Rockstar Tanggapi Masalah “Kerja 100 Jam Per Minggu” untuk Pengembangan RDR2

red dead redemption 2 5aeae39994970

Rockstar Studios dikenal akan visi dan desain game mereka yang super ambisius dan inovatif. Red Dead Redemption 2 menjadi contoh terbarunya. Tak hanya game bertema western tersebut miliki open-world terluas yang Rockstar pernah buat saat ini, tetapi juga dipenuhi dengan konten dan karakter.

Setelah ditunda beberapa kali, Red Dead Redemption 2 sudah dipastikan rilis pada akhir oktober ini, dan Rockstar mulai berbagi cerita akan pengembangan game tersebut. Dan Houser, co-founder dari Rockstar ungkapkan bahwa pengembangan game ini sangatlah sibuk dan hampir tidak ada istirahat untuk dia dan timnya. Mereka habiskan waktu 100 jam per minggu untuk selesaikan game dengan semakin dekatnya deadline tanggal rilis.

“Kami berkerja 100 jam  per minggu beberapa kali sepanjang tahun 2018. Untuk tiap trailer RDR2 kami mungkin punya 70 versi yang berbeda, tetapi para editor kami mungkin telah buat 100 lebih. Sam dan saya sering membuat banyak saran, begitu juga anggota tim yang lain.”

Ungkapan dari Houser ini memancing respon negatif para netizen. Banyak yang berpendapat bahwa staff di Rockstar dipekerjakan paksa melebihi batas waktu kerja normal. Houser membalas apabila ada kekeliruan antara pembaca dan maksud ungkapannya. Dia menegaskan via Verge apabila kerja 100 jam yang dimaksud hanya terjadi pada dirinya dan 3 penulis senior dalam tim penulis yang kerjakan aspek naratif dan dialog. Tim lain dan para penulis junior tidak dipaksa untuk berkerja berlebihan layaknya mereka.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

“Tampaknya ada kekeliruan akan interview saya bersama Harold Goldberg. Yang saya maksud dalam artikel tersebut ialah tentang bagaimana proses naratif dan dialog dibuat, yang dimana menjadi topik utama pembicaraan saya, dan bukan tentang keseluruhan proses di tim-tim lain. Setelah kerjakan game selama 7 tahun, tim penulis senior yang terdiri dari 4 orang, Mike Unsworth, Rupert Humprhies, Lazlow (Jeffrey Crawford Jones) dan saya sendiri, selalu berkerja secara intens selama 3 minggu ketika kami ingin rampungkan semuanya. 3 minggu, bukan bertahun-tahun. Kami berempat memang selalu berkerja bersama selama 12 tahun terakhir, dan selalu merasa kami harus selesai semuanya. Setelah bertahun-tahun mengorganisasikan proyek ini, kami merasa butuhkan waktu ini untuk mengecek dan menyelesaikan semuanya.

Yang lebih penting adalah kami tidak berharap orang lain akan berkerja lseperti kami. Di sepanjang perusahaan, kami punya para senior yang memang berkerja keras atas dasar passion mereka pada proyek tersebut, atau kerja tertentu, dan kami percaya passion tersebut akan terlihat di game nanti. Tetapi usaha lebih tersebut hanyalah pilihan semata, dan kami tidak meminta ataupun berharap yang lain berkerja seperti ini. Banyak senior lain yang berkerja dengan cara yang berbeda dan sama produktifnya – Hanya saja saya bukanlah mereka! Tak satupun, senior maupun junior dipaksa berkerja intens. Saya percaya kami adalah bisnis yang peduli akan karyawannya, dan telah membuat perusahaan kami tempat yang baik untuk mereka berkerja.”

Meskipun dengan statement tersebut, gamer masih merasa sedikit ragu khususnya dengan catatan buruk Rockstar yang sebelumnya memang pernah dituduh karyawannya dipaksa kerja dalam waktu yang berlebihan beberapa tahun silam.

Bicara soal aspek naratif dan dialog sendiri yang dimana Houser dan ketiga partnernya kerjakan. Dirinya klaim bahwa game miliki 200 halaman teks untuk naskah cerita utamanya, 1200 aktor yang dimana 700 diantaranya berikan suara mereka, 192 musik score untuk tiap misi, dan para penduduk bahkan diklaim miliki 80 halaman naskah.

Red Dead Redemption 2 akan dirilis untuk PS4 dan Xbox One pada 26 Oktober mendatang.

Exit mobile version