Review Demo Stellar Blade — Rebut Kembali Bumi Demi Umat Manusia

Review Demo Stellar Blade

Review Demo Stellar Blade — Merupakan game AAA pertama buatan developer Shift Up yang dulunya dikenal dengan “Project Eve” sebelum akhirnya resmi diperkenalkan sebagai “Stellar Blade” pada 13 September 2022 lalu.

Setelah digoda dengan trailernya yang kece abis dengan combat yang cepat, juga penampakan seorang nona cantik jelita sebagai pemeran utama, pastilah Stellar Blade menjadi judul yang paling dinanti-nantikan.

Kali ini, Gamebrott mendapat kesempatan untuk mencoba memainkan Demo Stellar Blade sedikit lebih awal sebelum perilisan resminya. Dengan kesempatan yang luar biasa, maka pengalaman luar biasa pula yang disajikan game kece ini kepada kami.

Mulai dari jalan ceritanya, pengalaman combat-nya yang ‘sat-set-sat-set’, juga berbagai karakter yang kece dan keren abis! Maka, kali ini kami akan bagikan pengalaman bermain kami selama memainkan demo Stellar Blade kepada para pembaca setia Gamebrott!

Review Demo Stellar Blade

Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita loncat ke ulasan Stellar Blade ini!

Story

Eve dan Tachy

Cerita yang ditawarkan oleh Stellar Blade tak jauh dari tema Sci-Fi dan Apocalyptic. Dimana umat manusia terusir dari bumi setelah kalah perang melawan penjajah asing dalam wujud monster mengerikan bernama Naytiba.

Hal ini membuat seluruh umat manusia dievakuasi ke Koloni yang ada di luar angkasa. Dan untuk kembali merebut rumah mereka, Eve (pemeran utama kita) dan pasukannya diutus untuk melawan Naytiba demi mendapatkan kembali planet bumi.

Akan tetapi, ternyata segalanya tak sesuai rencana. Ada banyak rintangan yang dihadapi oleh Eve dan kawan-kawan sampai dia harus berjuang sendirian. Beruntung dia diselamatkan oleh seorang survivor yang masih berdiam di bumi bernama Adam.

Eve dan Adam

Bakal banyak misteri yang membuat kalian semakin penasaran dari apa yang ada di Demo Stellar Blade yang bikin Gamer tidak sabar menantikan perilisan gamenya nanti. Mulai dari reruntuhan masa lalu peradaban manusia yang bisa menjadi petunjuk merebut kembali planet bumi sampai cara menghancurkan semua makhluk yang menginvasi planet.

Gameplay

Parry-nya harus tepat waktu!

Gameplay Stellar Blade mengusung seni combat third-person yang cepat. Pemain tak hanya menyerang musuh secara membabi buta, tetapi juga harus menguasai teknik parry yang sempurna agar serangan musuh bisa dicounter dengan baik. Mudahnya, pertarungan di sini berfokus pada menangkap pola serangan musuh dan membalasnya dalam waktu yang tepat.

Beta Gauge Eve sendiri diisi dengan menangkis dan menghindari serangan musuh. Beta Gauge ini sama seperti skill yang biasa digunakan untuk melancarkan serangan mematikan, bahkan bisa menembus shield musuh dan mengaktifkan buff.

QTE-nya cepet banget!

Dan dimana ada parry, biasanya ada Quick Time Event (QTE) di tengah permainan. Elemen ini juga muncul di Stellar Blade, yang mana tak menutup kemungkinan pemain bakal ketemu dengan QTE ini di saat sedang menghindari serangan ulti musuh. Dan waktu QTE yang dimunculkan pun bisa tak sampai satu detik. Jadi, combat-nya benar-benar melatih refleksmu.

Awas jatuh

Selain seni combat, Stellar Blade juga menawarkan eksplorasi kepada pemain di lingkungan apocalypse. Kalian bisa berlari, loncat, memanjat, berenang, bahkan bergelantungan di tiang-tiang yang ada. Tetapi, berhati-hatilah jangan sampai jatuh karena fall damage-nya gak main-main!

Kalian juga harus menghindari gedung-gedung yang retak dan hancur. Jangan sampai kalian tertimpa reruntuhan karena… ya sakit dong kalau ketiban?! Jadi, pemain benar-benar diharapkan untuk waspada dengan lingkungan sekitar.

Fitur Gameplay yang Ada

Ada fitur equipment dan bag

Game ini menghadirkan berbagai macam fitur yang biasa kita temui di game genre action. Pastinya Stellar Blade menghadirkan fitur bag yang memungkinkan pemainnya untuk mengenakan gear, skin, atau aksesoris lainnya. Gear ini bisa didapatkan dari eksplorasi atau penyelesaian misi.

Camp yang memuat fitur shop, skill setting, change song, dan rest.

Selain itu, disini juga ada fitur camp yang merupakan semacam safe place-nya pemain. Camp ini terdiri dari shop, dimana kamu bisa beli item seperti health, explosion, dan lainnya. Ada juga fitur skill setting yang bisa kamu akses untuk menaikkan level skillmu sehingga lebih banteng untung melawan musuh.

Dan tentunya, safe place juga menyediakan opsi “rest” dimana kamu bisa isi energi dan HP kembali. Akan tetapi, ketika kamu sudah selesai istirahat, musuh-musuh akan kembali respawn.

Skill Setting

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, skill setting memungkinkan pemain untuk melatih dan unlock skill baru menggunakan Skill Point. Dan nantinya kamu juga memiliki opsi untuk terjun ke training agar pemain terbiasa dengan skill baru yang telah dibuka.

Tidak ada batasan waktu selama training, dan disini kamu diminta untuk membentuk combo sesuai dengan instruksi.

Fitur training

Lalu ada juga fitur data bank yang memuat informasi mengenai karakter di Stellar Blade juga segala jenis Naytiba yang telah ditemui di sepanjang permainan. Setiap yang kita temui akan memuat informasi lengkapnya yang bisa kamu akses di sini. Jadi cukup menjelaskan latar belakang setiap karakter yang Eve temui.

Contoh Naytiba yang sudah masuk ke data bank

Graphic

Mengusung latar apocalypse yang penuh reruntuhan

Sebagai game dengan budget AAA, grafik yang Stellar Blade tawarkan cukup memanjakan mata oleh ke-High Definition-nya. Meskipun berlatar belakang apocalypse, dimana seluruh environment yang disajikan dipenuhi dengan reruntuhan dan bangunan tak terpakai, tidak membuat kami bosan melihatnya. Justru terasa sungguhan dan kami pribadi cukup puas dengan penyajiannya.

Cantik banget ya, Eve! T_T

Belum lagi desain karakter-karakternya yang menggunakan 3D scanning, membuat mereka yang hadir di dalamnya sangat kece dan cantik! Eve sebagai protagonis kita memang didesain sebagaimana seorang MC dengan Shin Jae-eun sebagai modelnya.

Akan tetapi, bukan berarti karakter pendukung seperti Tachy dan Adam tidak terlihat sebagai NPC yang biasa saja. Mereka juga tak kalah keren dilihat dan cocok bersanding dengan Eve. Akurasi pergerakan mulut juga sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Motion animasi karakter saat duduk, berdiri, dan bertarung juga terlihat sempurna.

Sound

Dari segi suara, kami tak memiliki banyak masalah apapun dengan Stellar Blade. Di sini kalian juga bisa gonta ganti soundtrack ke lagu kesukaan kalian. Tetapi, fitur ini hanya bisa diakses saat kalian istirahat di camp saja. Setidaknya ada beberapa pilihan lagu genre ballad yang bisa membantu kamu relax ketika sedang rehat. Sayangnya, pilihan lagunya tidak banyak pilihan dan tidak ada judul yang menyertai.

Saat kembali ke permainan, genre soundtrack-nya juga tidak berubah, hanya diganti dengan lagu yang sedikit lebih up beat. Akan tetapi, bukan lagu yang memang biasa kita temui ketika bertarung. Dan saat bertemu musuh pun, lagu yang diputar tetap sama, hanya saja tertutup oleh sound effect seperti teriakan karakter atau bunyi tebasan pedang.

Akan tetapi, soundtrack-nya akan berubah menjadi lebih menegangkan hanya jika pemain telah bertemu dengan Naytiba level elit ke atas atau ketika sudah ketrigger oleh cutscene. Pastinya sudah cukup menciptakan atmosfer yang seru dan menantang.

Kesimpulan

Review Demo Stellar Blade — Rebut Kembali Bumi Demi Umat Manusia 18

Menurut kami, game ini sangat recommended buat teman-teman Gamebrott mainkan saat rilis secara full nanti. Sebab, dia menghadirkan sistem combat yang cepat, desain karakter yang unik, juga jalan cerita yang menarik banget buat dikupas lebih dalam.

Meskipun jalan cerita yang dihadirkan di Stellar Blade Demo ini terbilang relatif singkat, tetapi sudah cukup membuat kami penasaran bagaimana dan apa yang sesungguhnya terjadi di dunia Stellar Blade, apa yang akan terjadi pada Eve dan Adam ke depannya, dan lain-lain.

Review Demo Stellar Blade — Rebut Kembali Bumi Demi Umat Manusia 19

Jika ditanya kekurangan game ini, mungkin dapat saya katakan bahwa game ini tidak ramah newbie, khususnya pemain baru konsol yang kesulitan membentuk combo attack dan juga refleks yang baik untuk melakukan teknik parry yang baik.

Sebab, di awal mula permainan, kami sudah disuguhi dengan berbagai tutorial yang harus menghafal tombol-tombolnya. Dan di bagian prolog pun kami sudah dipertemukan dengan musuh level elit.

Dan walaupun pengguna PlayStation di Indonesia terbilang tak banyak, namun untuk pilihan Bahasa Indoenesia masihlah nihil. Sebab, pertimbangan ini tetap diperlukan dan bisa jadi nilai tambahan untuk Stellar Blade, khususnya bagi pemain lokal yang ingin menyelami cerita yang disajikan lebih mendalam lagi.

Itulah ulasan singkat kami mengenai Stellar Blade Demo. Secara keseluruhan, game ini benar-benar worthy untuk dimainkan apalagi buat pemain PS yang suka banget sama action combat yang cepat dan tegas seperti ini.

Jika kalian ingin tahu lebih dalam lagi mengenai Stellar Blade, maka memainkan gamenya adalah opsi yang paling tepat!


Baca juga informasi menarik Gamebrott terkait Stellar Blade atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version