Protes tak membuat gaji CEO Activision turun dalam jumlah banyak.
Pemilik sekaligus pimpinan suatu perusahaan tentu dinilai wajar apabila memiliki gaji yang tinggi, namun tidak untuk Bobby Kotick, CEO Activision Blizzard. Kotick mendapatkan gaji sekitar $2 juta pertahunnya atau 28 miliar rupiah (sekitar 2.3 miliar perbulan, red). Jumlah yang sangat tinggi dan sempat dapatkan protes para investor.
Kotick kemudian menyetujui penurunan gajinya hingga 50% menjadi sekitar $875000 pertahun atau 12 miliar (sekitar 1 miliar perbulan, red) namun dengan bonus tambahan 200% dari gaji dasarnya di tahun 2021 dan 2022.
Keputusan ini dipertanyakan Grup Investasi CtW yang mengerjakan dana pensiun yang disponsori oleh serikat pekerja. Executive Director CtW, Dieter Waizenegger mengatakan bahwa ketentuan waktu pemotongan gaji Kotick terlalu pendek yang membuatnya mempengaruhi total gajinya dalam masa perpanjangan (2021 dan 2022, red).
Lebih lanjut Waizenegger menjelaskan bahwa para pemegang saham harus menolak keputusan tersebut. Ini karena komite kompensasi belum membahas “kekhawatiran para pemegang saham lama” soal praktik gaji para eksekutif dengan memperpanjang kontrak kurang dari dua tahun.
Pemungutan suara untuk penolakan pengurangan gaji Kotick yang dinilai masih terlalu tinggi tersebut akan dilaksanakan dalam rapat yang akan digelar tanggal 14 Juni 2021 nanti.
Baca lebih lanjut tentang Activision atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com