Tepat kemarin, Bethesda akhirnya kembali memanjakan para penggemar franchise Fallout dengan mengumumkan sebuah game Fallout terbaru yang berjudul Fallout 76. Melalui video teasernya, Bethesda sebenarnya masih belum banyak memberi garis besar mengenai hal-hal apa saja yang nantinya akan dihadirkan dalam game ini ? Meski begitu, banyak yang berspekulasi bahwa Fallout 76 adalah game yang memiliki tradisi sama seperti saat mereka mereka pertama kali mengumumkan Fallout New Vegas sebagai seri upgrade dari game Fallout 3.
Akan tetapi, sebuah kabar yang baru-baru ini berhembus nampaknya akan mengagetkan kita semua. Sang jurnalis Kotaku, Jason Schreier justru mengungkapkan bahwa kalian akan benar-benar kecewa bila mengharapkan Fallout 76 menjadi game-game Single Player RPG yang sama seperti pada game-game fallout sebelumnya.
I’m seeing some skepticism on Reddit and Twitch about my reporting that Fallout: 76 is an online game — because they don’t want to believe it — but again, if you spend weeks getting hyped for a single-player RPG, you will be disappointed. Just looking out for you guys!
— Jason Schreier (@jasonschreier) May 30, 2018
Bagi yang belum tahu, Jason sendiri adalah salah seorang jurnalis kawakan Kotaku yang dikenal sangat akurat dan tepat dalam memberitakan hal-hal yang belum sempat diumumkan secara resmi oleh pihak-pihak terkait. Sehingga statement beliau yang berani menyebutkan bahwa kita semua akan kecewa bila mengharapkan Fallout 76 sebagai game single player RPG nampaknya tidaklah terkesan main-main.
Dalam laporan yang ia dapatkan, Jason menyebut bila Fallout 76 nantinya akan menjadi sebuah game Online Multiplayer dengan akar gameplay yang mirip seperti DayZ ataupun Rust. Kabarnya game ini juga akan dikerjakan oleh dua cabang studio Bethesda yang terletak di Maryland (studio utama) dan Texas yang notabenenya adlaah mantan studio BattleCry. Studio BattleCry sendiri dulunya sempat mengerjakan proyek game online shooter yang berjudul sama yaitu, BattleCry, namun sayang proyeknya terpaksa harus batal di tengah jalan.
Secara lebih detail, Jason juga menjelaskan bahwa Fallout 76 asalnya diciptakan sebagai versi multiplayer dari game Fallout 4. Dalam beberapa tahun pengembangan, game ini sudah mengalami banyak perubahan. Sama seperti game Fallout sebelumnya, Fallout 76 masih tetap akan menghadirkan fitur quest dan story. Lalu juga masih ada fitur base building yang sama persis dengan yang kalian lihat pada game Fallout 4. Hanya saja, aspek-aspek yang biasai kalian jumpai di dalam game multiplayer ataupun yang berbasis online lain yang pastinya akan diimplementasikan di dalam game ini. Jason tak lupa juga menginfokan bahwa dirinya mendapatkan “info-info” penting tersebut dari beberapa sumber yang identitasnya sengaja ia rahasiakan.
Cocok dengan latar belakang tempatnya ?
Seperti yang kita ketahui, game Fallout 76 akan bersetting di sebuah bunker khusus yang bernama Vault 76. Bagi kalian yang memperhatikan lorenya, kalian pasti tahu bila Vault 76 adalah salah satu dari 17 tempat Vault non experimental yang dikenal sangat aman untuk ditinggali. Kabarnya Vault ini dihuni oleh 500 orang dan pintu gerbangnya pun diprogram agar otomatis terbuka setelah 20 tahun perang nuklir selesai.
Hal tersebut nampaknya terkesan cukup pas dengan konsep multiplayer yang dijabarkan oleh Jason Schreier di atas. Belum ditambah dengan atmosfernya gamenya yang sepertinya tidak akan jauh lebih “beradab” dibandingkan dengan seri Fallout sebelumnya. Karena berdasarkan hal tersebut, Fallout 76 dipastikan akan memiliki setting timeline 20 tahun setelah tragedi nuklir terjadi, bukan sekitar 200 tahunan seperti di game Fallout 3, Fallout New Vegas ataupun Fallout 4.
Apakah hal-hal yang diberitahukan oleh staf Kotaku tersebut akan menjadi sebuah kenyataan ? Kita tunggu saja info resmi dari Bethesda dalam acara press conference E3 di tanggal 10 Juni nanti.
Sumber: Kotaku