Seorang Pria Jepang Gunakan AI untuk ‘Hilangkan’ Sensor Mosaik dalam Film Dewasa

Teknologi Sensor AI Featured

Tidak bisa dipungkiri bahwa industri hiburan dewasa juga turut berkembang mengikuti kemajuan teknologi; mulai dari sajian film dewasa lewat medium VR, hingga teknologi Deepfake yang penggunaanya terbilang kontroversial. Belakangan, diketahui seorang pria asal Jepang mengembangkan sebuah AI yang mampu menghapus sensor mosaik dari film-film dewasa atau video porno khas Jepang.

Melansir dari laporan Jin (via Sora News 24), pria yang diketahui berasal dari prefektur Hyogo ini memiliki sebuah website yang menerima request untuk menghapus sensor mosaic dari suatu video porno. Namun aksinya tersebut sayangnya diketahui oleh kepolisian Kyoto dan membuatnya tertangkap dengan tuduhan “display of obscene electromagnetically recorded media” serta pelanggaran hak cipta.

Diketahui bahwa AI tersebut menggunakan teknologi yang sama seperti kamera CCTV, terutama model yang canggih dimana mampu memperjelas gambar bahkan saat zoom in sekalipun. Namun, AI ini tidak benar-benar menghapus sensor mosaik dalam videonya, melainkan memindai dan mengestimasikan bagaimana gambar aslinya, kemudian hasilnya akan menimpa mosaik tersebut frame per frame.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Pihak penyeledik juga menyatakan bahwa setidaknya sudah ada lebih 12 ribu video yang terjual kepada 200 pengguna yang terdaftar di websitenya. Lebih lanjut, estimasi keuntungan dari video dewasa yang telah dimodifikasi tersebut mencapai 11 juta yen atau sekitar 1.3 miliar rupiah.

Seorang Pria Jepang Gunakan AI untuk 'Hilangkan' Sensor Mosaik dalam Film Dewasa 2

Buat kamu yang masih polos, negeri Jepang sendiri terbilang cukup terbuka akan industri hiburan dewasanya. Walau demikian, produksi video porno Jepang atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan JAV (Japan Adult Video) tetap harus memberikan sensor pada alat kelamin para pemerannya, terlepas itu dalam bentuk mosaik ataupun blur.


Baca juga informasi menarik terkait Teknologi atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version