Era The Elder Scrolls dan Fallout
Berbeda di tahun 80an yang penuh dengan perkembangan masif, tahun 90an awal adalah masa yang merosot bagi game RPG, terlebihnya di paruh awal 90an. Tidak banyak game yang mendapatkan perhatian lebih kecuali beberapa judul besar seperti Ultima, misalnya.
Tahun 90an adalah masa dimana berbagai genre game mulai mencuat ke permukaan. Menjadikan game RPG seperti tertinggal karena gamenya sendiri membutuhkan kompleksitas. Sedangkan genre lain seperti FPS misalnya, lebih diminati karena gameplay yang lebih simpel.
Karena itulah banyak studio yang malas berinovasi dan memilih melanjutkan apa yang memang sudah terbukti berhasil. Faktor pembuatan yang semakin mahal juga jadi pendorong kenapa game RPG sulit mendapatkan pasar baru. Hingga yang memainkannya hanya gamer hardcore, dan mereka pun sangat pemilih.
Tapi kalau kesuksesan di negeri seberang alias Jepang sudah tidak bisa diremehkan lagi. Semasa itu, judul seperti Chrono Trigger dan Final Fantasy 6 merajai game khusus konsol. Pasar barat kekurangan inovasi game baru yang bisa memuaskan para hardcore player.
Kebanyakan sudah mulai merasa bosan dengan yang itu-itu saja, seperti game D&D horror Ravenloft, yang tidak memorable bagi gamer dikala itu.
Namun, kalau membahas paruh akhir tahun 90an, ceritanya akan berbeda total. Game-game keren yang mungkin sering kalian kenal sekarang itu hadirnya di zaman ini. Seperti The Elder Scroll dari Bethesda Softworks yang berhasil menaikkan standar game RPG sedemikian rupa. Hanya saja berkat bug yang sangat banyak jugalah, game ini tidak mendapatkan momentum penjualan yang masif.
Padahal The Elder Scroll sendiri merupakan game yang cukup indah visualnya di masa tersebut. Ditambah dengan ukuran map yang luas membuatnya jadi salah satu game RPG yang cukup imersif.
Di luar itu, ada Fallout yang berhasil membuat skema game RPG berubah selamanya. Fallout dari Interplay Productions digadang sebagai RPG yang ditunggu-tunggu untuk membawakan angin segar ke ranah game RPG.
Fallout menambah kompleksitas yang sebelumnya tidak ada pada game sejenis. Terutama pada implementasi fitur Perk dan Trait yang bawakan kombinasi suka-suka. Kemudian sistem ini menjadi staple yang selalu hadir di tiap seri Fallout kedepannya.
Tidak ketinggalan pula ada judul besar lainnya dari Blizzard. Kalian tentu mengenal Diablo yang sampai sekarang sudah memunculkan 4 seri utama dan 1 mobile game. Diablo pada awalnya dicanangkan sebagai game yang mengusung unsur roguelike seperti Nethack dan Rogue tapi dalam balutan grafis tahun 90an.
Diablo yang awalnya dibuat berbentuk turn-based diubah ke real-time action. Dengan pendekatan seperti game Zelda yang memang tidak menggunakan turn-based seperti kebanyakan JRPG di zamannya.
Baldur’s Gate juga jadi salah satu judul yang membangkitkan semangat game RPG. Game ini kelak yang akan melahirkan game sekelas Dragon Age: Origins. Seperti game besutan Blizzard, Baldur’s Gate juga tawarkan gameplay fast-paced dan cerita yang kental.