Resident Evil… Yap, yang sekarang lagi disebut-sebut lagi ngalamin genre crisis karena banyak yang protes soal keputusan Capcom buat nyampurin “sedikit” element action didalem gamenya contohnya, Resident Evil 5 – 6. Well, time passes on dan Capcom pun ngerilis Resident Evil Revelations 2 ini Februari lalu. Kita semua mungkin udah banyak denger kalo Revelations yang pertama dapet review yg cukup hangat dari para gamers terutama fans-fans terdahulunya karena lebih “deket” ke unsur horor daripada title-title RE yang muncul belakangan ini. Nah, Revelations 2 ini sanggup ga sih buat nyaingin pendahulunya? Or more importantly, cukup ga sih buat nyelametin identitas RE? here’s what I thought after completing the game!
Daftar isi
PLOT
Revelations 2 ini diambil dari dua sudut pandang yaitu Claire Redfield, adik dari Chris Redfield yang sekarang adalah anggota NGO TerraSave dan Barry Burton (yay!) yang udah lama banget absen dari RE yang sekarang menjabat sebagai penasihat untuk BSAA (Bioterrorism Security Assessment Alliance). Petualangan mereka juga ditemenin sama 2 karakter support yaitu Moira Burton, putri dari Barry dan gadis kecil bernama Natalia Korda yang punya kemampuan untuk merasakan keberadaan B.O.W. dan punya masa lalu yang lebih “darker” lagi. Cerita awal dari Revelations 2 berawal dari Moira & Claire yang sedang ada di acara penerimaan anggota baru TerraSave setelah itu pasukan misterius masuk ke pesta dan menculik semua orang ke pulau untuk dijadikan bahan eksperimen The Overseer, sang antagonis utama. Setelah mendengar kabar ini, Barry pun berangkat seorang diri ke pulau tersebut dan disana dia bertemu Natalia.
Setelah pertama diumumin bakal ngambil setting disebuah penjara yang terletak ditengah pulau antah berantah banyak gamer yang mulai negatif duluan dengan alasan “Ga kreatif! Copycat Code Veronica!” tapi setelah gue alamin sendiri ternyata ga seburuk itu kok, malah lebih dari ekspektasi. In fact, menurut gue Capcom berani ngambil langkah baru dalam pengembangan cerita. Karena plot disini terkesan darker dan lebih misterius ditambah lagi The Overseer terkesan punya tujuan yang lebih sinister lagi. Rasanya beda dari kebanyakan plot-plot RE sebelumnya yang terkesan lebih “jelas”. Setiap episode terbagi jadi 2 campaign Claire & Barry dan semakin jauh episodenya semakin banyak twist dan ending cliffhanger setiap episode yang bikin player bertanya-tanya sama nebak apa sebenarnya yang terjadi diantara 2 timeline ini. Dan bener aja, begitu sampai di episode-episode akhir semua mulai jelas dan langsung kerasa jadi sebuah “Complete Story”.
Bener-bener plot experience yang keren dan buat sebagian player mungkin bakal bener – bener diluar tebakan awal mereka, nicely done! Beberapa konflik minor juga disisipin disini, seperti konflik keluarga antara Moira & Barry dan masa lalu Natalia yang semunya cukup berperan di overall plot game ini.
Gameplay
Gameplay sendiri cukup berasa memuaskan. Disini capcom nawarin sistem “Partner Zapping” mirip sama RE Zero dimana kita bisa dengan bebas switch antara karakter. Masing-masing punya rolenya Claire & Barry bagian offensive sementara Moira & Natalia dibagian Defense tapi bukan berarti Moira & Natalia gabisa ikut offense. Moira punya senter sama Linggis yang bisa dipake untuk stun musuh sementara Natalia bisa lempar batu bata dan dia punya kemampuan untuk merasakan keberadaan musuh dan juga titik kelemahannya. Kerjasama antar karakter juga terkesan memuaskan.
Contoh, player bisa stun musuh dengan lampu senternya Moira dulu lalu switch lagi ke Claire untuk ngelancarin Melee Attack, lalu switch lagi ke Moira untuk finishing attack dengan menggunakan linggis. Sementara untuk Natalia & Barry, Natalia bisa melihat beberapa titik lemah musuh dan player bisa switch lagi ke Barry untuk finishing move. Malah ada beberapa musuh yang hanya Natalia yang bisa lihat!
Dan buat para gamer yang kecewa sama RE6, don’t worry kita gaakan tiba-tiba berubah jadi sensei sabuk hitam kok disini. Melee move terbatas dan satu elemen keren lagi yang dikenalin Capcom adalah Stealth. Player bisa jongkok dan diam-diam keluar dari area musuh atau player bisa diam-diam kebelakang musuh dan menghabisi musuh dengan finishing stealth move. Elemen baru, tapi berasa memuaskan karena percaya atau engga player bakal sering dihadapkan disituasi dimana mereka butuh Stealth. Satu yang jadi masalah, musuh-musuh di Revelations 2 ini terkesan terlalu gampang untuk dibunuh.
Terutama “Rotten” mahluk mirip zombie yang ada di campaign Barry. Tapi beberapa musuh juga terkesan mengintimidasi dan butuh kerjasama antar karakter juga untuk bisa dibunuh. Seperti “Glasps” & “Revenant”
Raid Mode
Raid Mode is back! Dan player dikasih lebih banyak kesempatan untuk kostumisasi kali ini! Sekarang senjata bisa di share antar karakter dan untuk skill terbagi jadi dua untuk tiap karakter. Yaitu Passive dan Active. Sistem baru yaitu “inherit” dimana player bisa “mewariskan” skill yang udah maxed out ke karakter lain. Bahkan setelah player berhasil mencapai Lv 100 untuk satu karakter, player tetep bisa dapet skill point dan tetep bisa level up skill-skillnya. Ditambah lagi dengan support dari RE.net yang kadang mengadakan Event Online.
Pemenang dari Event tersebut akan mendapatkan berbagai macam bonus seperti Gold yang bisa dipakai di store, dan part-part senjata secara Free! Raid Mode kali ini juga mempunyai plotnya sendiri. Disini diceritakan kalau The Overseer sedang melakukan Tes AI (Artificial Intellegence)nya yang terbaru yaitu Red Queen Alpha. Kita akan memulai game sebagai “program” yang bisa mengambil bentuk dari setiap karakter yang ada digame. Kita memulai game dari sebuah ruangan yang dinamakan “The Vestibule” dimana kita bisa mengakses yang kita perlukan untuk Raid Mode. Seperti Store, Change Character, Launch Mission, dan lain lain. For me? Raid Mode is highly Replayable!
The Bad(s)
Beberapa poin yang menurut gue kurang di game ini:
- Durasi per-episode terlalu pendek.
- Grafis kurang begitu “cantik”
- Online Co-Op hanya ada di Raid Mode
Kesimpulan akhir, menurut gue Revelations 2 is a masterpiece! Story is well executed! dan gameplaynya cukup dekat dengan unsur survival horror. Dan ini menunjukan kalo Capcom berusaha untuk mendengarkan keluhan para fans. Mungkin dilain waktu, capcom bisa memperbaiki dari segi grafisnya karena setelah liat RE5 & 6, sebagian gamers mungkin bakal sedikit heran…..
SCORE
8/10
Pict source
www.facebook.com
www.twinfinite.net
www.youtube.net
www.polygon.com
www.residentevil.wikia.com
adala-news.fr
[vc_message message_box_style=”3d” message_box_color=”warning” icon_fontawesome=”fa fa-exclamation-triangle”]Artikel ini ditulis oleh contributor. Gamebrott tidak bertanggung jawab atas ketidaktepatan, pernyataan, kekeliruan isi informasi dari contributor.[/vc_message]