Review Goat Simulator 3 — Sandbox merupakan salah satu genre game yang dikenal akan open-world dan kebebasan para pemain untuk melakukan apa saja yang mungkin dapat dilakukan di dunia game. Melalui genre ini, pemain dapat menjelajah seluruh dunia di dalamnya juga bisa berinteraksi dengan seluruh karakter NPC, benda, atau event yang tersedia pada game tersebut.
Berbicara soal game sandbox, pada 17 November 2022, developer Coffee Stains Studio baru saja merilis Goat Simulator 3 yang merupakan seri ketiga dari Goat Simulator. Goat Simulator 3 ini merupakan sebuah game di mana banyak peningkatan dan perubahan yang dikemas dengan cukup baik, terlebih dalam segi grafis dan mekanisme gameplay. Hal tersebut bisa dijadikan sebagai menu utama yang dapat dinikmati gamer bagi mereka yang sudah pernah memainkan dua seri sebelumnya maupun pemain baru.
Berbasiskan third-person sandbox adventure, kalian akan kembali berperan sebagai Pilgor, kambing nakal tapi tak mencuri ketimun yang suka berbuat onar di manapun dan kapanpun. Nantinya, melalui game inilah kalian bakal menemani sang kambing bepergian di sebuah tempat bernuansa kental akan peternakan.
Daftar isi
Review Goat Simulator 3 — Petualangan Kambing yang Super Absurd!
Pada kesempatan kali ini, penulis akan memberikan review Goat Simulator 3 yang telah rilis 17 November 2022 lalu di PC dan konsol PS. Sebelum itu, pertama – tama kami mengucapkan terima kasih kepada Coffee Stains Studio yang telah memberikan kami kesempatan untuk mencoba game Goat Simulator 3.
Review ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis selama memainkan game dari awal hingga akhir. Bagi kalian yang belum memainkan game ini tak perlu khawatir, karena review ini bersih akan spoiler tentang isi cerita hingga plot twist. Yuk kita mulai pembahasan mengenai review Goat Simulator 3!
Story
Goat Simulator 3 adalah seri ketiga di mana kalian kembali menjadi seekor kambing aneh. Namun, perbedaan signifikan dari kedua seri game Coffee Stains Studio tersebut adalah, Pilgor beserta kawanan kambing lainnya akan diajak ke sebuah pulau besar bernama San Angora, di mana ada sebuah tempat bernama Goat Tower yang buat kita penasaran apa saja sih isi di dalam menara tersebut.
Goat Tower sendiri merupakan sebuah tempat seperti kastil di mana ada beberapa pintu besar yang dikunci banyak rantai. Rantai tersebut akan terbuka jika kita mampu mencapai Illuminati Ranks sesuai level yang disuguhkan. Nantinya, akan ada kejutan besar yang membuat kita cukup kaget, karena tak menyangka Coffee Stains mampu menghadirkan misteri yang buatmu penasaran dan ingin terus memainkan game. Kira – kira misteri apakah itu? Jawabannya adalah… silahkan mainkan sendiri gamenya!
Gameplay
Goat Simulator 3 masih membawa mekanisme yang sama dengan kedua seri sebelumnya. Kita dapat memanjat, melakukan headbutt, lick dan membawa objek – objek yang ada di dekat Pilgor. Perbedaan yang signifikan pada kedua serinya tampak pada beberapa quest yang bisa kalian kerjakan untuk menaikkan level Illuminati Ranks dan membuka rantai Goat Tower satu – persatu.
Uniknya, dalam quest tersebut kalian akan disuruh mengerjakan sesuatu dengan bahasa yang super absurd. Quest dalam Goat Simulator 3 tersebut menghadirkan plot twist tak terduga, dan itu sukses membuat pinggang penulis melayang karena keabsurd-an misi yang diberikan. Selain quest, game ini juga hadirkan beragam hidden secret dan collectibles yang tersebar di beberapa tempat dan tentunya bisa kalian kumpulkan selama bermain Goat Simulator 3.
Tak hanya itu saja, teman – temanmu juga bisa menjadi seekor kambing nakal lho, brott! Karena Goat Simulator 3 menghadirkan fitur multiplayer co – op yang bisa dimainkan secara offline maupun online. Melalui fitur ini, kamu dan teman party-mu dapat mengeksplorasi dunia game bersama, “membantu” orang – orang di tempat manapun, dan bisa bermain bersama 7 kambing lainnya dalam sebuah mini-game lucu.
Tambahan lain, Goat Simulator 3 juga hadirkan beberapa karakter baru yang bisa kalian beli menggunakan Karma. Karma bisa dibilang merupakan Goat’s Coin yang bisa dikumpulkan lewat event, Goat Tower, dan masih banyak lagi. Karma inilah yang bisa membuatmu membeli karakter, kostum baru, juga gear untuk menyesuaikan play style-mu di dalam game nantinya.
Graphic
Untuk yang satu ini, penulis mau berikan empat acungan jempol! Visualisasi yang ditampilkan dalam game adventure sandbox benar – benar keren. Baik ketika muncul cutscene cerita utama, cutscene kecil maupun gameplay, kualitas grafis buatan Coffee Stains Studio ini tetap konsisten dan epik.
Melalui Goat Simulator 3, kalian dapat melihat pemandangan indah sebuah peternakan yang dihiasi banyak hewan, para manusia, dan juga gedung- gedung. Tentunya kalian dapat mengabadikan pemandangan atau momen indah tersebut lewat Photo Mode.
Ini dikarenakan Goat Simulator 3 telah menghadirkan kualitas grafis yang telah mencapai 60 fps untuk konsol PS5. Dengan pemandangan grafis luar biasa ini, kalian bisa mengambil berbagai momen menarik dan epik ketika bermain dengan berbagai opsi yang dapat memperbagus foto yang kalian ambil nantinya.
Music
Untuk musiknya sendiri, Goat Simulator 3 menghadirkan soundtrack dan background musik yang membawa suasana fun di dalamnya. Selain itu, penyampaian dan pembawaan dialog di tiap karakter juga dikemas ala komedi, seperti contoh dialog “what the frog?!” yang merupakan plesetan dari “what the f**k“. Musik – musik dan dialog tersebut dapat menuangkan atmosfir lawak, dan hal ini menjadi nilai plus dalam Goat Simulator 3 di mana game ini kaya akan keanehan dan juga lucu.
Kelebihan dan Kekurangan
Dalam sebuah game, tentu mempunyai sebuah kelebihan beserta kelemahan di dalamnya. Beberapa kelebihan Goat Simulator 3 yang menjadi nilai plus bagi penulis adalah referensi – referensi yang kalian kenal banget dapat dikemas dengan unsur komedi di dalam game ini. Selain itu, suasana fun dan jalan cerita menarik membuat penulis ketagihan memainkan Goat Simulator 3. Ini dikarenakan banyak misi – misi aneh dan kocak yang mampu membuat pemain betah di depan monitor seharian.
Namun, untuk kekurangan gamenya sendiri, Goat Simulator 3 masih mempunyai beberapa bug dan glitch kecil yang sedikit mengganggu bagi penulis. Selain bug, ada juga bagian tombol – tombol di mana penulis sedikit kesulitan penggunaannya selama memainkan game, khususnya ketika berkendara.
Dikala beberapa game tombol X untuk tancap gas, petak untuk rem dan lainnya, Goat Simulator 3 menggunakan L2 untuk rem, R2 untuk gas, dan lainnya selama berkendara. Hal ini yang buat penulis harus kembali mengingat tombol mana yang digunakan untuk gas, rem, melempar objek, dan sebagainya. Meski begitu, Goat Simulator 3 tetap menjadi salah satu game yang worth it kalian mainkan di waktu luang.
Kesimpulan
Goat Simulator 3 ini menjadi pengalaman baru yang seru bagi penulis. Kalau boleh jujur, game satu ini punya hal yang tak terduga baik dari cerita maupun konten yang disuguhkan. Walau mempunyai misi – misi absurd di dalamnya, tak dapat dipungkiri bahwa sensasi yang diberikan cukup memuaskan hati, pikiran, dan pinggang penulis selama memainkannya.
Meskipun masih ada beberapa kekurangan yang ada dalam game, eksekusi dan visualisasi yang ditampilkan membuat penulis sudah puas secara personal. Jadi, Goat Simulator 3 bisa menjadi rekomendasi bagi kalian yang ingin mencari game yang seru dan penuh keabsurd-an.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Review Game atau artikel lainnya dari Nadia Haudina. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.