Tak perlu grafis 3D super menawan dengan deretan konten didalamnya untuk menciptakan sebuah game yang layak untuk dimainkan. Buktinya, kini telah banyak developer indie yang telah mampu menciptakan game yang terlihat simple, namun ternyata sangat menarik. Dan hal tersebutlah yang coba ditawarkan oleh Adult Swim Games melalui Death’s Gambit.
Genre souls-like memang menawarkan tingkat kesulitan tinggi sebagai daya tarik utama, beragam tantangan yang tersedia mampu memaksa siapapun yang memainkannya untuk menjadi “handal”. Ditengah banyaknya genre souls-like yang telah dirilis ke pasaran, Death’s Gambit hadir sebagai sebuah game yang fresh dalam genre tersebut.
Hadir dengan grafis 2D pixelated, Death’s Gambit mampu hadirkan pengalaman souls-like yang terasa berbeda & tak biasa. Sensasi kematian yang diimplementasikan dalam bentuk 2D tetap mampu membuat siapapun yang memainkannya merasa tertantang & selalu berusaha menundukan berbagai tantangan yang ada, walaupun akhirnya hanya akan mati berkali-kali.
Story
Kalian akan berperan sebagai Sorun, seorang ksatria handal yang harus merenggang nyawa ketika melakukan ekspedisi bersama pasukannya. Sorun yang masih memiliki penyesalan karena tak pernah dapat melihat kembali Ibunya yang telah lama menghilang, merasa ingin mendapatkan hidup keduanya untuk mencari ibunya tersebut.
Sorun akhirnya membuat perjanjian dengan Death yang merupakan sosok dewa kematian, dengan perjanjiannya tersebut, Sorun akhirnya menjadi seorang immortal. Dengan menjadi seorang immortal, tiap kali Sorun terbunuh, ia akan selalu hidup kembali, memanfaatkan kondisinya tersebut, Sorun langsung melakukan misi pencarian terhadap ibunya di sebuah tempat bernama Caer Siorai. Perjalanannya tak akan mudah karena ia harus mengumpulkan tiga buah sigil untuk membuka gerbang Caer Siorai.
Ketiga sigil ini dilindungi oleh para iblis yang harus Sorun tundukan nantinya, lantas apakah Sorun dapat bertemu kembali dengan ibunya? Jawaban tersebut tentunya hanya bisa kalian datkan dengan memainkan game racikan Adult Swim Games yang satu ini.
Peran Karakter Pendukung yang Terlalu Aneh
Dalam perjalanannya, Sorun akan bertemu dengan 2 orang rekan yang juga ingin menuju Caer Siorai, yaitu Ione & Vrael. 2 karakter ini memiliki tujuan untuk melenyapkan kegelapan melalui Caer Siorai, tetapi sering kali mereka justru menjadi pribadi yang “plin-plan”. Kalian akan mendapatkan bantuan mereka, namun sering kali juga kalian akan berhadapan dengan mereka sebagai “mini boss fight”, dengan alasan cerita yang tidak masuk akal. Dan parahnya hal tersebut terjadi selama beberapa kali (lawan > temenan > lawan > temenan > lawan), sungguh aneh & gaje.
Perpaduan Tema yang Justru Bearkhir Absurd
Awalnya kami perpukau dengan tema suram medieval yang ditawarkan oleh Death’s Gambit, desain lokasi, environment, hingga karakter yang tersaji benar-benar terlihat sangat baik. Namun seiring berjalannya cerita & area baru yang ditelusuri, kalian akan menemukan fakta bahwa, ternyata Death’s Gambit juga tampil dengan tema futuristik didalamnya.
Mulai dari senjata modern, alien, robot, hingga karakter Orga yang hadir dengan riflenya, di mata kami hal tersebut tak membuat tema Death’s Gambit terlihat unik & menarik, tapi justru sebaliknya, absurd. Kami rasa Death’s Gambit akan terlihat jauh lebih memukau lagi bila hanya fokus dengan tema medieval yang disajikan.
Tak Sesuai Harapan
Dalam reveal trailer perdana Death’s Gambit yang meluncur 3 tahun silam, kita bisa melihat bahwa ada beberapa lokasi, mekanisme gameplay, & boss fight yang tak muncul dalam final releasenya. Padahal bila kita lihat, gameplay yang terlihat dalam trailer tersebut terlihat lebih unik & solid, dimana Sorun dapat mengeluarkan rope & bergelantungan di tubuh raksasa.
Beberapa Boss fight berukuran masif yang terlihat dalam trailer tersebut juga akan sangat menarik bila dapat dilawan. Deretan lokasi menarik dalam trailer tersebut juga berujung tak muncul juga dalam gamenya, padahal terlihat cukup menarik untuk dieksplorasi. Anehnya, Adult Swim Games malah justru menyuntikan sebuah inovasi yang tak diinginkan, yaitu perpaduan tema medieval & futuristik yang akhirnya malah berujung ke”absurd”an belaka.
Dark Souls 2D
Meskipun terlihat sederhana, Death Gambit memiliki konsep gameplay mirip Dark Souls, tentunya dalam bentuk 2 dimensi. Combat & berbagai mekanisme yang ia usung terbilang cukup solid, berbagai combat yang ada terasa kompleks dan perlu dipelajari sebelum dieksekusi. Ada 7 class yang tersedia, setiap class memiliki kelebihan & kekurangannya masing-masing, kalian dapat memilih class yang paling cocok dengan gaya bermain kalian.
Kalian nantinya juga dapat memakai 2 senjata yang berbeda & menciptakan karakter dengan berbagai combo yang sesuai dengan keinginan kalian. Dengan unsur RPG yang ditawarkan, tentunya kalian dapat mempersiapkan beragam equipment & item untuk menunjang petualangan kalian. Namun sayangnya, equipment seperti armor yang di-equip tidak memberikan perubahan pada tampilan karakter Sorun, satu-satunya yang berupah hanyalah saat kalian mengubah capenya.
Merasa kurang matang dengan item & equipment yang dipakai? tenang, kalian juga masih dapat menunjang kemampuan Sorun melalui leveling up & unlock skill perks yang tersedia. Masih merasa kurang? kalian juga dapat memberikan ability skill terdahap senjata yang kalian pakai, namun perlu diingat, sekuat apapun equipment & item yang kalian pakai, kalian tetap harus tetap “git-gut” menghadapi dunia Death’s Gambit yang kejam.
Dunia yang diusung sendiri terasa tak begitu luas, namun kalian akan bebas berpergian kemanapun yang kalian suka dalam dunia yang cukup memanjakan mata ini. Dengan elemen open world tersebut, kalian dapat melakukan grinding di berbagai area untuk memperkuat diri-sendiri sebelum menghadapi “cobaan” yang lebih berat.
Death’s Gambit memiliki dunia dengan ragam tantangan yang seakan mampu mengokang rasa frustasi kalian ke level yang lebih tinggi. Tetap fokus & sabar adalah kunci untuk menundukan tiap musuh & boss fight yang menghadang, tiap boss yang disuguhkan hadir dengan kemampuan yang berbeda-beda. Tentunya tiap boss harus ditundukan dengan berbagai cara yang berbeda pula, dan tentunya kalian harus melakukan observasi & tetap fokus mencari cela demi melesatkan serangan.
Mati berkali-kali? tak masalah, Adult Swim Games memang menunjukan bahwa kematian merupakan hal yang wajar dalam game racikannya tersebut. Setelah kalian mati yang perlu kalian lakukan adalah berusaha lebih baik lagi untuk menundukan tiap tantangan yang ada.
Kami merasa sangat yakin bahwa Death’s Gambit hadir dengan beragam gameplay yang mampu merepresentasikan Dark Souls kedalam wujud 2 dimensi. Bukan hanya karena tingkat kesulitannya saja, namun karena banyak elemen gameplay yang ia usung, mulai dari sistem rest yang menyerupai bornfire, sistem parry, penggabungan ability, dan masih banyak yang lainnya. Namun walaupun demikian, kalian akan tetap dapat merasakan sebuah pengalaman souls-like yang baru melalui Death’s Gambit ini.
Tampil Menawan Dengan Grafis Sederhana
Tampil bagaikan Dark Souls dalam wujud 2 dimensi, Death’s Gambit tetap terlihat menawan dengan kualitas visual yang ia usung. Walaupun terlihat minimalis & sangat sederhana, ia tetap mampu suguhkan berbagai atmosfir & environment yang terlihat menawan.
Kesederhanaan tersebut tetap terasa mampu menghidupkan setiap adegan & area yang tersaji, beragam efek yang ada juga kian mendorong tampilan grafis pexel art 2D ini menjadi semakin menawan. Mulai dari burung yang berterbangan, daun yang berguguran, desain monster yang terlihat epik, hingga efek cahaya yang terlihat dramatis, kesemuanya terlihat minimalis namun terasa manis.
Soundtrack yang cukup ciamik
Apa jadinya bila sebuah game souls-like yang terasa menegangkan tak dibalut dengan soundtrack yang ciamik? untungnya hal tersebut tak terjadi pada Death’s Gambit. Sebagai sebuah game yang mengadirkan nuansa kematian didalamnya, ia mampu hadir dengan deretan soundtrack yang mampu meningkatkan beragam suasana yang tersaji, khususnya “kesedihan”,”keepikan”, “ketegangan”, & “kematian”.
Memang ada beberapa backsound yang hadir terkadang tak sesuai dengan scene yang tersaji, namun kebanyakan tetap tampil manis & mampu membangun deretan scene yang ditampilkan. Mulai dari scene emosional hingga pertarungan yang menegangkan dibalut dengan deretan soundtrack yang terasa “pas” & mampu memperkuat atmosfir permainan.
https://www.youtube.com/watch?v=EE5cD4FytpI
Voice Acting yang Tak Matang
Death’s Gambit hadir dengan voice acting yang terkesan digarap setengah hati saja, deretan non playable character mememiliki acting yang cukup baik. Namun masalah utamanya malah terletak pada sang protagonis utama, Sorun, sebagai karakter utama, Sorun justru tak memiliki voice actor dan hanya berbicara melalui dialog tanpa suara. Tentunya sangat aneh bila melihat semua karakter non playable dapat mengeluarkan suara, sedangkan karakter utama yang memiliki peran paling krusial justru tak memiliki suara sama sekali.
Hal lainnya yang paling mengganjal, terkadang karakter non playable yang memiliki voice talent justru tak mengeluarkan suara, bisa jadi karena bug, atau memang Adult Swim Games sengaja melakukan hal aneh tersebut. Tentunya hal yang satu ini menjadi sebuah nilai kurang yang membuat pengalaman bermain terasa tak maksimal.
Verdict
Death’s Gambit hadir sebagai sebuah game souls-like yang terasa segar dengan tampilan sederhananya, ia juga terasa cukup padat dengan deretan konten yang ia suguhkan. Tingkat kesulitan super tinggi yang mampu membuat kalian frustasi akan membuat kalian tertantang & penasaran untuk menundukan berbagai boss menarik & berbagai rintangan yang ada.
Namun, dengan berbagai kelebihannya tersebut, Death’s Gambit tetap hadir dengan banyak kekurangan yang akan membuat pengalaman saat bermain terasa tak maksimal. Konsep yang berujung absurd hingga berbagai masalah yang ada membuat Death’s Gambit terkesan digarap hanya setengah-setangah & terasa tak maksimal. Tetapi, bagi kalian yang tak peduli dengan berbagai kekurangan tersebut, maka Death’s Gambit akan menjadi pemuas dahaga untuk kalian yang gila akan tantangan kematian.