SD Gundam G Generation Cross Rays Review – Pemuas Nafsu Fans Gundam

cover2

Gundam, siapa tak kenal franchise ini? Dimulai dari anime, franchise milik Bandai (kini Bandai Namco) tersebut sukses menyihir jutaan pasang mata dengan robot bertanduk V khasnya. Tak hanya menjadi wajah dari industri anime robot Jepang, ceritanya yang bagaikan drama Star Wars juga digandrungi semua kalangan. Bahwa pertempuran dan intrik politik antara Earth Federation melawan Zeon, takkan pernah usai dan masih bisa diceritakan dari berbagai perspektif. Dunianya yang terbagi atas beberapa universe dan tahun, juga mungkinkan Bandai Namco dan Sunrise untuk menggarap animenya dengan kisah orisinal baru dan desain robot yang lebih keren lagi.

Franchise ini juga telah merambah ke berbagai media. Diawali dengan anime, Bandai mulai melebarkan sayapnya ke plastic model yang disebut dengan Gunpla, komik, hingga video game. Berbicara video game, mereka berusaha implementasikan dengan berbagai jenis. Mulai dari versi 1:1 dengan robot raksasa sungguhan, MMO, arcade MMO arena PvP x PvE, perspektif pilot yang mengendalikan, game online yang eksklusif hanya untuk PlayStation, hingga seri SD atau Super Deformed.

Gamenya sendiri sangat laris berkat fansnya yang sangat luas dari berbagai kalangan maupun selera. Baik yang menyukainya berkat cerita intrik politik maupun pembentukan karakter, hingga yang sekedar mencintai desain robotnya. Hal yang paling unik dari gamenya adalah ketika versi SD atau Super Deformed yang nampak mata sekilas “engga banget”, namun justru miliki fanbase yang sangat besar berkat ceritanya. Gameplaynya yang angkat genre tactical strategy juga membuatnya sangat seru untuk dimainkan. Karena mengasah otak untuk menentukan strategi yang tepat mengalahkan musuh menjadi sebuah keasyikan tersendiri bagi beberapa orang.

Berbicara soal SD Gundam, Bandai Namco telah menelurkan puluhan serinya. Baik dari seri biasa hingga G Generation yang miliki karakter orisinal. Kesuksesan iterasi terakhirnya yakni G Genesis di tahun 2016 yang berisi sekitar 40 cerita Gundam mulai dari Universal Century hingga Gundam Unicorn. Membuat Bandai Namco lanjutkannya dengan G Generation Cross Rays yang berisi seri yang dimulai di setting dunia After Colony hingga Post Disaster.

Hal ini otomatis buat seri Gundam Wing hingga seri teranyarnya, Iron Blooded Orphans termasuk di dalamnya. Lalu, bagaimana Bandai Namco meracik gamenya agar bisa memuaskan nafsu para fansnya?

Dari Serial Utama Hingga Komik

Terdapat sekitar 13 seri Gundam yang hadir dalam SD Gundam G Generation Cross Rays. Semua cerita dan tokohnya akan diadaptasi langsung dari anime maupun spin-off komiknya. Beberapa serinya meliputi: Gundam Wing, Gundam Wing Endless Waltz, New Mobile Report Gundam Wing Dual Story: G-Unit (komik), Gundam SeeD, Gundam SeeD Astray (komik), Gundam SeeD X Astray (komik), Gundam SeeD Destiny, Gundam SeeD C.E.73 Stargazer, Gundam 00, Gundam 00F (komik), Gundam 00 Awakening of Trailblazer, Gundam Iron Blooded Orphans, Gundam Iron Blooded Orphans: Gekko (komik). Tak heran apabila kamu menemukan kemiripan dari semua serinya. Menariknya, pengisi suara asli yang hadir di animenya juga menjadi pengisi suara gamenya. Kamu yang sudah mengikuti semua anime maupun manganya tentu akan tahu bagaimana cerita asli serialnya. Jadi, saya tak perlu menjelaskan lebih detil lagi. Cukup dengan menonton atau membaca manganya, karena semua ceritanya akan terpampang jelas sama persis seperti adaptasinya.

Saya pribadi tidak mengikuti komiknya, namun melihat banyak sekali kemiripan dengan kisah animenya, kemungkinan beberapa memang diadaptasi dalam gamenya. Saya pribadi merasakan bahwa memainkan gamenya seperti melakukan cheat karena telah menonton nyaris semua seri utamanya. Jadi, kalau kamu belum membaca komik atau menonton animenya, sepertinya kamu perlu menontonnya terlebih dahulu sebelum memainkannya. Atau, simple, mainkan saja gamenya karena ceritanya akan sama persis.

Adegan ini adalah replikasi dari adegan anime aslinya menggunakan animasi 3D.

Kamu akan menemukan berbagai adegan orisinal dari animenya. Mulai dari bagaimana kerennya Barbatos muncul, hingga pertempuran antara Heero melawan Wufei yang direpresentasikan dengan animasi 3D. Beberapa ekspresi anime dari tokohnya pada adegan tertentu dari ceritanya yang dibuat ulang, juga menjadi sebuah tambahan yang menarik.

Gundam Iron Blooded Orphans: Gekko diadaptasi dari komik. Kamu bisa mendengarkan suaranya seolah ia jadi anime di game ini.

Beberapa pengisi suara, khususnya dari adaptasi komiknya membuat kita bisa membayangkan apabila Sunrise yang selama ini dipasrahi untuk membuat anime utamanya. Juga ikut mengerjakan versi spin-off adaptasi komiknya.

Setiap cerita Gundam akan berimu kesempatan untuk dapatkan robot Gundam aslinya. Jadi, misalnya kamu sedang menjalankan cerita Gundam Wing: Endless Waltz, maka kamu akan berpotensi untuk mendapatkan Gundam Wing Zero Custom Endless Watz, Gundam Altron Endless Waltz, hingga Tallgeese III Endless Waltz. Untuk mendapatkannya, kamu hanya perlu menggunakan semua robot tersebut saat story untuk menghancurkan musuh-musuhmu. Mereka takkan dapatkan EXP, melainkan status GET yang akan terus meningkat seiring kamu sering menghancurkan musuh dengan robot tersebut. Setelah penuh, maka kamu otomatis akan bisa mendapatkannya untuk diproduksi saat kamu mengkustomisasi grupmu. Tidak, kamu tidak akan mendapatkan robotnya secara gratis. Hal ini juga berlaku dengan pilotnya.

Ingin cerita apa? Kamu tinggal pilih!

Kamu bisa berganti-ganti cerita sesuka hati. Jadi, misalnya kamu tengah menjalankan cerita Gundam SeeD dan ingin menikmati cerita Gundam 00, maka kamu bisa melakukannya. Tentunya dengan syarat kamu telah menyelesaikan battle chapter yang tengah kamu jalani.

Adegan dari animenya dibuat ulang oleh Bandai Namco dalam gamenya.

Hal yang saya sangat sayangkan dalam ceritanya, adalah masih tak adanya cerita orisinal dari G Generation selama kiprahnya. Bandai Namco masih pertahankan karakter lawas dan tambahkan karakter baru dengan berbagai background story yang menceritakan latar belakangnya. Namun kurangnya interaksi dan cerita utama G Generation hingga iterasi teranyarnya membuatnya seolah terasa kurang. Tak seperti Super Robot Wars yang miliki kisah orisinal, seri ini masih pertahankan adaptasi cerita Gundam yang diangkat. Tentunya alangkah lebih baik, jika mereka mulai memikirkan cerita tersendiri bagi G Generation di seri selanjutnya, atau fokus pada kisah mereka yang digabung dengan cerita Gundam sebagai kisah spin-off.

Semuanya Gundam

Saat unitmu diserang, kamu bisa menggunakan counter support agar damagemu lebih besar saat melakukan counter.

Adaptasi anime maupun komiknya rupanya masih berbanding lurus dengan battlenya. Battlenya masih sama dengan iterasi sebelumnya maupun seri Super Robot Wars. Kamu masih bisa counter, evade, maupun defend ketika diserang. Counter/defend support yang sangat berguna apabila robotmu tak ingin hancur. Sementara, attack support akan mempermudahmu menghancurkan lawan-lawan yang miliki defense dan HP besar. Kamu hanya perlu miliki unit yang stand by dan tidak dalam status “end turn” di dekat beberapa unit yang akan menyerang maupun bertahan.

Supercharged akan mungkinkanmu daratkan serangan critical sesering mungkin di setiap seranganmu.

Supercharged mode saat kamu mendapatkan morale tinggi juga masih tersedia di sini. Untuk mendapatkan morale up, maka kamu perlu menghancurkan robot lawan berkali-kali. Cara mendapatkannya cukup acak. Namun yang jelas, unit yang paling sering menghancurkan lawan akan berkesempatan lebih besar untuk mendapatkannya. Hal ini juga berlaku pada musuhmu. Namun mereka akan jarang menggunakannya jika kamu memainkan gamenya pada difficulty normal. Memainkannya pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi tidak saya sarankan jika robot dan pilotmu masih cupu. Karena tingkat strategi musuh akan jauh lebih baik. Mereka juga lebih pintar di tingkat kesulitan di atas normal.

Menghancurkan satu musuhmu akan berikanmu kesempatan untuk berjalan sekali lagi sampai maksimal tiga kali termasuk langkah pertamamu. Jadi, misalnya kamu berhasil menghancurkan satu musuh pertama, maka kamu dapatkan kesempatan untuk hancurkan musuh kedua, dan terakhir ketiga. Manfaatkan ini dengan support attack, maka kamu akan bisa menghancurkan musuh lebih banyak dibanding harus berjalan sendiri.

Raid Group akan tingkatkan recovery HP saat kamu mengarahkan robotmu di kotak hijau dekat robot rekan satu tim (bawah). Sementara Warship group hanya akan bisa recovery HP dan EN jika kamu memasukkan unitmu ke warship (atas). Recovery warship lebih tinggi dibanding recovery raid. Namun akan membutuhkan 1 turn sebelum recovery selesai.

Terdapat dua tipe grup yang bisa kamu gunakan saat battle: Warship dan Raid. Grup warship akan membawa banyak robot untuk dikeluarkan satu persatu di saat yang tepat. Sementara grup tipe raid berisi satu squad dengan maksimal enam pilot/robot. Dua grup ini miliki keunikannya sendiri. Selain tipenya yakni squad dan warship, cara dua tipe grup untuk lakukan recovery juga berbeda. Warship akan membutuhkan tiap unitmu untuk kembali ke kapal agar bisa melakukan recovery HP dan EN. Sementara raid hanya membutuhkanmu untuk terus berdekatan di dekat unit dengan kotak berwarna hijau yang berada di sampingnya.

Dalam beberapa skenario, kebanyakan kamu akan bisa menggunakan sekitar dua grup. Jujur, saya sendiri belum pernah mencoba untuk menggunakan lebih dari dua grup, karena meningkatkan dua grup saja sudah cukup menyita waktu dan uang yang disebut Capital, karena biayanya yang tak murah. Namun, saya menemukan bahwa terdapat skenario tertentu di mana kamu bisa menggunakan lebih dari dua grup saat battle.

Saat battle, kamu akan disuguhi dua objective: utama yang diberi warna hijau, dan secret yang diberi warna merah, atau biru dan hijau untuk victory conditions dan challenge. Objective utama akan membuka cerita lebih lanjut dari story utamanya. Sementara secret akan membuka tambahan musuh. Secret juga akan membuka opsi unlock seperti robot yang bisa dibuat atau karakter baru. Menyelesaikan kedua jenis objective akan berikanmu tambahan mata uang gamenya bernama capital.

Quest dari challenge termasuk secret akan berimu tambahan uang atau unit/pilot yang bisa dibuka.
Menyelesaikan challenge akan membuka secret dengan alert “Unknown” seperti ini. Biasanya sih tambahan musuh, antara enam sampai lebih dari itu.

Sayangnya, kamu harus berhati-hati dengan robotmu dan memikirkan strategi yang tepat untuk menghancurkan musuhmu. Hal ini dikarenakan, jika robot berlevel tinggimu hancur, maka selamanya akan hancur. Jadi, kamu harus atur strategi agar tak gegabah terlalu percaya diri dengan kemampuan robotmu yang berlevel tinggi. Kamu tak mau bukan jika harus kembali grinding dari level 1?

Terdapat koleksi puluhan hingga ratusan Gundam yang siap kamu produksi, dapatkan, dan kustomisasi sesuka hati. Semua animasi battlenya dibuat dalam animasi 3D dengan efek yang sangat epik demi mereplikasi adegan aslinya. Saya ingat sekali bagaimana Wing Zero Custom Endless Waltz butuh menembakkan beam riflenya tiga kali untuk melumat musuh-musuhnya. Terlebih animasi ultimate dari Barbatos Lupus Rex yang sangat epik jamin bakal buatmu eyegasm di setiap permainanmu. Jadi, mampukah kamu mendapatkan semua Gundamnya?

Dalam level tertentu, kamu bisa mengupgrade robotmu dan mengevolusikannya.

Kustomisasinya sendiri masih berkutat pada pengaplikasian ability pilot dan robot. Robot yang telah naik level tertentu akan bisa diupgrade menjadi robot baru atau Gundam baru. Kamu bahkan bisa mendapatkan robot yang seharusnya belum didapatkan dalam cerita Gundam. Saya sendiri bisa mendapatkan Gundam Barbatos Lupus Rex sebelum menjalani kisah di mana Mikazuki mendapatkannya. Setiap robot yang kamu dapatkan baik dari cerita maupun perubahan bisa diproduksi dengan jumlah tak terbatas dengan membayar menggunakan Capital. Jadi, bukan tidak mungkin jika seisi squadmu berisi enam Gundam Strike Freedom atau Barbatos Lupus Rex. Tentunya selama capitalmu cukup. Sedikit bocoran, jika kamu mendapatkan Phoenix Gundam, maka kamu harus pertahankan hingga ia bisa berubah jadi Phoenix Gundam Full Power. Karena ada kejutan di balik perubahan Full Power.

Semua yang sudah kamu dapatkan baik dari evolusi maupun grinding bisa kamu produksi.

Sayangnya, nyaris semua robot orisinal G Generation miliki serangan beam (ditandai dengan icon magenta/pink di setiap serangannya) yang sangat melempem jika digunakan saat kamu memainkan cerita Iron Blooded Orphans untuk pertamakalinya. Hal ini disebabkan semua robot akan miliki anti-beam. Membuat semua serangan beam-mu yang harusnya bisa daratkan damage sebesar 4000-5000 jadi 900-100 bahkan bisa 0 di tingkat kesulitan hard dan di atasnya. Mau tak mau kamu harus menggunakan funnel, missile, atau senjata jarak dekat yang bukan beam. Cukup disayangkan memang, namun jika kamu sudah level tinggi, maka hal tersebut bukanlah sebuah masalah. Karena kamu bisa menggunakan senjata maupun robot yang satu level dengan para robot tersebut.

Buat Pilotmu Sendiri atau Scout Pilot Asli Gundam

Kamu bisa membuat pilotmu sendiri sesuai seleramu.

Selain kustomisasi robot, kamu juga bisa membuat pilot buatanmu sendiri. Tersedia beberapa preset baik jenis kelamin, penampilan, pengisi suara, musik latar, tanggal lahir dan golongan darah yang menentukan ability dasar, hingga animasi yang telah dipersiapkan oleh Bandai Namco. Tak ada hal yang spesial dari fitur ini, hanya kemampuan untuk membuat pilot sesuai imajinasimu.

Males bikin sendiri dan udah kebanyakan duit? Kenapa ngga nyoba buat rekrut pilot. Bahkan karakter non-pilot bisa kamu rekrut juga lho.

Namun jika kamu tidak ingin membuat pilotmu dengan kemampuan yang acak, maka kamu bisa merekrut pilot asli dari serial orisinalnya. Tentunya dengan syarat kamu telah membukanya melalui misi. Merekrut pilot asli dan membuat Gundam atau robot yang dikendarai akan berikan kemampuan maksimal dari robotmu saat pertempuran. Misalnya, kamu merekrut Trowa Barton dan gabungkannya dengan Gundam Heavy Arms Endless Waltz, maka performanya akan jauh lebih baik dibanding jika robot tersebut dikendalikan oleh pilot buatanmu sendiri.

Grinding Jadi Semakin “Mudah”

Selesai membuat dan mengkustomisasi robot maupun pilot, ada hal yang wajib kamu lakukan dalam gamenya. Apalagi kalau bukan grinding. Kamu memang bisa mengulang misimu berkali-kali untuk dapatkan XP untuk robot dan pilotmu, namun melakukannya akan sangat menyita waktu. Pasalnya kamu butuh sekitar 1-4 jam untuk menyelesaikan sebuah misi. Bahkan tercepat hanya kisaran 2 jam. Belum lagi jika kamu menyalakan semua animasi robotnya. Beruntung, Bandai Namco memberikan sedikit kemudahan dengan fitur bernama Dispatch.

 

Fitur ini akan mungkinkanmu mengirim grupmu dalam sebuah misi otomatis yang akan dapatkan XP untuk robot maupun pilotmu. Semuanya akan dibagi rata, jadi tak ada satupun yang tertinggal. Kamu membutuhkan koneksi internet untuk melakukannya. Tidak, kamu tidak butuh PSPlus atau premium lain. Misi akan berjalan sesuai waktu dunia nyata, jadi jika kamu mengirimnya ke misi berdurasi 14 jam, maka kamu harus menunggu selama 14 jam untuk menyelesaikannya. Namun tenang, kamu bisa gunakan item tertentu untuk mengurangi waktunya. Item ini hanya bisa didapatkan secara acak di Dispatch, dan dapatkan secara pasti setiap kamu menyelesaikan misi. Setiap item hanya bisa mengurangi waktu sebesar 30 menit. Semakin banyak kamu menggunakannya, maka semakin banyak pula waktu yang terpotong.

Komposisi timmu akan menentukan tingkat kesuksesan misimu.

Tiap misi miliki tingkat kesulitannya sendiri yang ditandai dengan bar yang ada di bawah judul misinya. Ia juga akan miliki syarat tertentu agar tingkat kesuksesannya capai 100%. Tidak mendapatkan tingkat kesulitan 100% akan berimu XP yang lebih sedikit dari yang dijanjikan. Jadi, misalnya kamu mengirim grup ke misi dengan hadiah total XP 75,000 dan grupmu hanya miliki tingkat kesuksesan 50% dan tak memenuhi syarat, maka kamu akan mendapatkan XP yang jauh lebih sedikit dari yang dituliskan. Tingkat kesuksesan ini sangat berpengaruh dengan level unit, jenis unit, ability, hingga pilotmu.

Misi akan diupdate setiap jam 9 pagi waktu Jepang. Sayangnya hanya dua misi saja yang akan diupdate, yakni training harian dan patrol. Sisanya akan bisa kamu buka dengan menyelesaikan setiap misi Dispatch, atau cerita tertentu di story mode.

Satu hal yang pasti saat kamu menjalankan Dispatch adalah tidak bisa digunakannya unitmu di story mode. Jadi, kamu harus menggunakannya secara bijak. Saat kamu sibuk banget misalnya. Mematikan PlayStation atau PCmu tidak akan mempengaruhi waktunya, karena waktunya dicatat langsung oleh server gamenya yang ada di Jepang. Jaadi, jika kamu sangat sibuk harus sekolah, kuliah, atau ngantor, maka kamu bisa menggunakan fitur grinding otomatis tersebut untuk persingkat waktumu.

Bisa Masukkan Musik Kesukaanmu

Kamu bisa masukkan musik yang tak tersedia karena masalah lisensi.

Grinding otomatis memang cukup praktis untuk memainkan gamenya. Namun tentunya semua permainanmu takkan lengkap tanpa musik. Jika kamu membuat pilotmu sendiri, maka kamu akan menyadari bahwa terdapat beberapa musik latar yang bisa dimasukkan. Baik dari G Generation maupun seri orisinal Gundam. Sayangnya, tak semua musik dimasukkan oleh Bandai Namco yang kemungkinan dikarenakan masalah lisensi. Untuk itu, mereka memberikan opsi untuk menambahkan musikmu sendiri dari USB PS4 atau dari PC. Kamu bisa menambahkan musik berformat MP3 untuk semua stage, per karakter, dan yang lain.

Kesimpulan

SD Gundam G Generation Cross Rays memang menjadi salah satu pemuas nafsu fansnya. Terlebih bagi kamu yang mulai mengenal dan menikmatinya sejak seri Gundam Wing yang pernah ditayangkan di TV Swasta Indonesia. Semua ceritanya sangat otentik dengan anime aslinya. Kerja keras Bandai Namco untuk mereka-ulang adegannya dengan 3D patut diacungi jempol. Terlebih untuk semua robot dan model pesawat maupun kapal perangnya yang tergolong sangat banyak.

Latar belakang kisah karakter G Generation terasa sangat sia-sia tanpa cerita orisinal.

Sayangnya, di iterasi teranyarnya ia masih menggunakan battle jadul dengan sedikit peningkatan. Namun sebuah punishment atau hukuman dengan memberikan perma-death untuk setiap Gundam atau robot yang kamu kendalikan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Memaksamu untuk mengatur strategi dengan baik sebelum memutuskan langkah apa yang harus kamu lakukan. Sekaligus berikan pertanda bahwa kamu tak bisa memainkan gamenya secara asal-asalan. Fitur recoverynya menjadi sangat menantang. Dengan kata lain kamu harus memikirkan matang-matang strategimu sebelum unit favoritmu hancur.

Fitur dispatch unit membuat semuanya menjadi sedikit lebih mudah dan melegakan. Buat semua prosesnya tak melulu harus kamu lakukan sendiri karena kehidupanmu di dunia nyata yang sibuk.

Sayangnya, musiknya masih kurang lengkap karena masalah lisensi. Beruntung, ia bisa teratasi dengan fitur memasukkan custom musik sendiri. Absennya cerita orisinal di iterasi ini juga membuat gamenya terasa kurang untuk representasikan G Generation. Tentunya harapan untuk hadirkan cerita khusus yang berkelanjutan menjadi sesuatu yang akan diapresiasi. Terlebih jika cerita tersebut disambungkan dengan kisah utama dan ditangani sebagai spin-off.

Meskipun begitu, gamenya sangat seru untuk dimainkan. Terutama bagi para pecinta robot, Gundam, maupun game strategi taktikal. Saya tidak menyarankanmu memainkannya jika kamu merupakan gamer yang tak begitu menyukai game jenis ini. Namun saya sangat merekomendasikannya jika kamu fans berat Gundam secara keseluruhan, pecinta robot, maupun kisah intrik peperangan.

Exit mobile version