Beberapa minggu lalu, Platinum Games umumkan kerjasama dengan Tencent untuk dapatkan sejumlah dana untuk proyek selanjutnya. Dengan kerjasama ini, Platinum berharapa dapat terus mengerjakan proyek original untuk berbagai platform dan merilisnya secara independen. Dalam beberapa tahun terakhir mereka terpaksa merilis game dibawah arahan publisher seperti Nintendo, Konami dan juga Activision.
Ternyata, jauh sebelum kerjasama dengan perusahaan terbesar Cina tersebut, Platinum Games dilaporkan sempat ditawarkan akuisisi oleh Microsoft. Info ini datang dari Brad Sams yang merupakan salah satu insider populer produk-produk Microsoft.
Pretty sure last year Microsoft was looking to buy them, guess that deal fell apart or they decided to go another direction.
— Brad Sams (@bdsams) January 31, 2020
Tampaknya studio Jepang dibalik Bayonetta, Astral Chain, dan Metal Gear Solid Revegeance telah menolak tawaran dari Microsoft. Hal tersebut masuk akal melihat Microsoft matikan proyek besar mereka Scalebound pada beberapa tahun silam. Tak hanya itu, Xbox juga dikenal sebagai console yang hanya populer di pasar barat, sedangkan untuk pasar Asia masih dikuasai oleh Nintendo dan Sony.
Microsoft tengah agresif akuisisi studio independen dalam satu tahun terakhir. Mereka telah membeli Obsidian Games, Ninja Theory, Double Fine, Compulsion Games, Inxile Entertaiment dan Playground Games sepanjang tahun 2019 kemarin, Melihat betapa meredupnya eksklusif Xbox pada generasi ini, bisa dikatakan mereka tidak mau kesalahan yang sama terjadi pada Xbox Series X.
Dengan gagalnya mendapatkan Platinum Games, studio mana lagi yang Microsoft akan borong? Kita lihat saja nanti.
Baca pula informasi lain terkait Platinum Games, beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.