Opsi “romance” bagaikan konten bonus ketika berbicara soal game dengan rating dewasa khususnya game RPG. The Witcher menjadi salah satu franchise yang populer akan keberadaan opsi ini dan fans tampaknya tak kecewa dengan eksekusi yang dilakukan oleh CDPR terhadap game ketiga dari franchise tersebut. Meski fans terlihat puas, tentu dibalik layar pengalaman yang dihadapi oleh developer dalam merancang cutscene tersebut tidak semanis yang menikmatinya.
Dilansir dari Eurogamer, penulis utama dari CDPR – Jakub Szamalek curhatkan bahwa saat pengembangan game, tak ada satupun yang mau ditunjuk untuk menulis adegan seks di dalam game. Alhasil, Szamalek terpaksa untuk menulis seluruh adegan itu sendiri, dan baginya itu ialah proses yang begitu canggung.
“Ada saat dimana produser datang ke ruangan penulis dan berkata ‘kami butuh 12 cutscene dengan seks – siapa yang mau menulisnya?’ Tak ada yang mengangkat tangan. Jika diingat-ingat kembali, saya yang menulisnya semua. Itu benar-benar proses yang begitu kaku untuk semua orang yang terlibat.”
“Semua orang” yang dimaksud tentu saja ialah dirinya sebagai penulis, tim animasi yang harus kerjakan adegan, tim mo-cap yang harus memperagakan adegan tersebut dan juga pengisi suara dari karakter yang mereka perankan. Untungnya proses yang tentu mengundang banyak rasa malu ini berakhir dengan baik di hasil akhir game.
Ketika menulis tiap adegan seks di game, Szamalek tak ingin adegan tersebut sekedar bahan fantasi pemainnya tetapi juga sebagai sarana untuk kembangkan karakter dan hubungan diantara mereka yang pada akhirnya membuat pemain semakin terikat secara emosional terhadap karakter tersebut khususnya jika terjadi sesuatu pada mereka.
Banyak detil lain yang dibagikan oleh Szamalek tentang pengembangan The Witcher 3 lewat wawancara ini. Untuk selengkapnya kamu dapat membaca di link berikut ini