Kelangkaan DRAM di pasar konsumen tampaknya tidak membuat dua produsen chip terbesar di dunia menaikkan jumlah produksi mereka. Ini disebabkan ketakutan akan oversupply di pasar.
Samsung dan SK Hynix Ragu untuk Naikkan Produksi DRAM

Salah satu industri yang terdampak paling hebat dari melonjaknya permintaan DRAM ini adalah dari sisi konsumen. Dalam beberapa bulan terakhir saja harga RAM sudah naik 2 sampai 4 kali lipat. Hanya saja dua produsen asal Korea Selatan yaitu Samsung dan SK hynix tampaknya tidak ingin menambahkan jumlah produksi mereka.
Berdasarkan dari media bahasa Korea, Hankyung melaporkan kalau kedua perusahaan ini tidak akan menaikkan jumlah produksi chip DRAM karena mereka ingin menjaga profit jangka panjang. Laporan tersebut menyebutkan kalau mereka ingin mengurangi risiko oversupply melalui strategi belanja modal yang menyeimbangkan antara permintaan konsumen dengan harga.
Permintaan untuk meningkatkan kapasitas produksi DRAM ini tentunya tidak hanya membutuhkan waktu saja namun juga berbagai faktor lain. Samsung menyebutkan jika perusahaan manufaktur DRAM melakukan investasi dengan menaikkan jumlah produksi, maka akan berujung pada kelebihan pasok (oversupply) setelah hype AI ini mereda.

Beberapa penyuplai menyebutkan kalau kelangkaan DRAM ini akan terus berlanjut sampai 2028. Produsen kini telah masuk ke fase permintaan jangka pendek demi menjaga kenaikan harga sesuai dengan permintaan konsumen.
Dapat disimpulkan kalau harga DRAM yang tidak masuk akal ini akan terus berlanjut setidaknya sampai beberapa kuartal ke depan. Berarti, produk yang menggunakan komponen tersebut seperti RAM dan GPU akan terus mengalami kenaikan harga drastis. Gimana pendapat kamu?
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

















