Robot Pemain Catur Patahkan Jari Lawan saat Sedang Turnamen

Robot Pemain Catur Patahkan Jari

Robot Pemain Catur Patahkan Jari – Kemajuan dunia teknologi di zaman digital memang berlangsung cukup pesat. Hadirnya alat-alat canggih sudah hampir menyatu dengan kehidupan manusia sehari-hari. Contohnya seperti hadirnya robot yang telah dimanfaatkan secara umum demi mempermudah bahkan menggantikan pekerjaan manusia.

Meski begitu, hingga kini kemajuan teknologi masih harus terus dikembangkan lebih lanjut. Karena masih banyak beberapa batasan dan kekurangan yang justru dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut baru saja dilaporkan terjadi lantaran sebuah robot pemain catur patahkan jari lawan saat turnamen berlangsung dimana korban merupakan seorang anak-anak berusia 7 tahun.

Robot Pemain Catur Patahkan Jari Lawan Berumur 7 Tahun

Dilansir dari The Guardians, seorang anak berumur 7 tahun bernama Christopher saat itu tengah mengikuti turnamen catur melawan sebuah robot di Moscow, Rusia. Sayangnya, terjadi kesalahan teknis dimana peserta turnamen yang menduduki peringkat 20 besar pemain catur U-9 terbaik tak sengaja terjepit oleh capit pada robot, hingga mengalami luka berupa patah tulang pada jari.

Menurut Sergey Lazarev selaku presiden dari Moscow Chess Federation, sang anak menghalangi robot yang hendak memindahkan salah satu buah catur. Korban dianggap terlalu terburu-buru sebelum robot selesai dengan langkahnya. Kejadian tersebut membuat orang-orang disekitar langsung sigap dan membantu melepaskan jari sang anak yang terjepit.

Sergey Smagin selaku Vice President dari Chess Federation menyatakan bahwa terdapat aturan dimana pemain harus menunggu robot selesai dengan langkahnya sebelum bergantian. Namun peserta turnamen melanggar peraturan tersebut yang tentu dapat menimbulkan problema.

Jari Korban Patah, Orang Tua Ancam Bawa Perkara ke Meja Hijau

Turnamen Catur

Setelah kejadian, jari sang anak terpaksa harus dibalut dengan gips. Namun, permainan masih terus berlanjut keesokan harinya dimana sang anak dibantu oleh sukarelawan untuk menjalankan bagiannya.

Terlepas dari kejadian, pihak penyelenggara turnamen menyatakan bahwa robot masih dinyatakan “aman” karena robot sudah lama beroperasi dan tidak pernah mengalami kejadian fatal sebelumnya. Namun hal tersebut tak menghentikan orang tua dari korban yang berniat untuk melayangkan tuntutan melalui jaksa penuntut hukum setempat.


Baca juga artikel-artikel serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version