Bertahun-tahun menanti dengan segudang tanda tanya, kini akhirnya tembok misteri tersebut terjawabkan, Death Stranding telah berada dalam genggaman! Diracik melalui tangan dingin Hideo Kojima dan tim Kojima Productions, Death Stranding menjadi salah satu karya yang paling diantaisipasi di tahun ini.
Mengambil genre baru berjuluk “social strand”, Kojima hendak menghadirkan sebuah pengalaman gaming baru yang tak pernah ada sebelumnya. Bagi kalian yang mengikuti sepak terjang Kojima di masa lampau, tentu tahu betapa jenius dan gilanya sosok developer legendaris tersebut.
Kanal dan media review lainnya memang telah memberikan beragam penilaian, baik positif maupun negatif. Lantas benarkah, setelah berbagai tanda tanya dan penantian panjang ini Kojima kembali mampu membuktikan tajinya sebagai developer handal? Apa sajakah yang ia tawarkan melalui mahakarya ambisiusnya kali ini dan akankah Death Stranding tampil seperti apa yang kita ekspetasikan? Semuanya akan kami jawab melalui review kali ini.
Daftar isi
Story
Mungkin cerita adalah unsur utama yang paling banyak menimbulkan tanda tanya dalam beberapa tahun terakhir ini. Penuh misteri dan tanda tanya, itulah yang ada disetiap video dan trailer yang hadir dalam Death Stranding sebelum perilisan resminya. Namun kini, semuanya masuk akal ketika kami dapat merasakan storyline tersebut secara langsung.
Akhir Amerika serikat telah berada di depan mata, peristiwa berjuluk “Death Stranding” membawa petaka yang luar biasa. Peristiwa tersebut membawa entitas jahat berjuluk BT (Beached Things) hadir ke permukaan bumi, dan siap untuk menginvasi umat manusia yang tersisa. Tak hanya dapat menghabisi manusia dengan mudah, entitas jahat tersebut juga bisa membuat mayat menjadi BT dan menimbulkan efek voidout. Voidout sendiri merupakan sebuah efek kehancuran yang bisa meluluhlantahkan segalannya dengan mudah, dengan hasil akhir sebuah lubang raksasa layaknya setelah dihantam meteor.
Lebih mengerikannya, Death Stranding juga memicu fenomena lain berjuluk Timefall, dimana fenomena layaknya hujan tersebut membuat apapun yang tersentuh mengalami akselerasi waktu yang sangat cepat. Manusia misalnya, mereka yang terkena hujan Timefall secara langsung akan menua secara cepat, begitu pula dengan benda-benda lainnya, akan mudah rusak karena langsung termakan usia. Selain itu, munculnya Timefall juga membuat para BT lebih mudah untuk berkeliaran.
Death Stranding membuat Amerika Serikat luluh lantah dan menyisakan skala yang lebih kecil, kini negara tersebut bahkan telah bergani nama menjadi United City of America (UCA). Dengan kekacauan yang ada tersebut, kini memaksa para manusia yang tersisa hidup terpecah dengan mengandalkan shelter khusus. Tentu sulit rasanya hidup secara terpisah saat tengah menghadapi kekacauan seperti Death Stranding, dan tidak ada cara lain untuk bertahan selain “bersatu”.
Disini kalian akan berperan sebagai Norman Reedus Sam “Porter” Bridges, seorang kurir dengan kekuatan spesial berjuluk “repatriate”. Kemampuan tersebut tak hanya membuat Sam jauh lebih kuat dari manusia pada umumnya, namun juga memungkinkan ia “kembali” setelah mati. Sam sendiri merupakan sosok yang dingin dan acuh pada siapapun, yang ia utamakan hanyalah pekerjaannya sebagai seorang porter/kurir.
Dengan kemampuan khusus yang dimiliki Sam, sang ibu yang telah sekarat – Bridget Strand meminta Sam untuk menyatukan kembali Amerika yang telah terpecah. Bridget yang juga merupakan presiden Amerika Serikat saat ini percaya bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan Amerika Serikat saat ini adalah membuat semua jaringan berjuluk Chiral Network. Bersama dengan akhir hayatnya, ia mempercayakan apa yang tersisa dari negara tercintanya di pundak Sam.
Selain para BT, agenda para teroris juga jadi ancaman sendiri bagi Sam, dimana mereka telah berhasil menculik saudarinya – Amelie. Amelie sendiri kini bertanggung jawab mengemban tugas sebagai presiden baru menggantikan Bridget. Sementara para teroris yang dipimpin oleh Higgs punya agenda misterius yang mengancam UCA, mereka berencana memicu akhir dunia dengan fenomena pamungkas berjuluk “Last Stranding”.
Tentunya petualangan Sam tak hanya sendirian, ia akan dibantu para tim handal dari perusahaan Bridges dan Fragile, yang kesemuannya punya kemampuan dan pengetahuan khususnya masing-masing demi membantu perjalanan Sam. Selain itu, Sam juga akan ditemani sebuah alat khusus berjuluk BB, alat tersebut merupakan sebuah tabung berisikan bayi yang bertahan hidup secara “khusus”. Karena hal tersebut, BB terikat antara dunia yang hidup (manusia) dan yang mati (BT), memungkinkan BB membantu Sam mengethui ancaman para BT yang mendekat.
Lantas apa sajakah konflik dan intrik yang akan ditemui Sam disepanjang perjalanananya. Mampukah ia menyelamatkan Amelie dan menyatukan kembali Amerika Serikat yang telah terpecah. Akankah Sam mampu menyelamatkan dunia dari Last Stranding? Dan yang terpenting, kejutan dan kegilaan apa sajakah yang akan tersaji disepanjang alur cerita? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab melalui game ambisius Hideo Kojima yang satu ini!
Super sinematik!
Harus kami akui, kekuatan utama dalam Death Stranding adalah pesona cerita unik yang disajikan. Kegilaan dan kejeniusan Kojima dalam merangkai cerita terbukti dalam game yang satu ini. Dan menariknya, hal tersebut semakin diperkuat dengan aspek sinematik yang super memesona.
Tiap cutscene yang tersaji terasa sangat detail dan panjang, membuat kalian seakan tengah menikmati sebuah film yang dapat dimainkan. Berbagai adegan yang tersaji punya pengambilan gambar yang unik dan sinematik, tak jarang menghadirkan suasana imersif yang membuat kami merasa tegang dan selalu penasaran.
Tak hanya cerita, berbagai detail interaksi seperti mengambil barang, makan, mandi, b*rak, dan lain sebagainya juga dibungkus melalaui cutsenene kecil. Sayangnya, cutcene interaksi tersebut terlalu sering muncul, dan semakin lama membuatnya biasa saja dan membuat kami menekan tombol skip. Sudah ciri khas dari Kojima jika menghadirkan berbagai cutscene yang sinematik, namun dalam Death Stranding ini semuannya tampil jauh lebih imersif dan gila.
Gameplay
Selain cerita, gameplay adalah salah satu hal yang memancing rasa penasaran sebelum perilisan resmi Death Stranding. Pernyataan Kojima soal menghadirkan genre baru berjuluk “Social Strand” yang belum pernah ada sebelumnya tentu menimbulkan rasa penasaran yang begitu besar. Ia mengaku ingin menghadirkan pengalaman bermain yang belum pernah dirasakan melalui Death Stranding ini.
Harus kami akui bahwa Death Stranding punya irama permainan yang terasa slow burn, bagi kalian yang tak tahan, mungkin akan langsung bosan diawal chapter. Gameplay menarik utama dari Death Stranding baru muncul saat chapter keempat. Secara pelan namun pasti, irama permainan Death Stranding semakin terasa padat dan lebih bervariasi seiring berjalannya permainan.
Sebagai seorang kurir, kalian akan mengantar barang dari satu titik ke titik lainnya. Terdengar simple bukan? namun sebenarnya tiap pengiriman barang selalu menyimpan tantangan yang siap menghadang. Mulai dari sekedar medan yang terjal, hingga para musuh seperti manusia dan BT yang siap menggagalkan misi kalian.
Oleh karena itu, untuk menghadapi segala jenis tantangan tersebut diperlukan berbagai perlengkapan yang mempuni. Mulai dari makanan, minuman, persenjataan, kendaraan, dan equipment lainnya harus dipersiapkan dengan matang, bila tak ingin menemui kesulitan di sepanjang perjalanan.
Namun, tentunya berbagai equipment yang ada tersebut tak bisa dibawa semua oleh Sam, ia punya kapasitas berat dan ukuran. Semakin banyak item yang dibawa sebagai bekal, maka slot semakin tidak punya ruang, begitu pula saat Sam membawa item yang berat, tubuhnya akan merasa terbebani dan membuatnya semakin lambat dan mudah terjatuh. Untuk itu management item sangatlah penting, kalian harus memprioritaskan item apa saja yang harus dibawa tanpa melupakan kuota slot paket yang akan diantarkan.
Ada banyak terrain ekstrim yang siap menghalangi kalian dan kesemuannya harus ditangani dengan berbagai equiment berbeda. Medan seperti bebatuan misalnya, membutuhkan item berjuluk Terrain Skeleton untuk dapat dilewati dengan mudah, atau tebing misalnya, membutuhkan alat bantu seperti climb anchor dan tangga untuk dapat dilewati.
Seiring berjalannya permainan, kalian juga akan dapat mengakses kendaraan seperti motor dan mobil. Dan harus diakui, kendaraan sangat menolong dalam perjalanan yang melelahkan tersebut. Namun bukan berarti alat transportasi tersebut hadir tanpa kekurangan, tiap kendaraan yang ada punya bahan bakar berjenis listrik, saat bahan bakar habis, kalian harus merecharge-nya.
Diperlukan alat khusus berjuluk PCC untuk menciptakan sebuah generator yang dapat merecharge kendaraan listrik. Tak hanya kendaraan saja, berbagai skeleton khusus untuk meningkatkan kemampuan Sam juga butuh dicharge ulang setelah habis baterrai. Selain generator, PCC juga dapat menciptakan berbagai alat fungsional lainnya, seperti watch tower yang dapat digunakan bak teropong, post box untuk menyimpan barang, zipline untuk berpindah tempat dengan cepat, hingga safe house untuk beristirahat.
Equipment yang digunakan Sam tentu semuanya punya kegunaan khususnya masing-masing yang akan membantu Sam. Namun kesemuannya memerlukan resource tertentu untuk dapat dibuat, berbagai resource tersebut sendiri dapat ditemukan diberbagai tempat dengan cara mendaur ulangnya.
Selain terrain yang ekstrim, berbagai musuh berbahaya juga siap menggagalkan perjalanan kalian. Mulai dari BT misalnya, entitas ganas yang satu ini akan jadi musuh yang paling sering kalian jumpai, mereka akan sering muncul saat hujan Timefall tiba. Eksistensinya yang tak kasat mata membuat mereka bisa “menangkap” kalian secara tiba-tiba. Untuk mengatasi hal tersebut, kalian harus memanfaatkan kekuatan BB dan mendeteksi keberadaan para BT melalui detektor khusus berjuluk Odradek.
Odradek akan dapat menunjukan lokasi presisi para BT yang ada dalam jangkauan tertentu, ada dua opsi saat bertemu dengan BT, kabur atau menghadapinya secara langsung. Untuk kabur, kalian hanya perlu berjalan perlahan menjauhi BT sembari menahan nafas. Sementara untuk menghadapinya, kalian perlu senjata khusus anti BT, senjata tersebut biasannya membutuhkan darah Sam untuk digunakan. Jadi semakin banyak digunakan, senjata tersebut akan semakin mengurangi health bar Sam, oleh karena itu perlu equipment kantung darah tambahan berjuluk Blood Bag untuk dapat membuat Sam tetap stabil.
Senjata anti BT sendiri punya banyak variasi, mulai dari sekedar handgun, granat, assault rifle, shotgun, grenade launcher, hingga rocket launcher. Kesemuannya punya kegunaan khusus untuk menghadapi variasi BT yang ada, dan salah satu yang mengerikan adalah BT berjenis Catcher. BT berukuran masif tersebut akan muncul saat kalian berhasil ditangkap oleh kumpulan BT yang muncul dibawah kaki kalian.
Setelah tertangkap, kalian akan diseret menuju area pertarungan “hitam” penuh obstacle dan platform. Ada beberapa jenis Catcher, yang kesemuannya punya desain mengintimidasi dan punya ability khususnya masing-masing. Tentunya tiap Catcher punya berbagai cara berbeda untuk ditundukan, saat berhasil mengalahkannya, kalain akan memperoleh reward berupa chiral crystal yang dapat dimanfaatkan untuk crafting. Namun sebaliknya, jika kalian yang kalah maka akan menimbulkan efek voidout yang meninggalkan lubang permanen super masif.
Selain BT, musuh berjenis manusia seperti Mule dan Homo Demens juga siap menghadang perjalanan kalian. Umumnya mereka berusaha mencuri paket yang tengah kalian antarkan. Baik Mule dan Homo Demens punya berbagai perlengkapan canggih layaknya Sam sendiri.
Untuk mengalahkan mereka ada beberapa opsi, menggunakan senjata lethal dan non lethal. Senjata non lethal seperti peluru karet dan pukulan tangan kosong memang punya damage yang standard, namun lebih “aman”. Sementara senjata lethal dengan amunisi kuat dapat membunuh Mule dan Homo Demens dengan sangat mudah. Namun tentunya hal tersebut menimbulkan konsekuensi yang negatif.
Semakin banyak manusia yang Sam bunuh, BT akan memakan para mayat yang ada dan menciptakan para BT baru. Bak lokasi angker seusai terjadi pembunuhan berantai, lokasi yang penuh mayat tersebut akan jadi rumah baru para BT. Untuk mencegah hal tersebut, Sam harus satu persatu membawa para korbannya dan mengkremasinya di tempat khusus.
Mekanisme coop yang unik
Genre baru social strand yang dikemukakan Kojima memang terasa unik disini. Meski mengedepaknan fitur kooperatif, disini kalian tak bisa bermain bersama dengan teman atau siapapun yang kalian kenal. Fitur kooperatif yang dimaksudkan Kojima disini adalah sistem dimana para player lainnya bisa membantu siapapun yang tengah menghadapi kesulitan.
Intisari “social strand” atau koneksi sosial disini benar- benar terasa unik, dimana kalian bisa membantu para player lainnya meski tidak pernah saling mengenal sebelumnya. Setiap kalian memasang alat bantu di perjalanan, seperti tangga, post box, climb anchor, generator, dan lain sebagainnya, alat-alat tersebut juga bisa digunakan oleh player lain. Tentunya dengan demikian, secara tak langsung tindakan yang kalian lakukan tersebut akan membantu para player lainnya.
Selain itu, fitur coop ini juga akan muncul saat kalian berhadapan dengan Catcher maupun boss fight. Dimana saat kalian memerlukan pertolongan, kalian bisa memanggil player lainnya untuk “melemparkan” item yang berguna seperti senjata dan blood bag. Yang muncul tentunya bukanlah player real time, namun hanya berbentuk avatar yang mewakili player tersebut.
Simulasi super teladan dunia perkuriran
Kurir adalah pekerjaan yang sering kita jumpai di kehidupan sehari hari. Mengirim barang, manerima barang, adalah hal yang seringkali dilakukan sebagai penjual dan kansomuen. Dan kurir memegang peranan terpenting karena ia jadi jembatan penghubung yang memungkinkan paket dari penjual tiba ditangan konsomen.
Tentunya sebagai konsumen kita akan senang bila paket yang telah berada dalam gengaman tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Tentunya diperlukan pelayanan yang baik dari para kurir untuk mewujudkan hal tersebut, dan melalui Death Stranding, kita belajar hal tersebut dengan sangat dalam.
Guyonan seputar Sam mengantar barang bak mas-mas Gojek atau kurir JNE memang sama sekali tidak salah. Salah satu esensi utama dalam game ini memanglah mengantarkan barang bagi mereka yang membutuhkan. Tiap paket yang dihantarkan harus memenuhi berbagai unsur pokok seperti di dunia nyata, yaitu tepat waktu dan tidak rusak.
Kurir profesional umumnya menghindari berbagai hal yang bisa mengancam paket kiriman, seperti membanting, menjatuhkan, dan mengenai air. Ketiga unsur tersebut juga berlaku pada Death Stranding, dimana kesemuannya berpotensi merusak paket, dan jika hal tersebut terjadi maka misi yang tengah dijalankan akan otomatis gagal. Yang paling menarik adalah bom misalnya, dimana ia jadi contoh baik supaya kurir lebih hati-hati pada paketnya, saat tak sengaja terlempar atau terjatuh, bom akan langsung otomatis meledak tanpa pengecualian.
Tepat waktu juga jadi salah satu hal yang terpenting dalam mengantar paket, tak hanya benda dan barang lainnya. Terkadang Sam harus mengantarkan kebutuhan yang harus sampai dengan cepat, seperti obat ataupun makanan misalnya. Dimana batas waktu pengantaran akan terasa lebih cepat dibandingkan paket lainnya. Makanan seperti pizza misalnya, dimana konsumen ingin sebuah makanan yang hangat, kalian harus bergerak cepat dan memberikan pizza tersebut selagi masih hangat.
Death Stranding bukanlah sekedar simulasi kurir biasa, ia juga bisa jadi contoh baik bagi para pengantar barang. Yaseperti yang kita ketahui, masih ada cukup banyak jasa ekspedisi yang terkadang membawa barang pelanggan dengan kurang teliti dan hati-hati, yang justru berakhir menimbulkan kerusakan.
Boring dan repetitif, benarkah?
Seperti yang sempat kami jelaskan di point sebelumnya diawal chapter (1-3) irama permainan berjalan secara slow burn, baru setelah chapter tersebut pesona kegilaan Death Stranding baru terbuka secara penuh. Sebagai seorang kurir, kalian akan mengantarkan berbagai barang dari satu titik ke titik yang lain. Mungkin kalian akan menganggap hal tersebut terasa repetitif dan membosankan, namun dari kaca mata kami, definisi repetitif tersebut terasa sangat subjektif.
Berkelana dari satu titik ke titik lain tidaklah repetitif di mata kami, kami merasa disetiap perjalanan kalian akan menghadapi berbagai tantangan dan pemandangan yang berbeda. Mulai dari disuguhkan panorama alam yang berbeda, terrain yang berbeda, hingga variasi musuh yang berbeda, tiap perjalanan tak pernah terasa sama.
Seiring berjalannya permainan kalian juga akan semakin memiliki equipment menarik yang beragam. Cukup untuk membuat irama permainan terasa jauh lebih lengkap, seperti perbekalan, senjata, hingga kendaraan membuat tiap petualangan yang ada selalu punya porsi yang menarik.
Genre baru Social Strand yang berhasil?
Jika ditanya, apakah Kojima berhasil memenuhi kata-katanya mengenai sebuah pengalaman bermain yang unik dan belum pernah ada sebelumnya. Maka kami akan menjawab “iya”, Death Stranding mampu menghadirkan pengalaman gameplay yang padat dan lengkap. Lebih dari sekedar simulasi mengantar barang, kalian bisa menemui dan melakukan banyak hal menarik dalam Death Stranding.
Kami yakin, bahwa kalian akan bosan dibagian chapter 1-3, namun setelah itu, barulah Death Stranding menunjukan kapasitas lengkapnya sebagai sebuah game Social Strand. Mulai dari beragam mekanisme kecil yang unik, sistem traversal yang kompleks, elemen stealth, hingga aksi intens, semuanya hadir dalam Death Stranding dan menjadikannya sebuah game open world dengan pesona tak biasa.
Visualisasi yang super memesona!
Jika ditanya, apa yang pertama kali memikat mata ketika melihat Death Stranding, tentu adalah tampilan visualnya memesona. Melalui segudang trailer dan screenshot yang diberikan Kojima Productions, mereka seakan juga memberikan gambaran bahwa visual merupakan salah satu daya tarik utama game tersebut.
Dan benar saja, Kojima Productions memang menepati janjinya, Death Stranding benar-benar mampu tampil dengan aspek visual yang sangat memanjakan mata. Disongkong kekuatan Decima Engine yang sebelumnya menangani keindahan Horizon Zero Dawn, engine powerful tersebut kini juga menyongkong Death Stranding. Sama sekali tak mengalami downgrade visual apapun, kami bahkan merasa bahwa visual Death Stranding lebih memesona dari Horizon Zero Dawn, seakan Decima Engine tengah menunjukan kemampuan tertingginya.
Sebagai game yang open world yang menekankan sisi eksplorasi, Death Stranding mampu menyuguhkan berbagai pemandangan yang epik. Berbagai panorama alam, mulai dari pegunungan, tebing, air terjun, pegunungan salju, padang batu, hingga dataran hijau yang tersaji benar-benar terlihat memanjakan mata. Hal tersebutlah yang membuat berjalan dari satu titik ke titik lainnya tetap terasa menyenangkan dan mengesankan. Tiap aspek visual yang ada seperti lighting, reflection, shadow, fog, hingga texture semuanya terlihat detail. Sebagai buktinya? kalian bisa melihat segudang screenshot yang telah kami abadikan di sepanjang review kali ini.
Segudang soundtrack yang siap memanjakan telinga!
Selain aspek sinematik khas film, musik juga jadi salah satu senjata ampuh dalam game besutan Kojima, dan kali ini ia sekali lagi mampu membuktikan tajinya. Death Stranding mampu tampil memesona dengan segudang soundtrack yang siap memanjakan telinga.
Sebelumnya kita memang pernah melihat bahwa Kojima senang menonton konser band favoritnya, bahkan ia juga cukup dekat dengan para musisi tersebut. Dan benar saja, deretan musisi favorit Kojima tersebut mengisi soundtrack Death Stranding. Mulai dari Chvrches, Low Roar, Silent Poets, dan bahkan juga Bring Me The Horizon yang juga sempat memberikan lagu dan video klip khusus untuk Death Stranding.
Selain lagu dari para band tersebut, masih banyak lagi band dengan lagu-lagu ternama yang siap memanjakan telinga. Kami sendiri bahkan cukup yakin bahwa Death Stranding merupakan salah satu game dengan list soundtrack terbaik di tahun ini.
Conclusion
Setelah bertahun-tahun menanti, akhirnya Hideo Kojima dan timnya sekali lagi mampu membuktikan kapasitasnya sebagai developer bertangan dingin. Melalui Death Stranding, mereka mampu menghadirkan sesuatu yang luar biasa dan tak pernah ada sebelumnya. Genre baru Social Strand yang Kojima katakan sebelumnya memanglah terasa segar dan unik, Death Stranding terbukti mampu menawarkan sensasi gameplay yang padat dan penuh kejutan.
Aspek visual yang ditawarkan juga terasa mampu memompa kemampuan tertinggi Decima Engine, ia tampil begitu memesona dan memanjakan mata. Sementara dari segi musik, deretan judul soundtrack yang ada benar-benar terasa padat dan sangat memanjakan telinga. Dan tentunya yang paling kami apresiasi adalah alur cerita yang ada, dimana hal tersebut tampil begitu gila dan mampu mencampur adukan perasaan dan pikiran. Apalagi dengan balutan aspek sinamatik yang padat, membuat cerita yang menarik tersebut terbungkus dengan apik, yang membuat kalian seakan tengah memainkan sebuah film.
Namun walaupun demikian, Death Stranding masih punya sedikit kekurangan minor, salah satunya adalah aspek sinematik yang terasa “berlebihan” dimana tiap interaksi kecil sekalipun juga memicu munculnya cutscene. Selain itu, meski cerita yang dihadirkan memukau, sang protagonis utama – Sam justru tampil dengan kepribadian yang hambar dan kurang menarik.
Terlepas dari beberapa kekurangan minor tersebut, Death Stranding merupakan sebuah game open world unik yang harus kalian coba sendiri. Death Stranding terasa sebagai game penuh dengan kegilaan yang mampu dieksekusi secara brilian. Game tersebut sangat cocok bagi kalian yang menginginkan sebuah game open world yang belum pernah ada sebelumnya dan memiliki durasi playtime yang panjang. Jika dianalogikan, Death Stranding bagaikan sebuah cake yang terlihat menggoda dan penuh dengan toping yang bervariasi.
Baca juga berita atau artikel menarik lainnya dari Author.
Contact: erenhartd@gamebrott.com