Revisi: Terdapat miskonsepsi terhadap umur lulus Wawawan, belum jelas kapan umur pasti wawan lulus, namun dengan dirinya yang lahir tahun 1987. Diperkirakan dirinya lulus dan dipasung sebelum tahun 2010.
Citra serta efek buruk para gamer kerap diterima mentah-mentah oleh orang tua hingga mungkin membentuk paradigma bahwa bermain video game hanya memberikan dampak buruk. Begitulah yang menggegerkan dunia maya beberapa waktu belakang, dimana terdapat video seorang laki-laki berambut tipis yang diduga ketagihan bermain game online karena terlihat terus-terusan menggerakan jarinya layaknya bermain smartphone.
Namun faktanya ternyata tidak demikian, IS alias Wawan laki-laki berumur 32 tahun ini ternyata mengidap sebuah penyakit kejiwaan yang disebut sebagai skizofrenia karena banyaknya trauma yang pernah ia alami semasa hidup. Menurut laporan dari Kompas.com wawan saat ini tengah dirawat oleh lembaga nirlaba ODGJ di Mustika Jaya, Bekasi, bernama yayasan Jamrud Biru.
Wawan sendiri memang kerap terlihat pasif saat didekati ataupun diwawancarai. Suhartono sang pemilik yayasan juga menjabarkan bahwa Wawan cenderung hanya diam ditempat, dimana pasien lainya akan langsung ikut senam jika sedang senam, akan langsung ikut futsal jika sedang futsal, namun berbeda dengan wawan yang harus dibantu digerakkan.
Daftar isi
Bukan Karena Ketagihan Game
Info Didapat dari orang yang merawat Wawan, Sri Pujiawati dari LSM Gerak Cepat dan Farian beliau menyampaikan bahwa tangannya yang tidak bisa diam adalah karena rasa cemas yang berlebihan, akibat masalah-masalah yang engga pernah dikeluarkan. Bukan karena tidak bisa memegang smarpthone untuk memainkan game online. Sri sendiri menyampaikan bahwa dirinya juga kerap membawa iwan ke Psikiater dirumah sakit, tetap tangannya tidak bisa dilepas juga telah dipastikan bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.
Kejiwaan yang Jauh Sebelum Game Mobile Nge-Trend
IS atau Wawan lahir tahun 1987, kata Suhartono. Menurut Sri gangguan jiwa tersebut sudah mulai parah semenjak dia lulus SMA. Kejadian tersebut diperkirakan saat ia lulus SMA, dimana Game Online di Smartphone sangat jarang ditemui, terlebih lagi di tempat Wawan tinggal disuatu desa di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sempat Dipasung Oleh Keluarga Karena Agresif
Jika memang kebanyakan orang lulus SMA dibawah umur 23 tahun, maka pemasungan Wawan sudah diperkirakan sebelum tahun 2010 sampai tahun 2018 oleh kerabat dekat Wawan. Hal tersebut ditengarai karena memang Wawan kerap bersikap agresif dan mengamuk. Hingga tahun 2016 Sri serta koleganya membawa Wawan untuk berobat di salah satu RS di Lembang. Hingga tahun 2018 Wawan masih kerap dipasung karena lepas obat. Hingga akhirnya tahun 2019 mendapat rekomendasi dari dinas Sosial Pemprov Jawa Barat untuk dirawat di Yayasan Jambrud Biru. Semenjak dirawat disana Wawan mulai menunjukan kemajuan, mulai dari berat badannya yang naik, hingga pelan-pelan tangannya mulai dipisahkan melalui terapi.
Kini Wawan bisa kembali mulai menikmati harinya di Yayasan tersebut.
Source: Kompas Megapolitan
Jika kalian tertarik membaca berita lain di Gamebrott bisa klik link ini.