Jauh sebelum gegap gempita yang berhasil dihadirkan Valve lewat turnamen-turnamen prestisius yang dihadirkan untuk game Dota2 mereka. Game-game milik Blizzard bisa dibilang merupakan raja yang mampu menghadirkan turnamen-turnamen Esport dengan skala internasional lewat game Real Time Strategy (RTS) legendaris mereka, Starcraft. Mengambil basis penyelenggaraan di Korea Selatan, dimana memang mayoritas pemain baik amatir maupun profesional Starcraft berasal dari sana. Starcraft berkembang dan menjadi yang pertama menapakkan kaki sebagai game yang masuk dalam liga turnamen internasional Esport pertama lewat Turnamen StarCraft ProLeague-nya.
Namun, tidak ada yang abadi turnamen yang telah berjalan lama ini harus berakhir tahun ini. Turnamen StarCraft ProLeague sendiri sudah berjalan sejak 2003 lalu dan terus berjalan pada setiap tahunnya. Asosiasi Esport Korea Selatan (KeSPA) lewat Ketuanya – Jun ByungHun menjelaskan bagaimana even ini muncul, berkembang, dan segala macam hal yang terjadi selama 14 musim penyelenggaraan turnamen tersebut. Meskipun menyandang status sebagai ‘founding father’ untuk turnamen Esport profesional modern, bermula hanya sebagai turnamen kecil di sebuah lobi hotel di Korea Selatan. StarCraft ProLeague bukan hanya saja mengembangkan bagaimana sistem turnamen tersebut berlangsung, namun juga mengembangkan bagaimana komunitas dari pencinta Esport itu tumbuh seiring dengan pamor dari turnamen tersebut. Sebut saja semakin munculnya caster-caster serta analis dari game Starcraft, hingga berkembangnya streaming service yang menayangkan secara online bagaimana turnamen tersebut berjalan untuk ditonton oleh para penonton di seluruh dunia. Jauh sebelum semua hal tersebut menjadi seperti sekarang.
Di lain tempat, website Team Liquid mengabarkan bahwa 5 tim terbaik dari Starcraft 2 telah dibubarkan. Mereka masing-masing adalah SK Telecom, Samsung, KT, CJ, dan MVP. Tentunya pemberitahuan ini mengejutkan para penggemar Esport di seluruh dunia. Para fanspun menunjukkan reaksinya lewat tweet di Twitter:
Five Korean StarCraft teams just disbanded, and ProLeague was dissolved. This may be the end of professional StarCraft in Korea. A sad day
— Daniel Kelly (@LOTHComic) October 18, 2016
Starcraft is officially dead in Korea :
The best teams (SKT, KT, Samsung, CJ and MVP) disband their SC2 squads.— FireCake (@FireCakeSc2) October 18, 2016
Sad to hear SC2 ProLeague is done, one of the most enjoyable parts of my esports life for the last 11 years. End of an era. 🙁
— ReDeYe (@PaulChaloner) October 18, 2016
RIP StarCraft ProLeague. I was able to watch it on TV in Korea in 2005-2006, the original BW league convinced me esports was legit.
— Joshua Wittenkeller (@TheJWittz) October 18, 2016
Tentunya bagi kamu yang sempat mengikuti bagaimana turnamen Esport dari Starcraft II ini berkembang hal ini merupakan hal yang sangat menyedihkan. Melihat sebuah turnamen yang telah lama diadakan harus berakhir dan tidak berlanjut lagi. Namun, bagi Blizzard hal ini hanyalah siklus yang normal mengingat umur game Starcraft yang memang sudah tua. Dan mereka pun kini masih disibukkan dengan turnamen-turnamen game mereka lainnya, terlebih tentunya dengan mulai diadakannya turnamen untuk game shooter kompetitif terbaru mereka, Overwatch.
Sumber: WWG