Ada beberapa orang mungkin berpendapat bahwa video game itu lebih dari sekadar hiburan. Karena menurut mereka, video game dapat disalurkan menjadi suatu hobi yang bisa menghasilkan uang dan dijadikan pekerjaan. Namun di satu sisi, tidak sedikit pihak yang menganggap video game sebagai sebuah hal yang terasa tidak berguna. Sehingga ketika saling dipertemukan, kesalahpahaman tentu menjadi hal yang sangatlah tak terhindarkan.
Pengalaman semacam ini pun menariknya terjadi pada seorang gamer yang kebetulan juga adalah seorang kolektor. Ia sendiri diketahui baru saja memberi pengakuan bahwa ibunya kedapatan pernah membuang seluruh koleksi game miliknya yang bernilai sebesar $500.000 atau sekitar 7 miliar rupiah.
Ceritanya, Kolektor tersebut yang kesehariannya bekerja sebagai seorang pegawai toko game J&L di kota New York, Amerika Serikat, menyimpan seluruh koleksi game beliau di rumah lama orang tuanya. Koleksi game tersebut dibuang oleh sang ibu ketika sedang membersihkan rumah karena mengiranya sebagai sampah. Saat itu, kolektor sedang tidak ada dirumah dan mengetahui bahwa koleksi gamenya telah lenyap saat kembali pulang. Sang kolektor sendiri menyatakan kekesalannya melalui cuitan di akun Twitter.
Si kolektor menyatakan kekesalannya dengan berkata “akan membunuh seseorang” dengan maksud bercanda. Ia juga meyatakan bahwa lebih dari 500 game Playstation 1 masih dalam keadaan tersegel. Saat ini, cuitan tersebut sudah dihapus dan ia meminta maaf atas candaannya tersebut.
I'd like to apologise for my previous thread. I was/am losing control. I'm out for the night. Please call the store 212.233.3399 if you have any questions. I'm sorry.
— J&L Game | 11am to 8pm Daily 212-233-3399 (@jnlgame) November 29, 2020
Selain koleksi game, sang ibu juga membuang seluruh koleksi konsol langka seperti Famicom, Super Famicom, Atari, NeoGeo AES dan masih banyak lagi. Bahkan tak berhenti sampai di situ, beberapa barang lainnya seperti buku komik, kartu Magic: The Gathering langka, serta sejumlah alat musik seperti amplifier merk Marshall, 14 efek pedal gitar, dan satu set drum juga habis terbuang.
Hal ini tentunya sangat merugikan bagi kolektor yang sudah bertahun-tahun berusaha mengoleksi sejumlah game langka dengan nilai yang tidak murah. Namun, setidaknya ada hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini yaitu pentingnya menjaga komunikasi antar orang tua dan anak agar kesalahpahaman dan hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini tidak terjadi di kehidupan kalian sebagai seorang gamer.
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com