Sound
Soundtrack yang “Match”
Tak dapat dipungkiri, bila soundtrack merupakan salah satu elemen paling penting dalam video game, ia seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari video game. Tak hanya hadir sebagai pelengkap semata, namun guna membangun sebuah sensasi & suasana yang diusung game itu sendiri. Bila diracik dan disusun dengan tepat, soundtrack mampu menciptakan atmosfir permainan yang lebih dalam, dan kali ini Shadow of the Tomb Raider mampu mengimplementasikan deretan soundtracknya dengan cukup matang.
Tiap momen yang tersaji dibalut dengan berbagai soundtrack yang terasa pas, kesedihan sosok Lara Croft dibalut dengan soundtrack yang sendu. Berbagai momen menegangkan dibalut dengan soundtrack yang memacu adrenalin, hingga scene epik yang tersaji dibalut dengan soundtrack yang merepresentasikan kemegahan. Kesemua soundtrack tersebut tersusun rapi dan mampu memperkuat kesan immersive ketika bermain.
Voice Acting Dengan Bahasa Beragam
Selain suara Camilla luddington yang benar-benar menghayati peran Lara, deretan voice acting karakter pendukung lainnya juga patut untuk diapresiasi, walaupun banyak diantaranya yang “hadir setengah-setengah”. Tak hanya itu saja, berbagai NPC yang ada di kota terasa hidup dengan suara mereka masing-masing, banyak yang berbicara dengan bahasa Purtugis, Spanyol, hingga bahasa daerah khas orang-orang pedalaman Paititi. Tentunya ini merupakan salah satu hal baru yang membuat seri ini terasa lebih baik.
Tetap Punya Berbagai Masalah yang Harus Ditangani!
Bug & glitch masih cukup sering kami temui dalam permainan, sistem grappling yang kadang tak konsisten, objek yang tak bisa di-interact, cutscene yang bisa bergerak maju mundur, dan lain sebagainya. Bahkan terkadang bug yang muncul membuat permainan berakhir mustahil untuk dilanjutkan dan memaksa kami untuk menekan opsi checkpoint. Tak hanya itu, ada beberapa bug lainnya yang membuat permainan menjadi terlihat aneh, sperti Jonah yang menjadi 2, hingga bug skin texture yang membuat warna kulit NPC berubah menjadi warna yang tak seharusnya.
Semoga di masa mendatang Crystal Dynamics & Eidos Montréal segera melemparkan update yang dapat memperbaiki masalah-masalah tersebut. Dan semoga saja mereka juga segera turut melemparkan update fitur coop yang telah dijanjikan sebelumnya.
*Thanks to Prawira Setiadarma sudah turut ngereport bugnya kesini.
Verdict
Crystal Dynamics & Eidos Montréal terbukti mampu mematahkan rasa pesimisme dari kami terutama soal urusan grafis. Shadow of the Tomb Raider mampu suguhkan kualitas grafis memukau, yang juga dibarengi dengan berbagai peningkatan konten & gameplay. Tapi sayangnya ia masih tetap memiliki berbagai kekurangan yang tak bisa diabaikan begitu saja, cerita menarik yang disuguhkan terkesan terlalu singkat dengan deretan tokoh yang terkesan setengah-setengah. Tak hanya itu, berbagai masalah teknis yang mengganggu jalannya permainan seperti bug & glitch juga menjadi sebuah masalah yang harus segera diperbaiki.
Di satu sisi Shadow of the Tomb Raider terlihat tampil memuaskan, namun disisi lain ia juga terlihat cukup mengecewakan dengan berbagai kekurangannya. Lantas, apakah game ini layak untuk dibeli di harga penuh? jawabannya bisa iya dan bisa tidak, namun kami akan sangat merekomendasikan bila membeli Shadow of the Tomb Raider di tingkat harga yang lebih bersahabat pada masa diskon mendatang. Sembari menunggu gamenya lebih matang lagi dengan berbagai update yang akan disuntikan di masa mendatang.
Shadow of the Tomb Raider bagaikan seporsi Indomie goreng yang hadir dengan beragam toping, lengkap dengan telur ceplok diatasnya. Namun mie yang dimasak tak matang dan terasa masih keras, terasa lengkap memang tapi tak terasa maksimal enaknya, namun apakah tetap layak dimakan? jawabannya iya. Jadi tetap tak ada alasan yang membuat Shadow of the Tomb Raider ini menjadi sebuah game yang tak layak untuk dijajal.