand Order dan Granblue Fantasy misalnya.
Sebagai seseorang yang nampaknya ditakdirkan punya luck ampas, saya tidak merasa begitu tertarik untuk mencoba game-game mobile free-to-play tersebut. Ada faktor-faktor seperti microtransaction hingga elemen-elemen pay-to-win yang membuat saya sungkan untuk menjelajahi segmentasi tersebut lebih jauh lagi.
Satu-satunya game ber-gacha yang berhasil membuat saya cukup betah sekitar beberapa tahun yang lalu adalah Valiant Force, mostly karena memang gameplaynya sendiri sangatlah menarik. Namun sayang, pada akhirnya game garapan XII BRAVES tersebut terjerumus begitu dalam dengan menghadirkan berbagai pay-to-win yang cukup parah di tiap updatenya. Dan yang lebih menyedihkan, Valiant Force direncanakan akan segera tutup dalam waktu dekat. Entah berapa juta yang sudah saya habiskan pada game yang akhirnya malah tutup tersebut.
—Curhatan Penulis
Sekitar dua tahun bermanuver menghindari game-game gacha, baru-baru ini muncul sebuah mobile game dengan nama Arknights yang cukup menarik perhatian saya. Digarap oleh Hypergryph (besutan mantan artist yang bekerja untuk Girls Frontline) dan berdiri di bawah naungan Yostar (penerbit Azur Lane), Arknights rilis pertama kali di China kurang dari setahun yang lalu, diikuti dengan versi Global yang rilis pada pertengahan Januari 2020.
Singkat cerita, selama kurang lebih tiga minggu memainkan Arknights, saya berhasil dibuat jatuh cinta. Arknights berhasil menghadirkan sebuah permainan dimana progress permainan sangat bergantung pada intelektualitas dan bukan isi dompet pemainnya. Tentu terdapat faktor-faktor lainnya yang berhasil membuat saya terkagum akan sebuah game ber-gacha.
Bertepatan dengan dibukanya Arknights region SEA yang akan bergabung dengan server Global, agaknya ini waktu yang tepat untuk membagikan pengalaman-pengalaman bermain saya. Tidak ketinggalan hal-hal yang tentunya patut kamu ketahui terlebih dahulu jika memang ragu memainkan game Arknights.
Catatan: Perlu diketahui bahwa review ini didasari pada Arknights versi Global, sehingga artikel ini mungkin tidak akan relevan jika dibandingkan dengan Arknights versi China yang sudah lebih dulu menghadirkan banyak update.
Kamu adalah seorang Doctor
Arknights memiliki pusat penceritaan pada sebuah organisasi farmasi bernama Rhodes Island dalam misinya mencari cara untuk menyembuhkan infeksi Originium atau Oripathy. Dalam semesta Arknights, kamu akan berperan sebagai Dokter yang tengah mengalami amnesia, dan memiliki tugas untuk memimpin para operator (sebutan untuk karakter-karaktermu atau pasukanmu) Rhodes Island dalam pertempuran.
Cerita bisa dibilang berfokus pada karakter bernama Amiya, seorang operator sekaligus wajah publik dari Rhodes Island. Amiya memiliki misi untuk menyelamatkan sang dokter yang sedang dalam penyembuhan di Ursus Empire. Permainan dibuka dengan Amiya yang membangunkan sang dokter dari tidur cryostasis-nya, dimana pada saat itu Reunion juga tengah membuat kekacauan kota Chernoborg.
Amiya bersama regu yang menyelematkan sang dokter mau tidak mau harus menerobos begitu banyaknya pasukan Reunion untuk keluar dari kota Chernobog. Namun ternyata hal tersebut tidak semudah yang dipikirkan, karena pasukan Reunion ternyata bukan sekadar sekelompok penjahat biasa, namun terdapat sosok-sosok mengerikan yang telah merencanakan semua kekacauan tersebut.
Tower Defense!
Seperti yang telah dijelaskan di awal, Arknights menawarkan permainan ala game-game Tower Defense, dimana premis permainannya sendiri tentunya sudah bisa kamu tebak, yakni kamu akan menempatkan berbagai operator di posisi-posisi tertentu dan menghentikan laju musuh yang mencoba menerobos batas yang ditentukan. Video gameplay-nya bisa kamu lihat pada halaman ini atau pada beberapa poin berikutnya.
Para operatormu memiliki cost DP (deployment point) yang berbeda-beda, biasanya tergantung oleh bintang dan jenis operatornya. Secara umum, DP milikmu akan terus beregenerasi, namun ada beberapa stage yang mempersulitmu mendapatkan kembali DP yang terpakai. Hal ini tentunya mendorongmu untuk bermain secara pintar dan tidak asal menempatkan operator kuat untuk menghentikan lajunya musuh-musuhmu. Terlebih, tiap stage juga memiliki batas unit yang bisa di-deploy.
Tiap operatormu juga memiliki skill-nya masing-masing. Banyak diantaranya perlu diaktifkan secara manual, namun ada beberapa juga yang aktif secara otomatis. Para operatormu perlu mengumpulkan skill point untuk diaktifkan, ada yang terisi dengan sendirinya, ada juga yang harus menyerang atau diserang terlebih dahulu. Seperti yang bisa kamu lihat pada screenshot di bawah ini, operator yang skill-nya siap diaktifkan akan terisi penuh bar warna hijaunya dan muncul ikon di atas kepalanya.
Terdapat juga fitur untuk menarik kembali operatormu dari pertempuran (retreat) dan mendapatkan kembali setidaknya setengah dari DP yang telah dipakai operator tersebut. Namun jika operator tersebut mati, maka DP yang telah terpakai tersebut tidak akan kembali. Operator tersebut akan cooldown lebih dulu sebelum bisa diturunkan kembali, namun cost DP-nya juga akan naik.
Perlu diketahui juga bahwa kamu hanya bisa membawa maksimal 12 operator sekaligus dalam pertempuran, namun tersedia fitur Support Unit, dimana kamu bisa membawa satu operator tambahan dari pemain lainnya.
Mengenali lebih dalam para operatormu
Terdapat delapan jenis operator yang bisa kamu bawa ke pertempuran, yakni; Vanguard, Guard, Sniper, Defender, Medic, Supporter, Caster, Specialist. Secara umum; Vanguard memiliki kemampuan untuk mendapatkan DP, Guard memiliki ATK yang cukup tinggi, Sniper menyerang dari jarak jauh, Defender memiliki DEF yang tinggi, Medic untuk menyembuhkan operator yang terkena damage, Supporter untuk memberikan debuff untuk musuh atau buff untuk operator, Caster melancarkan serangan jenis Arts dan bisa AoE namun dengan cost DP yang cukup besar, dan Specialist memiliki kemampuan-kemampuan seperti mendorong atau menarik musuh.
Satu hal menarik dari Arknights yang mungkin berbeda dari game-game sejenis lainnya adalah cara menaikan para level operatormu. Jika biasanya para karaktermu bertempur dan mendapatkan EXP seusai pertempuran di game lainnya, dalam Arknights tidak demikian. Karaktermu tidak akan naik level ataupun mendapatkan EXP dari pertempuran, melainkan dengan memberi mereka Battle Record yang disertai LMD (sebutan currency di dalam semesta Arknights).
Personally, saya cukup suka dengan mekanisme leveling yang seperti ini, karena kita memegang penuh kendali atas operator-operator yang ingin dikembangkan. Mendapatkan operator yang telah kita incar misalnya, dimana bisa langsung kita naikkan levelnya dan segera efektif dalam pertempuran.
Perlu diketahui juga bahwa LMD dan Battle Record tentunya cukup terbatas dan akan dikonsumsi lebih oleh operator berlevel tinggi, terutama operator yang telah dipromosikan ke Elite. Sehingga secara tidak langsung, dalam game inipun kamu juga akan menjadi ‘petani’ seperti di game-game ber-gacha pada umumnya.
Tidak hanya LMD dan Battle Record, terdapat juga berbagai resource ataupun material yang dibutuhkan untuk memperkuat operatormu lebih jauh lagi, dan hal ini cenderung lebih melelahkan daripada farming LMD ataupun Battle Record. Material-material ini akan dimanfaatkan untuk menaikan skill para operatormu, dan juga mempromosikan mereka ke tier Elite. Saya sendiri sukses dibuat pusing dan kewalahan dalam mengumpulkan material untuk menaikkan satu operator ke Elite 2, apalagi operator yang bintang enam.
Walau memang tidak mendapatkan EXP seusai bertempur, operator-operatormu akan mendapatkan poin Trust. Dimana makin tinggi Trust-nya, makin besar juga bonus stats yang akan didapatkan operator yang sering kamu bawa bertempur. Tidak hanya itu, semakin tinggi Trust para operatormu, kamu juga akan membuka interaksi baru dengan mereka, bahkan mengetahui latar belakang mereka lebih dalam.
Pengelolaan markas
Arknights memiliki fitur untuk membangun markas (base) ala game XCOM ataupun Fallout Shelter yang menggunakan perspektif dari samping. Markas ini memiliki fungsi untuk meningkatkan ‘kesejahteraanmu’ dan para operatormu selama permainan berlangsung.
Semua fasilitas yang ada nantinya bisa dioperasikan oleh operator-operatormu. Tiap operator memiliki keterampilannya masing-masing, dimana akan meningkatkan efektifitas dari proses-proses fasilitas terkait. Mengoperasikan faslitas-fasilitas tersebut akan mengkonsumsi morale operator yang ditugaskan tiap jamnya. Dan untuk memulihkan morale tersebut, kamu harus memindahkan operator terkait ke Dormitory seperti yang bisa kamu lihat pada screenshot di atas.
Fasilitas yang juga tidak kalah penting adalah Reception Room, dimana ruangan ini berfungsi untuk mendapatkan Clues yang bisa ditukarkan menjadi Credit untuk membeli item di Credit Store. Saya sendiri agak bingung menjelaskan proses detailnyanya, namun pada ruangan inilah kamu berinteraksi dengan pemain lain dengan saling bertukar clue. Jika kamu sudah mengumpulkan 7 clue, maka kamu bisa membuka Clue Exchange selama 24 jam, kemudian pemain lainnya juga bisa mengunjungi Clue Exchange milikmu tersebut dan mendapatkan Credit.
Terdapat juga Power Plant yang dibutuhkan untuk membuka lebih banyak fasilitas, serta Drone yang bisa digunakan untuk mempercepat suatu produksi. Kemudian ada juga Command Center yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan Trust para operator yang bekerja di markas. Lebih lanjut, terdapat juga Training Room untuk meningkatkan skill operator-operatormu, serta Office untuk proses Recruitment yang akan dijelaskan di poin berikutnya.
Gacha bukanlah segalanya
Mungkin tidak sedikit dari kalian yang sudah terjerumus ke dalam gacha hell dan tidak menemukan jalan keluar. Rajin mengikuti banyak event, ‘bertani’ siang dan malam, bahkan mengeluarkan uang hingga jutaan demi mendapatkan karakter yang diinginkan, namun berakhir ampas. Dalam Arknights, gacha bukanlah segalanya.
Melalui screenshot galeri operator saya di bawah ini, jika disortir berdasarkan tingkat Trust-nya, operator-operator bintang tiga dan empat lebih banyak saya digunakan daripada operator bintang lima atau enam.
Hal ini juga ditambah dengan cost DP operator bintang lima atau enam yang cenderung tinggi, sehingga saya memilih untuk menggunakan operator-operator bintang empat dan di bawahnya yang cenderung kecil cost DP-nya, sambil pelan-pelan menaikkan operator bintang lima atau enam tersebut minimal ke Elite 1.
Selain gacha, operator juga bisa didapatkan melalui fitur Recruit, dimana kamu akan disuguhi dan memilih jobs tags karakeristik operator yang ingin kamu dapatkan, namun kamu perlu menunggu antara satu hingga sembilan jam untuk mendapatkannya. Makin lama kamu menunggu, makin besar kesempatan untuk mendapatkan operator dengan bintang yang lebih tinggi. Untuk menggunakan fitur ini kamu memerlukan Recruitment Permit yang bisa didapatkan dengan mudah. Kamu juga bisa menggunakan Expedited Plan untuk langsung menyelesaikan proses recruitment.
Satu hal menarik lainnya yang saya suka dari Arknights adalah mendapatkan duplikat operator yang telah kita punya tidaklah sia-sia. Duplikat tersebut tidak akan masuk ke dalam galeri operatormu, melainkan akan langsung berubah menjadi token operator aslinya dan dapat digunakan untuk meningkatkan potensi mereka. Tiap operator miliki potensi tambahan yang berbeda-beda.
Seperti pada screenshot di bawah ini, satu operator bisa memiliki maksimal lima duplikat (maksimal enam potensi) yang nantinya bisa dipakai untuk mengurangi cost DP atau mengurangi redeployment time misalnya.
Namun jika kamu mendapatkan lagi operator duplikat walau sudah maksimal potensi dari operator terkait, token duplikat tersebut dapat kamu tukar menjadi medal, yang nantinya bisa digunakan untuk membeli item-item yang tersedia di Store pada kategori Certificate.
Sebagai informasi tambahan, jika kamu sudah 50 kali tarik gacha tapi tidak mendapatkan operator bintang enam, Arknights akan meningkatkan chance mendapatkannya sekian persen untukmu, dan chance tersebut akan terus meningkat sampai 100% atau sampai kamu mendapatkannya.
Microtransaction bisa dihindari
Sama seperti game-game free-to-play pada umumnya, Arknights juga miliki Store dengan serangkaian microtransaction yang menurut saya sangat bisa dihindari. Tersedia dua kategori item yang bisa dibeli dengan uang sungguhan, yakni currency Originite dan juga Packs yang merupakan bundle-bundle berisikan berbagai item penunjang permainan.
Sedikit berhubungan dengan poin sebelumnya, Originite bisa kamu tukarkan menjadi Orundum, dan Orundum tersebut memiliki fungsi utama salah satunya untuk kamu menarik gacha. Namun perlu diketahui juga bahwa Originite bisa didapatkan di semua stage yang ada, dengan syarat kamu dapat menyelesaikannya dengan sempurna atau bintang tiga, begitu juga dengan mode challenge-nya.
Sampai saat artikel ini ditulis, saya belum pernah membeli Originite langsung untuk keperluan menarik gacha sekalipun. Hampir semua Originite saya dapatkan dari menyelesaikan Story, Event, Quest, maupun mode sampingan lainnya. Saya hanya membeli monthly packs yang memiliki harga sekitar Rp 60.000, dimana berisi Sanity Potion (item untuk refill stamina), 6 Originite (one-time only) dan 300 Orundum selama 30 hari. Saya membeli monthly packs tersebut agar bisa melakukan progress lebih cepat, dan menuangkan pengalaman bermain saya melalui review ini.
Tidak ada pay-to-win
Predikat pay-to-win tidak eksis dalam game Arknights, well, mungkin untuk saat ini. Arknights sama sekali tidak memiliki konten kompetitif atau PvP untuk para pemainnya saling adu kemampuan. Sehingga semua microtransaction yang telah saya kemukakan pada poin sebelumnya cenderung lebih kepada pay-to-progress lebih cepat, itupun hanya untuk konten PvE.
Hal ini secara tidak langsung membuatmu tidak perlu terlalu khawatir jika levelmu lebih rendah dari pemain lainnya, atau merasa tengsin karena hanya memiliki operator-operator yang menurutmu kurang cocok dengan gaya atau strategi permainanmu. Satu hal yang mungkin bisa dibandingkan adalah keberuntungan para pemain-pemainnya saat menarik gacha dan mendapatkan operator-operator langka. Jadi game ini tidak ada pay-to-win, tetapi adanya pamer-to-win aka panjat sosyel.
Namun bukan berarti game Tower Defense seperti ini tidak bisa memiliki konten PvP, siapa tahu di update-update mendatang akan muncul elemen-elemen kompetitif, seperti adu waktu paling cepat dalam menyelesaikan sebuah stage misalnya, hingga konten-konten seperti collective World Boss, dimana selain bertahan, kita juga perlu menyerang sesosok boss dalam sebuah stage, dan diadu siapa yang paling banyak memberikan damage pada boss tersebut. Pada saat itulah mungkin elemen pay-to-win baru akan relevan di dalam Arknights.
Awalan gampang, makin menantang kemudian
Arknights bisa dibilang merupakan game yang low skill floor high skill ceiling, dimana pemain yang bahkan belum pernah bermain game-game Tower Defense akan mudah beradaptasi, namun tantangan akan terus meningkat seiring majunya progress permainan. Secara gamblang, di awal kamu mungkin akan bilang game ini gampang tinggal naro-naro Operator doang dan ditinggal santai, namun kemudian kamu sadar bahwa stage-stage yang lebih tinggi membutuhkanmu untuk fokus pada semua gerak-gerik musuh dan mencari komposisi operator yang tepat di tiap stagenya.
Seperti yang telah saya bilang di awal, jagonya seseorang dalam game ini ditentukan oleh intelektualitasnya dan bukan isi dompetnya. Kalo bahasa Inggris kerennya; “the game rewards you for playing smart“. Jadi jika misalnya di lini masa media sosialmu suka ada yang pamer dapet operator bintang enam ataupun memperlihatkan squad-nya yang penuh operator langka, saya cukup yakin bahwa mereka belum tentu bisa menyelesaikan sebuah stage Elite dengan hasil sempurna, terlebih di mode challenge.
Jika mengaitkan dengan poin sebelumnya terkait tidak adanya elemen kompetitif, saya cukup yakin bahwa banyak pemain Arknights yang memiliki tujuan utama untuk membuka fitur Auto Deploy di tiap stage yang ada. Auto Deploy baru akan terbuka ketika pemain berhasil menyelesaikan sebuah stage dengan bintang tiga tanpa bantuan Support Unit. Hal ini tentunya cukup penting, terutama dalam memudahkan proses ‘bertani’ LMD ataupun material-material untuk promosi operator.
Selain membuka Auto Deploy, menyelesaikan suatu stage juga akan membuka mode challenge untuk level tersebut. Formasi laju musuh-musuhmu sama persis, namun biasanya ada kondisi tambahan seperti HP atau ATK musuh yang jadi lebih tinggi misalnya, hingga cost DP jenis operator tertentu yang jadi dua kali lipat. Hal ini tentu memaksamu untuk merubah strategi untuk menghadapi kondisi-kondisi tambahan tersebut. Namun menjadi kebanggaan dan kepuasan tersendiri ketika akhirnya berhasil menyelesaikan sebuah stage challenge setelah gagal berkali-kali.
Berikut ini merupakan salah satu video dari stage mode challenge yang sukses membuat saya sakit kepala sebelah karena seharian gagal dalam menyelesaikannya. Namun pada akhirnya berhasil saya taklukan dengan menggunakan strategi redeployment.
a
Secara tidak langsung, hal ini juga seolah menyatakan bahwa daripada pamer hasil gacha atau operator-operator langka, lebih baik pamer hasil menyelesaikan sebuah stage yang sulit untuk membuat salty pemain cupu lainnya.
Masih perlu dipoles kedepannya
Arknights tentu tidak hadir sebagai game yang sempurna, masih ada beberapa hal yang seharusnya bisa dilakukan lebih baik lagi agar dapat menghadirkan pengalaman bermain yang maksimal. Dan pada bagian ini saya akan banyak memberikan komentar pada bagian user interfacenya serta beberapa elemen permainan.
Satu hal yang saya kurang suka dari kebanyakan game mobile, terutama game ber-gacha, adalah user interface yang terlalu memberikan banyak informasi secara bersamaan dalam satu layar dan justru terlihat amburadul, biasanya di menu utama permainan. Hal ini yang cenderung membuat pemain baru merasa enggan untuk melanjutkan permainan.
Arknights sendiri menurut saya sudah cukup bagus menghadirkan menu utama yang futuristik dan tertata dengan rapih. Well, walau depannya bagus, bagian belakangnya belum tentu bagus, dan hal itulah yang terjadi pada user-interface game Arknights.
Pertama adalah dialog yang terjadi saat cerita berlangsung. Dalam Arknights, dialog antar karakter disajikan ala game Visual Novel (VN) seperti yang bisa kamu lihat di poin pertama review ini. Kamu yang pernah memainkan game-game VN mungkin memiliki tendensi untuk menekan tombol (dalam hal ini layar) untuk membuka dialog secara penuh. Dalam Arknights juga demikian, namun pada beberapa bagian, menekan layar saat dialog justru langsung membuatnya skip ke dialog berikutnya, dan ini tentu sangat menjengkelken buat orang seperti saya yang ingin mengetahui ceritanya lebih dalam.
Tidak hanya itu, terdapat juga beberapa dialog yang nampaknya tidak diterjemahkan dengan baik, ada yang masih menggunakan tulisan China, beberapa kalimat masih terdengar membingungkan, serta beberapa tombol prompt yang canggung dan menyesatkan. Salah satunya seperti yang bisa kamu lihat pada screenshot di bawah ini.
Masih berhubungan dengan user interface, satu hal yang sempat membuat saya kesal saat awal-awal bermain adalah bar HP dan Skill Point yang berada di bawah operator. Entah orang ‘jenius’ seperti apa yang memutuskan untuk menggunakan warna biru untuk HP dan warna hijau untuk Skill Point tersebut. Dalam industri video game, tentu kamu sudah terbiasa bahwa bar HP memiliki warna hijau dan bar MP memiliki warna biru. Semoga sang pencipta memaafkan dosa besar orang yang bertanggung jawab atas desain tersebut.
Hal lainnya yang menurut saya sangat sayangkan adalah hadirnya trait operator yang hanya bisa memblokir satu musuh saja. Dari semua trait, nampaknya satu ini saja yang paling tidak berguna, karena seharusnya memblokir laju setidaknya satu musuh adalah stats dasar tiap operator. Sebagai informasi memang banyak operator yang hanya bisa memblokir satu musuh, namun mereka miliki trait yang lebih berguna. Sehingga sayang saja rasanya jika stats dasar tersebut malah jadi trait sang operator.
Komentar berikutnya cukup berhubungan dengan pengelolaan Sanity atau sebutan untuk sistem stamina. Dalam Arknights, Sanity akan refill secara otomatis tiap enam menit atau 10 stamina dalam satu jam. Misal, jika kamu sudah mencapai level 40 dengan maksimal 120 Sanity, maka kamu perlu menunggu 12 jam untuk Sanity tersebut kembali penuh. Saya sendiri tidak masalah karena memang sang developer tidak ingin para pemainnya main hingga lupa waktu. Namun yang ingin saya komentari adalah stage permainannya.
Hampir semua stage yang ada miliki drop material untuk kebutuhan mengembangkan operator, namun tidak sedikit dari material tersebut merupakan chance drop, atau tergantung keberuntunganmu. Kamu dipastikan akan banyak farming material langka yang dibutuhkan untuk mempromosikan atau menaikkan skill operatormu ke level maksimal, namun material-material tersebut berada di stage level tinggi yang juga butuh konsumsi Sanity yang tidak sedikit.
Jika luck-mu ampas seperti saya, tentu hal ini sangatlah menjengkelkan dan buang-buang waktu. Pernah saya mencari suatu material untuk mempromosikan operator bintang enam, namun dari Sanity saya penuh hingga habis untuk satu stage terkait, material tersebut tidak kunjung saya dapatkan. Material terkait memang bisa di-crafting dari material yang lebih mudah di dapatkan, namun jika dihitung-hitung, biasanya membutuhkan waktu dan Sanity hingga dua atau tiga kali lipat.
Satu hal yang patut diapresiasikan
Salah satunya yang mungkin sangat saya suka dan saya apresiasikan dari game ini adalah minimnya karakter-karakter kaum hawa yang lewd. Ya, Arknights merupakan sedikit dari sekian banyak game mobile yang tidak mengandalkan fanservice berupa gadis-gadis berbaju seksi untuk menggaet pemain-pemain pria berotak mesum.
Tentu masih ada karakter-karakter yang mungkin dapat menyulut hawa nafsu, namun nampaknya jumlah karakter-karakter tersebut bisa dihitung dengan jari. Jika berbicara soal hawa nafsu, keluhan saya hanyalah satu, yakni minimnya archetype karakter MILF dan big tiddy onee-san dalam Arknights. Semoga kedepannya bisa diperbanyak.
Kemudian desain para karakternya yang berbasis fantasi Kemonomimi, dicampur dengan fashion yang modern dan sedikit cyberpunk-ish juga menjadi detail yang sangat saya suka. Hal ini secara tidak langsung juga berikan angin segar dalam dunia video game mobile yang seringkali fokus pada satu tema antara fantasi dan modern.
Arknights juga sejatinya bisa dimainkan oleh kaum wanita. Walau memang lebih banyak karakter perempuan, ada beberapa karakter laki-laki yang pastinya bisa menggaetmu untuk rajin memainkannya. Saya juga sempat mendengar rumor bahwa ternyata game Arknights sangat populer dimainkan oleh kaum wanita di negeri China.
Tidak percaya? Berikut satu karakter yang sangat populer di Arknights, bahkan nampaknya juga berhasil memincut hati para kaum pria sekalipun.
Recommended!
Akhir kata akhir cerita, Arknights tentunya menjadi game mobile ber-gacha yang saya rekomendasikan. Game ini tentunya cocok untuk kamu yang ingin beradu kemampuan otak dalam mengeluarkan strategi-strategi bertempur dengan pemain lainnya, dan bukan karena ingin adu keberuntungan dalam menarik gacha.
Jika banyak game ber-gacha yang justru mengacaukan kesejahteraan pemainnya, maka Arknights bisa dikatakan sebaliknya, karena tidak berorientasi Harta, Gacha dan Wanita; kamu tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk jago dalam game ini, tidak perlu khawatir gacha ampas seperti saya, dan fanservice berupa wanita-wanita seksi tidak dipaksakan dalam game ini.
Baca juga Review Game lainnya atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto.