Menurut statistik baru yang diungkap oleh Valve, sebanyak 77,000 akun Steam di hack setiap bulannya! Valve mengungkapkan hal tersebut minggu ini di Blog Post mereka. Isi posting tersebut menunjukan bahwa masalah pembajakan akun bukanlah hal baru, tetapi merupakan hal lama yang sudah terjadi sejak awal berdirinya Steam. Masalah peretasan dan pencurian akun melonjak 20 kali lipat atau mendekati 2000% menyusul diperkenalkannya fitur Steam Trading (Fitur untuk Melakukan perdagangan item di steam) 4 tahun lalu.
“Mendapati akunmu diretas, dan itemmu dicuri adalah pengalaman yang mengerikan, dan kami membenci itu. Peretasan telah menjadi hal yang biasa bagi pelanggan kami,” Kata Valve
Hal yang telah dilakukan Valve untuk mengatasi pencurian item sejauh ini adalah mengganti item yang dicuri. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah solusi yang tepat, terutama jika item yang dicuri adalah item langka.
“Kami sadar, mengganti item yang dicuri dengan yang baru dapat mengurangi nilai barang tersebut. Itu bukan masalah besar jika item yang hilang adalah item biasa. Tetapi, untuk item yang langka hal tersebut dapat menambah jumlah item yang beredar di pasaran, sehingga nilainya turun.” Kata Valve
Valve menganggap mengganti barang yang hilang dengan barang baru bukan merupakan tindakan yang tepat. Oleh karena itu, Valve berupaya untuk meningkatkan keamanan dan menutup celah keamanan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan Steam Guard. Akan tetapi, masih banyak akun pengguna yang diretas karena kebanyakan pengguna Steam tidak mau memanfaatkan fitur keamanan itu.
“Untuk saat ini, kebanyakan orang belum melindungi akun mereka dengan Steam Guard. Banyak yang tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka adalah sasaran empuk bagi para hacker. Banyak orang merasa bahwa mereka sudah aman, sehingga tidak memerlukan Steam Guard. Ada juga pengguna yang sebenarnya ingin menggunakan Steam Guard tetapi tidak bisa, karena tidak memiliki telepon genggam untuk melakukan konfirmasi.”
Salah satu solusi yang dapat dilakukan Valve untuk mencegah pencurian item adalah menghapus sistem trade item secara keseluruhan. Hal tersebut dipandang dapat menurunkan jumlah item yang dicuri karena pengguna tidak lagi bisa memindahkan/mengirim item ke akun lain. Sehingga, jika akun diretas, hacker tidak dapat memindahkan item kemanapun. Akan tetapi, pasti banyak pengguna yang tidak setuju jika Valve benar-benar menghapus sistem trade item. Karena hal tersebut dapat membatasi kebebasan pengguna dalam berbagi item dengan orang lain.
“Sistem trade item merupakan fitur penting yang harus ada. Dengan fitur tersebut kamu bisa memberi senjata Team Fortress 2 kepada temanmu yang baru pertama kali mencobanya, atau kamu bisa memberikan trading card terakhir yang dibutuhkan temanmu untuk membuat badge. Bayangkan jika fitur itu dihapus” Kata Valve
Pada Akhirnya, Valve melakukan perubahan dengan memberlakukan 3 ketentuan pada saat melakukan trade untuk meminimalisir terjadinya pencurian item. Ketiga ketentuan tersebut adalah:
- Item yang diperdagangkan akan ditahan oleh Steam selama 3 hari sebelum dikirim jika pengguna belum mengaktifkan Steam Guard Mobile Authenticator mereka (minimal selama 7 hari). Sehingga pengguna memilki kesempatan untuk membatalkan pengiriman jika mereka merasa tidak melakukan transaksi
- Jika kedua pihak yang melakukan transaksi sudah berteman selama 1 tahun, maka item hanya akan ditahan selama 1 hari.
- Akun dengan Mobile Authenticator yang telah diaktifkan minimal selama 7 hari, tidak lagi dibatasi dalam transaksi ketika menggunakan perangkat baru. Karena, transaksi tersebut sudah dilindungi dengan Mobile Authenticator dimana pengguna bisa langsung mengkonfirmasi transaksi yang mereka lakukan.
“Demi keamanan, kami meminta pengguna untuk memasukkan id dan password mereka setiap melakukan transaksi, tetapi hal itu dapat mempersulit pengguna untuk menggunakan produk kami.” Kata Valve