Apa perasaanmu ketika nama yang telah kamu pegang selama puluhan tahun mendadak diasoasikan dengan virus yang membunuh 130,000 orang di seluruh dunia? Inilah yang dirasakan oleh pemain League of Legends bernama Joan Corona. Selama bertahun-tahun dia bermain menggunakan nama keluarganya sebagai username. Tak pernah ada masalah selama ia bermain hingga mendadak akunnya diblokir karena nama keluarganya kini dianggap terlalu “ofensif” untuk diperbolehkan.
Lewat subreddit ia curhatkan pengalamannya mengatasi username-nya tersebut. Tepat pada tanggal 1 April, Joan Corona luncurkan game hanya untuk dapatkan pesan bahwa ia dipaksa untuk mengubah username untuk dapat lanjut bermain. Untuk beberapa orang mungkin ini bukan masalah tetapi untuk mereka yang menganggap username atau IGN sebagai identitas kedua mereka, terkadang sulit untuk melepas nama yang telah kamu gunakan selama bertahun-tahun bermain.
Di satu sisi, keputusan yang diambil Riot untuk memblokir username yang berhubungan dengan wabah virus sekarang sangatlah dimengerti. Corona atau Covid-19 sering menjadi bahan olokan untuk trolling dan perilaku toxic khususnya terhadap pemain Cina dan Riot mencoba untuk hindari hal semacam itu terjadi di game mereka.
Curhatan dari Corona menjadi viral di subreddit LOL hingga developer akhirnya turun tangan dan memberikan respon akan masalah yang dihadapi pemain ini. Ryan Rigney, ketua komunikasi dari Riot jelaskan bahwa memaksa pemain mengubah username pada dasarnya melanggar kebijakan yang mereka tentukan. Setelah membaca curhatan dari Corona, untuk sementara dia berikan akses kembali untuk gunakan username tersebut.
Joan Corona, lewat interview bersama Buzzfeed, mengerti apabila namanya dapat mengundang amarah beberapa kelompok. Tetapi dia beranggapan bahwa situasi yang ia alami ini tergolong konyol dan lucu.
Baca pula informasi lain terkait League of Legends, beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.