Makin maraknya celah di dunia internet, semakin mengkhawatirkan semua penikmat teknologi tersebut. Seakan tidak peduli dengan rating atau penilaian, ternyata aplikasi mencurigakan itu kembali beraksi dengan cara yang lebih berani. Kini, kembali lagi kita dikejutkan bahwa sekumpulan aplikasi Android ini berhasil curi data bank dari korbannya.
Bisa Keringkan Saldo Secepat Kilat
Dilansir dari arsTechnica, terdapat sekumpulan aplikasi Android yang telah di-download sebanyak 300.000 kali yang mencuri data bank korbannya. Para peneliti mengatakan bahwa mereka berhasil menemukan sekumpulan aplikasi dari Google Play yang berisikan banking trojan.
Dikatakan pula bahwa trojan ini diam-diam mencatat kata sandi korban, termasuk penekanan tombol, ambil screenshot, bahkan mencuri kode two-factor authentication. Sekumpulan aplikasi Android tersebut di antaranya dapat kalian lihat di bawah ini:
- Two Factor Authenticator (com.flowdivision)
- Protection Guard (com.protectionguard.app)
- QR CreatorScanner (com.ready.qrscanner.mix)
- Master Scanner Live (com.multifunction.combine.qr)
- QR Scanner 2021 (com.qr.code.generate)
- QR Scanner (com.qr.barqr.scangen)
- PDF Document Scanner – Scan To PDF (com.xaviermuches.docscannerpro2)
- PDF Document Scanner (com.docsanverifier.mobile)
- CryptoTracker (cryptolistapp.app.com.cryptotracker)
- Gym And Fitness Trainer (com.gym.trainer.jeux)
Di dalam aplikasi tersebut, terdapat trojan bernama Anatsa, Alien, Hydra, dan Ermac. Semuanya memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mencuri data bank korban. Salah satu kekuatannya adalah remote access, dan automatic transfer system untuk menyedot saldo rekening korbannya dalam waktu yang relatif singkat.
Indikasi Bahwa Google Tidak Serius?
Raksasa Google, ketika dimintai komentar, oleh juru bicaranya merujuk pada sebuah artikel pada bulan April silam. Dalam artikel tersebut, disebut metode perusahaan ini untuk mendeteksi aplikasi berbahaya yang di-submit ke Google Playstore.
Saat ini, indikasi bahwa Google tidak serius dalam menanggapi hal ini tentu sudah ada di benak setiap orang. Hal ini dibuktikan dengan makin maraknya malware berupa trojan yang semakin lama semakin membludak jumlahnya dan diketemukan di Google Playstore.
Raksasa tersebut memang dengan cepat menghapus aplikasi demikian, namun hanya setelah mendapat informasi yang menyatakan demikian. Selain itu, sayang beribu sayang bahwa perusahaan sekelas Google tidak mampu menemukan ribuan aplikasi yang di-submit oleh pengembang dengan segera.
Memang tidak mudah untuk mendeteksi aplikasi yang terindikasi berbahaya demikian, terlebih para oknum tersebut menambahnya dengan review palsu. Tidak men-download aplikasi yang review-nya sedikit tentu membantu, namun tidak untuk dalam jangka waktu yang lama.
Tak hanya di Playstore, para pengguna malah harus lebih berhati-hati ketika men-download aplikasi dari sumber yang tak resmi.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com