Review: Syrian Warfare, Game Strategy yang Tidak Terlalu Rumit

Kamu akan diajak bertempur merebut dan mempertahankan kota-kota di Suriah.

Sempat mendapat kecaman lantaran mengangkat tema perang Suriah yang masih berlangsung sampai saat ini, Cats Who Play tetap merilis game Syrian Warfare.  Sebenarnya, seperti apakah game tersebut? Simak review di bawah ini.

Jalan Cerita

Syrian Warfare menceritakan tentang seorang polisi Suriah bernama Anwar yang baru pulang dari liburan. Suatu pagi di kota Aleppo ketika hendak berangkat kerja, ia ditelepon oleh sang atasan, Wazir yang meminta diantar ke pinggiran kota untuk menemui rekannya, Wahid. Wazir menduga bahwa Wahid ingin membicarakan tentang serangan terhadap konvoi militer yang baru terjadi di dekat desanya.

Sesampainya di dekat lokasi, Wazir mencegah Anwar untuk ikut dan memintanya menunggu di mobil. Tetapi, ia membiarkan radionya hidup agar Anwar mengetahui isi pembicaraan mereka. Ketika Wazir sudah keluar, Anwar mendapat panggilan radio dari temannya, Ilyas yang sekedar mengobrol.

Sampai di lokasi, Wazir disambut oleh Wahid bersama dengan sejumlah pria bersenjata. Ternyata, Ia dibujuk oleh Wahid untuk ikut bergabung dengan front Al-Nusra melakukan pemberontakan terhadap pemerintah yang sedang dalam kekacauan. Wahid juga mengakui bahwa merekalah yang menyerang konvoi militer. Singkat cerita, karena menolak mereka membunuhnya. Sebelum ditembak, Wazir memperingatkan Anwar untuk kembali ke kantor polisi dan bersiap akan adanya serangan.

Anwar yang mendengar semua isi percakapan pun langsung mengambil radio dan mengabarkan kejadian tersebut kepada Ilyas, ia kemudian pergi keluar kota untuk mencari pasukan yang lain. Ilyas pun langsung meminta bantuan kepada Karim melalui telepon. Benar saja, ketika Ilyas sedang menelepon, sekelompok orang bersenjata  menyerang kantor polisi. Pertempuran hebat pun tak terhindarkan. Bagaimanakah nasib Anwar? Temukan jawabannya dengan memainkan game ini.

Klik Next Page di bawah untuk melanjutkan

Gameplay

Dalam game ini, kamu dapat mengendalikan pasukan yang dibagi dalam regu dengan kemampuan berbeda-beda. Misalnya regu sniper memiliki kemampuan menembak jarak jauh, regu engineer yang memiliki keahlian di bidang bahan peledak, dan lain-lain. Setiap regu tersebut, tidak dapat dipisah-pisah per individu.

Selain pasukan infantri, terdapat juga berbagai macam kendaraan yang dapat kamu manfaatkan di medan pertempuran. Mulai dari light vehicle seperti Toyota Hilux dan kendaraan pribadi milik penduduk sipil hingga heavy vehicle seperti tank dapat digunakan.

Tetapi ingat, setiap kendaraan bisa kehabisan bahan bakar, dan kendaraan tidak memiliki health point. Damage dihitung berdasarkan jenis peluru yang menghantam dan titik sebelah mana yang terkena peluru. Setiap kerusakan dapat mempengaruhi performa kendaraanmu. Apabila mengalami kerusakan ringan, masih dapat diperbaiki. Jika kerusakannya sudah terlalu parah maka harus ditinggalkan serta mencari kendaraan lain yang masih bisa digunakan.

Pasukanmu dapat menduduki bangunan untuk berlindung dan mempertahankan posisinya. Setiap bangunan memiliki daya tahan yang berbeda terhadap tembakan dan ledakan. Ada yang dapat menahan beberapa kali ledakan high explosive shell dari tank, tetapi ada pula yang dapat hancur hanya karena dihantam ledakan kecil.

Setiap akhir misi, kamu akan memperoleh CP (Combat Point) yang berfungsi untuk merekrut pasukan di awal pertempuran berikutnya. Masing-masing unit membutuhkan CP yang berbeda-beda.

Berada di pihak pemerintah membuatmu memiliki akses atas beberapa unit khusus yang tidak dimiliki pemberontak dan teroris, seperti helikopter dan jet tempur. Tetapi jangan remehkan mereka, meski tak mendominasi wilayah udara, mereka memiliki unit yang sangat mematikan, yaitu bom bunuh diri. Ledakan dahsyat bom bunuh diri dapat disetarakan dengan bom dari pesawat. Jika kecolongan, seorang suicide bomber dapat menghabisi beberapa regu, bahkan beberapa kendaraan lapis baja sekaligus dalam satu ledakan saja.

Ledakan bom bunuh diri menyebabkan kerusakan bangunan yang parah

Kontrol

Seperti game strategy lain pada umumnya, Syrian Warfare menggunakan sudut pandang isometric yang dapat diputar 360o. Dengan keyboard dan mouse sebagai control device utamanya.

Physic

Physic dalam game ini bekerja sangat baik. Bangunan akan mengalami kerusakan sesuai dengan posisi yang terkena ledakan. Gerakan prajurit yang tewas tertembak pun terlihat tidak kaku. Namun, sayangnya efek asap rasanya sedikit terlalu cepat menghilang setelah terjadi ledakan.

Gedung hancur berkeping-keping terkena ledakan
Klik Next Page di bawah untuk melanjutkan

Graphic

Kualitas graphic game ini terbilang cukup bagus. Terdapat pilihan mulai dari very low hingga very high yang dapat diterapkan. Efek ledakan, proyektil, dan asap terlihat menakjubkan. Bayangan setiap objek yang ada dalam game juga terlihat bagus.  

Audio

Suara tembakan, ledakan, hingga mesin kendaraan terdengar cukup realistik. Kamu dapat merasakan secara langsung seolah-olah berada di medan perang. Voice Acting yang ada juga dapat dibilang bagus mengingat game ini dibuat oleh developer Rusia. Terdapat  dukungan full audio dalam bahasa Inggris dan Rusia. Tetapi, ketika memberi perintah kepada prajurit Suriah di lapangan mereka akan menjawab dalam bahasa Arab. Ada pula musik yang mengiringi sepanjang jalannya permainan. Tetapi, terkadang kurang cocok dengan keadaan di medan perang.

Kesimpulan

Meski dibuat oleh developer indie, Syrian Warfare tidak kalah dengan game-game strategy buatan developer terkenal lainnya. Game ini cocok untuk gamer yang menyukai seri permainan strategy dengan kontrol tidak terlalu rumit.

 

 

 

Exit mobile version