Review Tales of Graces F Remastered – Walau banyak yang menanti seri Tales of baru setelah seri Tales of Arise selesai beberapa tahun lalu. Rasanya, Bandai Namco Games menginginkan kita untuk napak tilas terhadap judul lama mereka yang mungkin sudah terlupakan oleh sebagian gamer.
Ya, judul tersebut adalah Tales of Graces F yang kini dapatkan format remastered untuk konsol modern dan PC. Seri JRPG ini ternyata cukup diminati oleh gamer meskipun belakangan banyak tertutup oleh pamor game JRPG yang lebih modern.
Lantas, bagaimana penyajian versi remastered yang ditawarkan Bandai? Apakah bisa memuaskan hasrat gamer JRPG di tahun 2025? Semua akan dikupas secara tuntas di artikel review kali ini. Sebelum itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bandai Namco Games yang telah berbesar hati mengirimkan media review agar kami bisa mencicipi lebih dulu dan memberikan kesan-kesan kepada kalian para pembaca.
Daftar isi
Review Tales of Graces F Remastered, Cerita Klasik Persahabatan dan Politik
Untuk memulai ulasan, pertama kita harus mengenal siapa karakter dalam cerita beserta garis pokok permasalahan dalam game ini. Protagonis dalam game kali ini adalah Asbel Lhant, seorang anak yang merupakan putra dari pemimpin wilayah Lhant. Kesehariannya dengan adik laki-lakinya Hubert Lhant dan teman masa kecilnya Cheria tampak biasa-biasa saja.
Hinggalah suatu masa ketika dirinya secara tidak sengaja bertemu seorang gadis cilik dengan rambut ungu yang tidak punya ingatan apapun. Asbel pun menamai gadis ini dengan panggilan Sophie. Singkat cerita, Asbel dan komplotannya lalu bertemu dengan putra mahkota Kerajaan Windor, Richard.
Oleh karena suatu dan lain hal, Richard pun menjalin pertemanan dan lalu menjadi sahabat karib dengan Asbel dan Sophie. Hanya saja tak lama setelahnya, Richard pun mendapati kabar kalau ayahanda-nya alias Raja kerajaan Windor sedang sakit dan Richard harus pulang ke istana untuk menjenguk.
Singkat cerita, pertemuan Asbel berikutnya dengan Richard menjadi titik awal dari drama hebat yang akan menjadi pokok utama narasi Tales kali ini. Bagaimana hubungan antara Asbel, Cheria, Sophie, Richard, dan Hubert hingga akhir kisah? Oleh karena ini adalah review yang spoiler-free, maka kamu harus memainkannya sendiri. Bagian yang bisa kami bahas di-review meliputi:
Combat
Secara subjektif penulis, combat di Tales ini merupakan salah satu poin kuat yang menjadikan game ini menarik buat dimainkan. Memang, secara gameplay ia menyajikan combat yang cukup mudah dipelajari namun cukup menantang untuk dikuasai.
Combat di seri Tales ini membutuhkan kamu mengutilisasi combo dari berbagai karakter. Hanya saja banyaknya informasi mengenai combat dalam game bisa saja terlewat begitu saja jika kamu melakukan button smashing begitu battle selesai. Terdapat juga mode semi auto ataupun mode auto bagi yang males menekan combo. Tapi, fitur ini akan mengurangi esensi dari bermain game ini menurut penulis. Sehingga setelah sekali mencobanya, rasanya tidak ingin menyalakan fitur ini untuk selamanya.
Dengan segala input dan combo yang dihadirkan, Tales of Graces F juga hadirkan Title system seperti kebanyakan game Tales lainnya. Hanya saja fitur ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan seri lain.
Berbeda dengan Level karakter yang membutuhkan EXP, Title bisa ditingkatkan levelnya dengan SP. Bisa dikatakan, Title adalah inti dari game ini. Karena dari sana kamu bisa membuka banyak sekali Arte baru.
Penulis merasa kalau game ini memiliki sistem yang cukup unik bila mau dibandingkan dengan game JRPG yang pernah penulis mainkan. Sehingga, rasanya perlu penyesuaian dan baca-baca manual yang untungnya dapat diakses dengan mudah.
Masuk ke pembahasan Arte, secara garis besar ada tiga jenis Arte dalam game ini yaitu Assault dan Burst. Ditambah ada Arte spesial, Mystic Arte. Untuk menggunakan Arte, kamu membutuhkan Chain Capacity seperti kebanyakan game Tales lainnya.
Sistem seperti ini memang akan membingungkan bagi player baru dikarenakan biasanya combat dalam game JRPG terutama yang bertemakan fantasi seperti ini menggunakan Mana sebagai biaya untuk mengeluarkan skill. Tapi, dengan penggunaan CC, pilihan combo yang diberikan akan jauh lebih banyak, terutama kalau kamu sudah progress jauh dan membuka banyak Arte baru.
Terlepas dari semua itu, kamu bisa saja akan mencintai tipe combat seperti ini atau malah membencinya. Tak dapat dipungkiri, combat di game ini baru akan terasa seru jika kamu semakin lihai melancarkan combo-combo yang disediakan.
Eksplorasi
Membahas bagian eksplorasi, Tales of Graces F Remastered punya traversal mirip kebanyakan JRPG klasik lainnya. Game ini memberikan rute yang linear untuk berganti dari satu region ke region lain. Overall, map dalam game ini tidak memusingkan player. Jadi, kalau kamu tipikal player yang tidak begitu menginginkan eksplorasi mendalam, rasanya ini game bakalan cocok denganmu.
Salah satu kelemahan yang penulis temukan adalah tidak adanya fast travel di sepanjang permainan. Membuat perpindahan dari dari daerah ke daerah lainnya harus dilakukan dengan manual. Dan game ini juga tidak memberikan metode traversal yang beragam. Kebanyakan traversal yang akan kamu andalkan adalah dengan kedua kakimu dan sesekali berpindah ke kota lain dengan jasa Turtlez.
Untungnya, versi Remastered kali ini memberikan kursor penunjuk untuk quest sehingga kita tidak perlu menerka-nerka lagi harus mengambil jalan yang mana. Fitur ini terbukti sangat membantu player dalam memangkas durasi permainan apalagi bagi mereka yang buta map seperti penulis hehe.
Masih ada hubungannya dengan poin sebelumnya, versi Remastered kali ini menghadirkan fitur untuk menghilangkan monster dari field. Guna dari fitur semacam ini tentunya sangat membantu kalau kamu tidak ingin melawan musuh ketika sedang eksplorasi main story.
Sound
Membahas dari segi sound, tidak perlu diragukan lagi kalau versi Remastered kali ini tetap bisa menyajikan kualitas bgm yang tidak kalah dibanding versi original. Gaya khas JRPG klasik dengan melodi yang mengalun di kota Lhant masih menjadi sesuatu yang penulis tunggu.
Dengan berbagai wilayah dan bioma yang berbeda pula, game ini berhasil menyita waktu penulis untuk diam mendengarkan bgm seketika. Secara kualitas ia mungkin kalah dengan game JRPG masa kini, tapi kalau kamu penggemar game Jepang sejak dulu, seharusnya kamu sudah familiar dengan nada semacam ini.
Graphic
Tak bisa ditepis kalau versi remastered pun tidak mampu membuat game ini terlihat sebagai game modern secara tulen. Wajar saja, game yang aslinya rilis di tahun 2009 dan port ke PS3 tiga tahun setelahnya ini pastinya juga akan terasa ketinggalan zaman, apalagi soal grafis.
Environment terasa kosong namun bisa diwajarkan mengingat ini adalah remastered dari game yang rilis di 2012 lalu. Untungnya, model karakter dan animasi pergerakan para tokoh ketika battle terasa hidup.
Karena hanya sebatas remastered belaka dan bukan remake, bagian grafis hanya dipoles sehingga lebih modern dan HD. Walaupun begitu, kualitasnya juga tidak bisa dicap kaleng-kaleng. Selain itu cutscene anime dan skit yang biasa hadir di seri Tales juga kembali dipoles hingga nyaman untuk dinikmati.
Kesimpulan
Game Tales of Graces F Remastered adalah salah satu upaya Bandai Namco menghidupkan kembali seri Tales lama. Port yang hadir di versi PS5 juga tanpa ada kendala sama sekali sepanjang permainan penulis. Tentu saja karena rilis multiplatform, penulis tidak punya kesempatan untuk mencobanya di luar platform PS5.
Walau masih banyak game JRPG lainnya yang lebih dikenal generasi gamer zaman sekarang, kepopuleran Tales yang sudah hadir lewat belasan judul ini membuat Graces sebagai salah satu game yang sangat layak untuk kamu coba.
Tapi, kalau kamu tidak suka dengan game dengan chibi anime style seperti ini, mungkin kamu bisa mencoba Tales of Arise yang lebih baru. Overall pengalaman memainkannya cukup fun dan sedikit pula komplain yang penulis temukan. Apalagi dengan banyaknya fitur quality of life yang bahkan tidak sempat penulis jabarkan satu per satu.
Nah, itulah review singkat dari Tales of Graces F Remastered kali ini. Apa game seri Tales yang kamu favoritkan brott? Coba beri pendapat kamu di kolom komentar ya.
Tales of Graces f Remastered
Seri remastered yang kini sudah hadir di konsol modern. Game JRPG klasik yang sangat terasa sebagai game Tales kebanyakan.
77%
PROS
-
Combat yang dalam dan bisa dieksplor sesuka hati
-
Game anime style dengan jajaran pengisi suara karakter Jepang yang familiar
-
Ekplorasi yang jauh lebih mudah di versi sekarang
CONS
-
Beberapa aspek terlihat agak ketinggalan zaman
-
Tidak adanya fast travel di sepanjang game
REVIEW BREAKDOWN
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Review atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.